INA, Perusahaan Investasi Belanda, dan Abu Dhabi Bentuk Konsorsium Senilai Rp 54 T

INA berencana menjajaki peluang investasi bersama dalam kemitraan dengan CDPQ, APG dan ADIA dalam aset jalan tol Indonesia.

oleh Athika Rahma diperbarui 21 Mei 2021, 18:52 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2021, 18:50 WIB
Direktur Utama INA atau LPI Ridha Wirakusumah.
Direktur Utama INA atau LPI Ridha Wirakusumah.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) pembentukan konsorsium dengan perusahaan asuransi Kanada Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ), perusahaan investasi Belanda APG Asset Management (APG), dan anak perusahaan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA).

Melalui konsorsium ini, INA berencana menjajaki peluang investasi bersama dalam kemitraan dengan CDPQ, APG dan ADIA dalam aset jalan tol Indonesia. Selama 6 bulan ke depan, konsorsium telah setuju untuk mengevaluasi satu set peluang investasi awal jalan tol yang akan menjadi basis operasi Platform Investasi.

Platform Investasi ini diharapkan memiliki kapasitas investasi hingga kurang lebih Rp 54 triliun atau USD 3,75 miliar.

Chief Executive Officer INA Ridha D. M. Wirakusumah mengatakan, pihaknya mengapresiasi kerja sama ini.

"Ini menunjukkan keyakinan yang dimiliki investor global terhadap potensi ekonomi Indonesia bahkan dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Kami percaya ini adalah awal yang positif untuk lebih banyak kolaborasi antara kami dan investor lain di banyak tempat sektor di Indonesia," kata Ridha dalam keterangannya, Jumat (21/5/2021).

Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Infrastruktur CDPQ Emmanuel Jaclot mengatakan, Indonesia merupakn negara yang potensial untuk berinvestasi, terutama di sektor infrastruktur.

"MOU ini merupakan kesempatan untuk bersama-sama membangun portofolio aset jalan penting di salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dan akan memungkinkan kami untuk menggabungkan pengetahuan mendalam INA tentang pasar dan jaringan lokal dengan CDPQ, APG, dan ADIA keahlian infrastruktur internasional," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Indonesia Menarik Bagi Investor

PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). (Dok Hutama Karya)
PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). (Dok Hutama Karya)

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Infrastruktur APG Asset Management Asia Hans-Martin Aerts, mengatakan pihaknya menyambut baik kerjasama dengan INA untuk Platform Investasi perdananya yang akan mendukung investasi infrastruktur lebih lanjut di Indonesia.

"Kami menyambut baik kesempatan untuk bekerja sama CDPQ dan ADIA atas inisiatif ini dan untuk memberikan manfaat substansial bagi Platform Investasi melalui penerapan praktik terbaik dalam kinerja operasional dan tata kelola perusahaan," katanya.

Direktur Eksekutif Departemen Real Estate & Infrastruktur ADIA Khadem Alremeithi juga turut mengatakan, Indonesia adalah pasar yang semakin menarik bagi investor internasional, dengan ekonomi yang tumbuh dan dinamis yang didukung oleh positif tren demografis.

"Selama beberapa bulan, kami telah bekerja sama dengan INA untuk berkembang menjadi lebih baik memahami tujuan masing-masing dan kami senang bahwa diskusi tersebut telah menyebabkan keterlibatan ADIA di Platform Investasi pertama INA bersama dengan investor terkenal dan berjangka panjang lainnya," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya