Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan program infrastruktur kerakyatan yang dilakukan melalui skema padat karya tunai (PKT/cash for work) dengan alokasi anggaran Rp 23,24 triliun.
Salah satu program PKT yang dilaksanakan pada bidang Cipta Karya atau permukiman yang terdiri dari program padat karta tunai reguler seperti Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Sanitasi Pondok Pesantren, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR pada tahun anggaran 2021 mendapat alokasi sebesar Rp 5,29 triliun untuk program padat karya tunai yang direncanakan dapat menyerap 219.821 tenaga kerja tersebar di 15.936 lokasi.
Advertisement
"Tercatat hingga 7 Juni 2021 realisasi padat karya yang sudah dilaksanakan sebesar 45,58 persen senilai Rp 2,41 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 119.018 orang," kata Diana dalam keterangan tertulis, Kamis (10/6/2021).
Pembangunan infrastruktur permukiman dengan skema padat karya tunai salah satunya dilaksanakan melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Pada tahun anggaran 2021 Pamsimas dilaksanakan di 4.525 lokasi dengan total anggaran sebesar Rp 943 miliar untuk target 47.400 tenaga kerja. Tercatat hingga 7 Juni 2021 penyerapan tenaga kerja Pamsimas sudah sebanyak 17.438 orang.
Sedangkan untuk program Sanimas dialokasikan anggaran Rp 713 miliar untuk 23.100 tenaga kerja. Kegiatan padat karya tunai ini diantaranya dilaksanakan dengan pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kombinasi dengan MCK dan Sambungan Rumah (SR). Hingga saat ini progres penyerapan tenaga kerja PKT Sanimas sudah sebanyak 10.639 orang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Program 2021
Pada tahun anggaran 2021 ini Ditjen Cipta Karya juga melaksanakan kegiatan pembangunan 6.000 unit bangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) di Pondok Pesantren/LPK yang tersebar di seluruh Indonesia dengan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun dengan target menyerap 36 ribu tenaga kerja.
Program ini meliputi pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian serta instalasi pengolahan air limbah domestik, dengan progres saat ini sudah terlaksana di 211 lokasi dengan serapan 2.377 tenaga kerja.
Kegiatan padat karya tunai bidang permukiman selanjutnya adalah Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang pada tahun 2021 akan menjangkau 1.500 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp 900 miliar untuk 38.012 tenaga kerja. Progresnya saat ini sudah terlaksana di 288 lokasi dengan serapan tenaga kerja sebanyak 5.599 orang.
Program PKT bidang permukiman juga dilakukan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang pada tahun 2021 dilaksanakan di 2.099 lokasi senilai Rp 976 miliar dengan target 49.379 tenaga kerja. Progresnya hingga saat ini sudah terserap Rp 551 miliar untuk di 1.002 lokasi.
Kotaku dilakukan melalui pembangunan Infrastruktur Skala Lingkungan reguler berupa perbaikan saluran drainase, perbaikan jalan lingkungan, dan pembangunan septic tank biofil komunal, juga rehabilitasi.
Advertisement
Pengolahan Sampah
Terakhir, program PKT bidang permukiman dilaksanakan dengan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang pada tahun 2021 dilaksanakan di 147 lokasi dengan anggaran Rp 90 miliar untuk menyerap 2.430 tenaga kerja.
Saat ini sudah terserap 1.049 tenaga kerja dengan anggaran yang sudah tersalurkan Rp63,5 miliar. Kegiatan PKT juga dilaksanakan melalui kegiatan kontraktual dengan pola PKT sebesar Rp224 miliar dengan target serapan 23.500 tenaga kerja.