Potensi Pasar Digital Indonesia Bisa Tembus Rp 1.700 Triliun di 2025

Berdasarkan data dari World Bank 2021, sebanyak 80 persen UMKM Indonesia terhubung dalam ekosistem digital

oleh Tira Santia diperbarui 26 Agu 2021, 11:45 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2021, 11:45 WIB
Perajin paralon bekas
Perajin menyelesaikan pembuatan kerajinan air mancur dari paralon bekas di Abah Matul, Tapos, Depok, Kamis (1/4/2021). Tahun ini, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM kembali disalurkan pada 9,8 juta pelaku usaha dengan besaran RP 1,2 juta per penerima. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan data dari World Bank 2021, sebanyak 80 persen UMKM Indonesia terhubung dalam ekosistem digital.

Melihat hal tersebut, Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan potensi pasar digital Indonesia tahun 2025 bisa mencapai USD 124 miliar atau Rp 1.700 triliun.

“Potensi pasar digital Indonesia pada tahun 2025 mencapai USD 124 miliar atau lebih dari Rp 1.700 triliun, jadi cukup besar pasarnya. Dan  Indonesia adalah pengguna e-commerce tertinggi di Asia tenggara,” kata Hanung dalam konferensi pers Peningkatan UKM Masuk ke Pasar Digital, Kamis (26/8/2021).

Lanjut, Hanung menyampaikan juga berdasarkan data Kementerian Perdagangan 2020 jumlah transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp 266 triliun, bisa dikatakan cukup besar.

Sedangkan sampai kuartal II-2021 jumlah transaksi e-commerce Indonesia telah mencapai Rp 186,8 triliun atau meningkat 63,4 persen Year on Year.

“Perkembangan dari transaksi e-commerce ini cukup pesat, jadi kami perkirakan tahun 2021 ini pertumbuhannya bisa di atas Rp 400 triliun,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hanung menyebut data dari World Bank 2021 tersebut menunjukkan bahwa 80 persen UMKM Indonesia yang bertahan itu adalah yang masuk ke ekosistem digital.  

“Dimana kita ketahui bersama bahwa ekosistem digital memiliki daya tahan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan pandemi,” katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jumlah UMKM Go Digital

Dampak PPKM, Omzet UMKM Menurun
Perajin menyelesaikan pembuatan pot tanaman hias di Pondok Aren, Tangerang, Banten, Minggu (1/8/2021). Akumindo menilai perpanjangan PPKM akan membuat pelaku UMKM semakin tertekan dan diperkirakan mengalami penurunan omzet sebesar 70 hingga 80 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun hingga kini, kata Hanung, jumlah UMKM yang onboarding pada ekosistem digital sudah mencapai 15,3 juta atau 23,9 persen dari jumlah UMKM yang ada atau naik 7,3 juta UMKM selama pandemi covid-19.

“Itu kurang lebih perkembangan yang menggembirakan,” imbuhnya.

Seiring dengan perkembangan UMKM yang baik itu, Pemerintah semakin optimis bisa mencapai target 30 juta pelaku UMKM bisa masuk ke dalam ekosistem digital.  Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan bekerjasama dengan berbagai e-commerce untuk mendorong UMKM onboarding.

“Sementara target sampai tahun 2024 diharapkan ada 30 juta UMKM yang masuk onboarding ke ekosistem digital. Kita juga bekerjasama dengan beberapa pihak berbagai e-commerce untuk mendorong UMKM kita onboarding,” pungkasnya.   

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya