BRI Insurance Hemat Biaya Operasional hingga 10 Persen Lewat Green Operation

BRI Insurance (BRINS) berhasil menghemat operation cost lebih dari 10 persen dengan menerapkan green operation.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2021, 14:45 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Selama 2021, PT BRI Asuransi Indonesia atau BRI Insurance (BRINS) berhasil menghemat operation cost lebih dari 10 persen dengan menerapkan green operation.

Selain itu BRINS juga terus melakukan berbagai inisiatif ramah lingkungan di antaranya launching product Greensurance serta program-program CSR untuk membantu masyarakat dan lingkungan.

Atas upaya tersebut, CEO BRI Insurance Fankar Umran pun meraih penghargaan sebagai The Leader of TJSL Initiative pada CEO Category di TJSL & CSR Award 2021.

BRINS juga memenangkan TJSL Award Pilar Lingkungan untuk kategori corporate sebagai penghargaan atas inisiatif berbasis nilai-nilai SDGs (Sustainable Development Goals) dengan penerapan green operation yang memperhatikan aspek-aspek environment, social, dan governance (ESG).

"Ini menjadi salah satu motivasi kami untuk terus konsisten dalam memaksimalkan green operation dengan memperhatikan aspek-aspek ESG untuk mencapai SDGs, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder," ujar Fankar Umran dikutip dari Antara, Sabtu (16/10/2021). 

Fankar menyebut pihaknya terus berusaha untuk memberikan impact lebih bagi sosial, ekonomi, dan lingkungan sekitar dengan tentunya tetap memperhatikan aspek keberlanjutan.

"Namun, bukan hanya itu, tapi kami juga harus memastikan bahwa CSR dan green initiative yang kami lakukan terukur, berdampak dan berkelanjutan," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


6 Aspek Pendukung

CEO BRI Insurance (BRINS) Fankar Umran
CEO BRI Insurance (BRINS) Fankar Umran.

Adapun penilaian TJSL & CSR Award 2021 terdiri atas empat pilar SDG’s, yakni Pilar Sosial, Ekonomi, Lingkungan, Hukum dan Tata Kelola, serta memberikan nilai tambah (creating shared value) bagi perusahaan.

Selain itu, terdapat enam aspek pendukung, yaitu terkait kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, keberlanjutan serta dokumen pelengkap. Nilai tambah dalam penilaian diberikan kepada perusahaan yang telah mengukur tingkat efektivitas program TJSL menggunakan parameter social return on investment (SROI).

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya