Harga Emas Terjungkal ke Level Terendah Sebulan

Penurunan suku bunga The Fed berikutnya akan melambat mendorong penguatan dolar AS dan hasil obligasi, yang memberikan tekanan pada harga emas

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Des 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 19 Des 2024, 07:30 WIB
Harga Emas Dunia Hari Ini: Foto: Freepik/Wirestock
Harga Emas Dunia Hari Ini: Foto: Freepik/Wirestock

Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun lebih dari 2% ke level terendah dalam satu bulan pada Rabu setelah Federal Reserve Amerika Serikat menurunkan suku bunga seperti yang diperkirakan. Namun, pernyataan bahwa penurunan suku bunga berikutnya akan melambat mendorong penguatan dolar AS dan hasil obligasi, yang memberikan tekanan pada harga emas.

Dikutipp dari CNBC, Kamis (19/12/2024), harga emas spot turun 2,1% menjadi USD 2.589,91 per ons, level terendah sejak 18 November. Sementara itu, harga emas berjangka AS (U.S. gold futures) ditutup melemah 0,3% di USD 2.653,30.

"Pasar sedang menghadapi ketidakpastian besar menuju penutupan tahun. Pernyataan Ketua Fed, Jerome Powell, yang mengindikasikan perlambatan penurunan suku bunga bergantung pada kemajuan inflasi, telah memicu kekhawatiran," kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.

"Emas merosot di bawah USD 2.600, yang akan menjadi tantangan bagi para investor bullish," tambah Wong.

Proyeksi Kebijakan The Fed di Tahun 2025

Bank sentral AS merilis proyeksi terbaru yang menunjukkan adanya dua kali penurunan suku bunga sebesar 0,25% pada tahun depan.

Namun, proyeksi ini sejalan dengan pendekatan "wait-and-see" mengingat meningkatnya tekanan inflasi, terutama saat Presiden terpilih Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari.

Powell menekankan bahwa pembuat kebijakan Fed ingin melihat kemajuan lebih lanjut dalam menekan inflasi sebelum mempertimbangkan langkah penurunan suku bunga di masa mendatang.

 

Dampak pada Pasar Keuangan

(Ilustrasi harga emas dunia by Freepik)
(Ilustrasi harga emas dunia by Freepik)

Kontrak berjangka pada suku bunga dana federal telah memperkirakan bahwa Fed tidak akan mengubah suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan 28-29 Januari mendatang.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung mengurangi daya tarik emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Indeks dolar AS melonjak lebih dari 1% ke level tertinggi dalam dua tahun, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Di sisi lain, hasil obligasi acuan AS 10 tahun mencapai level tertinggi baru dalam empat minggu.

Para pelaku pasar kini mengalihkan perhatian pada data penting terkait pertumbuhan ekonomi (GDP) dan inflasi AS yang dijadwalkan rilis akhir pekan ini. Data tersebut akan memengaruhi ekspektasi kebijakan moneter berikutnya.

 

Tren Jangka Panjang Emas

Harga Emas 'Lagi Bagus', Ini Saatnya Investasi dan Rebut Hadiah Samsung S23 Terbaru!
Ilustrasi emas. (Pexels/Michael Steinberg)

“Saya melihat konsolidasi ini sebagai pola lanjutan dalam tren kenaikan jangka panjang emas. Saya percaya tren tersebut akan kembali menguat pada kuartal pertama tahun 2025,” kata Peter Grant, Wakil Presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya