Industri Ini Kembangkan Plastik yang Bisa Terurai Jadi Kompos

Liputan6.com, Jakarta - Produsen plastik Sinar Joyoboyo Plastik berinovasi dengan mengembangkan produk yang ramah lingkungan IDOLA+ Compostable Bag. Ini merupakan produk kemasan yang revolusioner yang diharapkan bisa menjawab tantangan terkait permasalahan lingkungan.

IDOLA+ Compostable Bag merupakan kantong plastik ramah lingkungan yang kuat, tahan panas, juga tidak berbau untuk mengemas makanan, dan keunggulan utama produk IDOLA+ Compostable Bag adalah bisa terurai menjadi kompos.

Hal ini diyakin akan membantu mengurangi penumpukan limbah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dengan harapan dapat mengurangi polusi limbah plastik di Indonesia.

"Produk IDOLA+ Compostable Bag merupakan inovasi. Produk kemasan yang benar-benar ramah lingkungan, saat terurai tidak menjadi mikroplastik namun IDOLA+ Compostable Bag dapat terurai menjadi kompos dalam waktu 180 hari, tergantung pada kondisi tanah, kelembapan, sinar matahari, dan mikroba," kata Marketing Manager Sinar Joyoboyo Plastik Himawan Wijaya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (26/7/2021).

Proses degradasi kantong IDOLA+ Compostable Bag ini pun sudah mendapatkan sertifikasi dari TUV Rheinland Austria, sehingga dapat dipastikan benar-benar ramah lingkungan 

“Selain itu, IDOLA+ Compostable Bag juga telah mendapat sertifikasi Halal. Kami menjamin kepada masyarakat bahwa produk kami diproses secara higienis dan juga terbuat dari bahan baku yang aman digunakan untuk kemasan makanan,” kata Himawan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lebih lanjut, Himawan juga menyatakan bahwa Sinar Joyoboyo Plastik selama 7 tahun ini membuktikan komitmennya melalui kegiatan CSR dengan membagikan plastik ramah lingkungan bersertifikasi Halal MUI kepada masjid-masjid, terutama masjid terbesar di Indonesia, Masjid Istiqlal, pada saat Hari Raya Idul Adha untuk digunakan sebagai wadah pembungkus daging kurban.

“IDOLA+ Compostable Bag adalah pilihan tepat bagi setiap pelaku bisnis dan juga pemakaian sehari-hari sebagai salah satu bentuk kepedulian kita untuk dapat bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi selanjutnya," pungkas Himawan.