Ada Subholding, Valuasi Pertamina International Shipping Diramal Melonjak 10 Kali Lipat

Salah satu alasan pembentukan subholding ini karena Pertamina melihat pemanfaatan gas dalam bauran energi ke depannya menjadi peluang.

oleh Andina Librianty diperbarui 05 Mei 2021, 20:29 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2021, 20:29 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Valuasi PT Pertamina International Shipping (PIS) ditargetkan bisa melonjak hingga 10 kali lipat setelah pembentukan subholding. Kenaikan nilai valuasi imbas adanya transformasi bisnis .

"Biasanya yang menjadi dasar valuasi itu EV/EBITDA, dari yang tadinya mungkin kalau shipping saja karena volatilitas risiko itu biasanya di kisaran 6-7. Kita berharap sekarang ini bisa mencapai 9-10 kalinya karena bisnis berubah," kata Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, dalam peresmian Subholding Shipping PIS pada Rabu (5/5/202).

Seiring dengan perubahan bisnis, katanya, maka seperti aset-aset storage, port, dan sarana tambat akan menjadi bagian dari integrated marine logistics yang akan menaikkan stabilitas arus kas. Ditambah lagi permintaan shipping yang sudah jelas, termasuk untuk impor.

"Jadi memang internasionalnya kita sudah punya dasar, dan ke depannya sesuai arahan pak menteri jangan cuman jadi jago kandang. Pertamina memiliki transportasi internasional karena ini kan importasi dan eksportasi, dan kita berharap PIS menjadi pemain regional. Dalam waktu singkat harus kita realisasikan," jelas Pahala.

Salah satu alasan pembentukan subholding ini karena Pertamina melihat pemanfaatan gas dalam bauran energi ke depannya menjadi peluang.

Ditambah lagi, sebagian besar negara ASEAN sedang memasuki fase high growth permintaan energi, seiring dengan pertumbuhan pendapatan perkapitanya.

Peningkatan dari permintaan energi tersebut akan membuka potensi permintaan dari logistik dan storage.

PIS disebut dalam posisi strategis menangkap pertumbuhan bisnis di kawasan ASEAN. Tiga negara di kawasan tersebut yaitu Thailand, Vietnam dan Filipina, memiliki kebutuhan tambahan storage dalam beberapa waktu ke depan, yang bisa sangat signifikan membutuhkan storage dan kebutuhan logistik.

 

Erick Thohir Ingin Pertamina International Shipping Jadi Pemain Global

PT Pertamina (Persero) melalui subholdingnya PT Pertamina International Shipping (PIS) baru-baru ini berhasil menyelamatkan dua kapal milik Indonesia diperairan Indonesia
PT Pertamina (Persero) melalui subholdingnya PT Pertamina International Shipping (PIS) baru-baru ini berhasil menyelamatkan dua kapal milik Indonesia diperairan Indonesia. (Dok Pertamina)

Menteri BUMNErick Thohir, pada hari ini menghadiri peresmian subholding pertama PT Pertamina (Persero) yaitu PT Pertamina International Shipping (PT PIS).

Erick mengatakan, dengan adanya peresmian ini, menjadi langkah awal bagi PT PIS untuk terus memperkuat posisinya di industri energi dari sisi kelautan dan logistik.

"Hari ini menjadi tanda peresmian subholding pertama dari Pertamina Group yaitu PT PIS. Saya harap ini dapat memacu PT PIS sebagai subholding shipping untuk terus meningkatkan kinerjanya agar dapat bersaing menjadi global player," kata Erick dalam acara peresmian PT PIS pada Rabu (5/5/2021).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan bahwa langkah strategis tersebut merupakan bagian dari rencana Pertamina untuk mengintegrasikan bisnis dari PT PIS yang nantinya tidak hanya mengelola kapal-kapal. Namun juga sampai pada bisnis kelautan dan logistik.

"Saya harap PT PIS dapat menjalankan amanah yang telah diberikan oleh PT Pertamina (Persero), dengan terus mengembangkan bisnisnya, menangkap setiap peluang bisnis yang ada, dan terus fokus untuk menjadi urat nadi pendistribusian energi untuk negeri," ungkapnya.

Nicke juga berharap dengan terintegrasinya layanan shipping dan logistik kelautan di bawah PT PIS, akan memperkuat posisinya di sektor maritim melalui sinergi aset dan layanan di masa depan. Sehingga PT PIS dapat lebih berkembang dalam skala nasional maupun global, serta menjalankan bisnisnya dalam rangka menunjang penggunaan green energy.

Nicke mengatakan, pembentukan subholding shipping tersebut berjalan dengan baik dengan pengalihan seluruh aset kapal, serta enam terminal bahan bakar minyak (BBM) dan LPG telah diserahkan. Sehingga armada yang dikelola Pertamina International Shipping saat ini sebanyak 750 armada yang terdiri dari 540 milik sendiri dan dan sisanya sewa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya