Industri Otomotif Serap 1,3 Juta Tenaga Kerja

Industri otomotif merupakan salah satu pilar penting sektor manufaktur Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2021, 14:00 WIB
Pabrik Baru Milik Mitsubhisi-Bekasi- Angga Yuniar-20170425
Suasana perakitan mobil di PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/4). Menempati luas area 30 hektar, pabrik MMKI telah mulai memproduksi Pajero Sport & small-MPV Mitsubishi.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana menyatakan, industri otomotif merupakan salah satu pilar penting sektor manufaktur Indonesia. Hal ini tercermin dari tingginya serapan angka tenaga kerja di dalamnya.

"Di sektor otomotif ini lapangan kerja yang diserap cukup banyak, yaitu sekitar 1,3 juta orang," terangnya dalam webinar bertajuk Sektor Otomotif Nasional: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang, Kamis (10/6).

Selain itu, industri otomotif juga memberikan manfaat nyata bagi sektor industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif. Menyusul adanya keterlibatan produk IKM otomotif dalam rantai pasok industri.

"Sehingga IKM otomotif potensial menjadi basis industri otomotif ASEAN serta peluang ekspor mancanegara," ungkapnya.

Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya memberikan sejumlah intensif demi melindungi kelangsungan bisnis industri otomotif tanah air di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya adalah Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 0 persen.

"Dengan pelonggaran PPnBM ini diharapkan mampu memicu kembali sisi permintaan," terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Nilai Ekspor Otomotif Periode Januari-April 2021 Tembus USD 3,13 Miliar

Tak Lagi Dikuasai Militer, Nissan Putuskan Buat Pabrik di Myanmar
Nissan akan mulai merakit mobil di Myanmar untuk pertama kalinya tahun ini. Sebelumnya negara ini dikuasai Junta Militer sampai 2011.

Direktur Pengamanan Perdagangan Pradnyawati mengatakan sektor otomotif merupakan faktor penting, sebagai sektor yang menyumbangkan devisa ekspor kelima terbesar dari Indonesia yaitu setelah besi baja, mesin serta perlengkapan Electricity.

Pradnyawati menegaskan hal itu terbukti dari nilai ekspor sektor otomotif pada tahun 2020 yang mencapai nilai USD 6,6 miliar, kemudian di periode Januari-April 2021, sektor otomotif juga mencatatkan nilai ekspornya yang baik yakni sebesar USD 3,13 miliar.

“Karena kita mencatat bahwa sektor otomotif merupakan sektor andalan Indonesia, yang memberikan kontribusi yang cukup besar pada perekonomian Indonesia mungkin sekitar 13 persen dan kemudian dia juga menyumbangkan investasi yang cukup besar,” kata Pradnyawati, dalam Webinar "Sektor Otomotif Nasional : Mengubah Tantangan Menjadi Peluang", Kamis (10/6/2021).

Selain itu, sektor otomotif juga memberikan  dampak yang luas kepada lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja secara langsung dan juga kepada 3,5 juta orang yang bekerja secara tidak langsung di sepanjang rantai nilai sektor otomotif.

Menurutnya, dampak positif tersebut muncul lantaran adanya proses vaksinasi covid-19 di seluruh dunia dan juga adanya optimisme masyarakat dunia akan perbaikan dari kondisi pandemi menuju kondisi masyarakat yang lebih sehat dan lebih aman.

“Kami berani mengatakan ini karena kami baru saja mengunjungi website unctad.org. Website tersebut mengatakan ini judulnya adalah Global trade’s recovery from COVID-19 crisis hits record high dalam laporan itu akan melaporkan optimisme bahwa perdagangan global itu mulai menggeliat, mulai bangkit,” jelasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya