Liputan6.com, Jakarta Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa tampak serius dan terus menyiapkan strategi untuk memulai pembangunan perdana atau groundbreaking ibu kota baru di Kalimantan Timur. Kali ini, dia coba bermalam di lokasi untuk meneliti kondisi sekitar, termasuk penduduk lokal.
Menurut dia, akulturasi antara warga asli dan pendatang merupakan suatu hal yang tak dapat dihindari dengan adanya pembangunan ibu kota negara (IKN) baru ini. Namun, Suharso mengajak agar penduduk asli tidak merasa tersingkir dengan adanya pendatang baru tersebut.
"Yang harus disiapkan adalah mental mereka yang di Kalimantan Timur. Bagaimana mereka punya pikiran yang open minded, terbuka, sehingga bisa menerima. Dan saya yakin itu bisa karena heterogenitas di Kalimantan Timur ini tinggi. Sehingga mereka tidak merasa terasingkan," imbuhnya dalam siaran video Bappenas di YouTube, Senin (26/4/2021).
Advertisement
Suharso mengimbau agar penduduk asli tidak berprasangka jika mereka harus terdepak jika nantinya di lokasi proyek ibu kota baru banyak pendatang. Dia menegaskan, perasaan seperti itu tidak boleh ada.
"Semustinya mereka berpikir, come one, mari kita sama-sama membangun ini. Dengan demikian itu akan terjadi resitokal antara yang datang ke sini dan penduduk lokal, yang nanti bisa terjadi akulturasi kultural yang baik," imbuhnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dengar Aspirasi Masyarakat
Guna memastikan pikiran tersebut tidak muncul, Suharso coba menginap satu malam di lokasi ibu kota baru untuk menangkap segala fenomena yang terjadi di sekitar.
"Saya ingin merasakan sense, ada sense. Saya pernah menjadi peneliti sosial, jadi saya ingin menangkap itu. Kedua, saya ingin merasakan secara fisik, mental saya itu di IKN. Merasakan bagaimana suasana keruangan dari IKN ini," paparnya.
"Karena dengan kita melihat gambar berbeda dengan kita mencoba. Dengan semalam juga kita bisa mendengar banyak kejadian dan peristiwa ini dalam hanya satu malam di lokasi pembangunan ibu kota baru ini," tandas Suharso.
Advertisement