Tol Trans Sumatera Batal Sambungkan Lampung-Aceh di 2024?

Kementerian PUPR berencana akan menyambung Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) hingga ke Aceh setelah tahun 2024.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 24 Jun 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2021, 13:00 WIB
Proyek tol Trans Sumatera Palembang-Indralaya (Foto: Dok BPJT Kementeriann PUPR)
Proyek tol Trans Sumatera Palembang-Indralaya (Foto: Dok BPJT Kementeriann PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) sepenuhnya mengikuti arahan dan kebijakan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang berencana akan menyambung Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) hingga ke Aceh setelah tahun 2024.

"Terkait pembangunan JTTS menyambung dari Lampung hingga ke Aceh yang akan dilanjutkan setelah tahun 2024, perusahaan sepenuhnya mengikuti kebijakan pemerintah selaku regulator dalam penyelesaian keseluruhan pembangunan JTTS tersebut," ujar EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dikutip dari Antara, Kamis (24/6/2021).

Menurut Tjahjo, sebagai BUMN yang diamanahkan oleh Pemerintah Indonesia untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Hutama Karya saat ini masih fokus dalam penyelesaian beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatera Tahap I.

"Diharapkan pada tahun 2023 nanti, kami akan mengoperasikan sepanjang 1.100 km JTTS," katanya.

Hingga saat ini, Hutama Karya tengah menggarap konstruksi di 8 (delapan) ruas Jalan Tol Trans Sumatera di antaranya Tol Sigli – Banda Aceh (60 Km) dengan total progres konstruksi mencapai 69 persen, Tol Pekanbaru – Bangkinang (40km) dengan progres konstruksi 65 persen, Tol Pekanbaru - Pangkalan (83 Km) dengan progres konstruksi mencapai 43 persen, Tol Padang – Sicincin (36 Km) dengan progres konstruksi mencapai 40 persen.

Kemudian Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 Km) dengan progres konstruksi 85 persen, Tol Sp. Indralaya – Muara Enim (119 Km) dengan progres konstruksi 35 persen, Tol Binjai – Langsa seksi Binjai – Pangkalan Brandan (58 Km) dengan progres konstruksi 37 persen, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143 Km) dengan progres konstruksi 61 persen dan Tol Kisaran – Indrapura (48 Km) dengan progres konstruksi 25 persen.

Sebelumnya Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Budi Harimawan dalam wawancara dengan salah satu media mengungkapkan untuk pembangunan Tol Trans Sumatera bagian utara yakni bagian Binjai-Aceh dan Dumai-Kisaran akan diusulkan ke tahap kedua yang artinya dilanjutkan setelah tahun 2024.

Sedangkan terkait konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera hingga tahun 2024, menurut Budi, Kementerian PUPR mengupayakan untuk menyambung tol tersebut antara Betung sampai ke Pekanbaru, Riau.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jalan Tol Trans Sumatera Ditargetkan Rampung 2024

Tol Trans Sumatera ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar-Kayu Agung.
Tol Bakauheni-Terbanggi Besar-Kayu Agung bagian dari Tol Trans Sumatera ruas. (Dok Kementerian PUPR)

Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) telah ditunjuk oleh Pemerintah sejak tahun 2017 untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.828 kilometer. Kini, 7 ruas jalur tol sepanjang 513 kilometer sudah dioperasikan.

“Jalan Tol Sumatera ini adalah terobosannya pak Jokowi sejak periode pertama. Hutama Karya sudah mendapat penugasan sejak tahun 2017 untuk membangun seluruh jalan tol, yang saat ini yang sudah kami operasikan ada 7 ruas sepanjang 513 KM, sudah setengahnya Jawa,” kata Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto, dalam IMC #BUMNKarya Sigap Bangun Negara, Jumat (7/5/2021).

Lanjutnya, masih ada sekitar 550 kilometer jalan tol yang masih dikerjakan. Setelah selesai, Hutama Karya nantinya akan mengoperasikan 1.100 kilometer tol Sumatera. Tapi kabarnya saat ini sedang didiskusikan di level Pemerintah bahwa tol JTTS akan ditembuskan ke jalur utama (Betung Pelembang, Jambi, Pekanbaru, Dumai, Medan, hingga Banda Aceh).

"Ini ditargetkan selesai pada tahun 2024, Jadi kami membangun yang jalur utama ini kami berpacu pada sumber pendanaan dan waktu," kata Budi.

Sementara itu, untuk jalur tol Betung-Pekanbaru sepanjang 500 kilometer disebut sebagai jalur backbone. Dimana saat ini sumber pendanaan yang diberikan Pemerintah sangat besar sekali.

“Jadi backbound itu 1.200 KM (jalur Betung-Pekanbaru) kalau dibangun dengan dua jalur maka membutuhkan Rp 208 triliun. Tapi kalau hanya dibangun 2x1 jalur sesuai dengan kondisi lalu lintas di sana sekarang hanya butuh Rp 147 triliun. Jadi sangat besar sekali, inilah yang masih didiskusikan oleh para Menteri dari mana sumber pendanaannya untuk ini,” jelasnya.

Meskipun masih dalam tahap diskusi di tingkat Pemerintahan, pihaknya mengaku sudah menyiapkan desain fisik dari seluruh jalur utama tersebut. Sehingga, ketika Hutama Karya diminta oleh Pemerintah untuk pembangunan,  pihaknya akan langsung beralih ke detail desain dan terjun ke lapangan.

Tol Pekanbaru-Dumai

PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). (Dok Hutama Karya)
PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). (Dok Hutama Karya)

Disisi lain, Budi menyebut jalur Pekanbaru-Dumai  sepanjang 140 kilometer itu sudah selesai dibangun, dan merupakan jalur yang menarik untuk dikembangkan. Lantaran lokasinya sangat strategis berada di selat Sumatera.

“Kalau dikembangkan industri sangat menarik disana ada lahan-lahan milik Pemerintah yang cukup besar, yang bisa direalisasikan menjadi industri, kemudian juga ada perkebunan sawit, bisa dibangun gedung, dan ada pelabuhan disana komplit untuk dikembangkan,” ujarnya.

Demikian secara keseluruhan, Budi berpendapat Tol JTTS ini diyakini akan membangkitkan perekonomian. Meskipun saat ini sebagian tol yang sudah beroperasi masih sepi, namun ke depannya akan ramai.

“Tol ini akan membangkitkan perekonomian, memang sekarang tol ini dari sisi traffic sangat rendah tapi ke depan ini akan menumbuhkan perekonomian yang cukup besar. Nanti efeknya akan besar sekali, pariwisata akan hidup kembali,” pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya