Pentingkah Asuransi Kerugian Buat Pengusaha Ultra Mikro? Ini Jawabannya

BRI Insurance menyediakan layanan digital melalui aplikasi BRINS Mobile. Aplikasi ini memudahkan pelaku UMKM dalam memiliki asuransi serta mengajukan klaim secara cepat dan praktis.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Feb 2025, 18:25 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 18:25 WIB
PT BRI Asuransi Indonesia
PT BRI Asuransi Indonesia mengajak para pelaku usaha ultra mikro mengenal manfaat asuransi kerugian di Grand Safran Hotel Pangkalpinang, Bangka Belitung, Selasa (11/2/2025). (BRINS)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT BRI Asuransi Indonesia (BRINS) terus memperkenalkan manfaat asuransi kerugian kepada para pelaku usaha ultra mikro. Terbaru BRI Asuransi, berkolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memperkenalkan asuransi kerugian bagi pengsaha yang tergabung dalam program PNM Mekaar. pengenalan ini dilakukan di Grand Safran Hotel Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung

Para pengusaaha ultra mikro diberikan pemahaman mengenai asuransi mikro, khususnya Asuransi Kerusakan Tempat Usaha dan Rumah Tinggal. Selain itu, mereka juga dibekali pelatihan untuk memiliki asuransi secara mudah melalui aplikasi BRINS Mobile milik BRI Insurance.

Wakil Kepala Divisi Retail dan Mikro BRI Insurance, Edi Sugianto, menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, terutama di sektor asuransi.

"Ibu-ibu yang hadir di sini harus bangga, karena UMKM menyumbang 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap 97% tenaga kerja. Peran ibu-ibu dalam ekonomi sangat besar, sehingga penting bagi mereka untuk merasa terlindungi," ujar Edi dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2/2025).

 

PT BRI Asuransi Indonesia
PT BRI Asuransi Indonesia mengajak para pelaku usaha ultra mikro mengenal manfaat asuransi kerugian di Grand Safran Hotel Pangkalpinang, Bangka Belitung, Selasa (11/2/2025). (BRINS)... Selengkapnya

Kepala Divisi Ritel dan Mikro BRI Insurance, Budi Wiyono, menambahkan bahwa pemahaman tentang pentingnya asuransi sangat diperlukan bagi pelaku UMKM, khususnya di Kepulauan Bangka Belitung. Asuransi memberikan perlindungan terhadap risiko usaha, seperti bencana alam dan kejadian tak terduga lainnya.

"BRI Insurance menawarkan berbagai produk asuransi yang terjangkau dan bermanfaat bagi pelaku usaha ultra mikro, seperti Asuransi Mikro Kerusakan Tempat Usaha, Rumahku, dan Proteksiku. Premi yang ditawarkan mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp50 ribu per tahun, dengan manfaat pertanggungan mulai Rp2 juta hingga Rp15 juta," jelasnya.

Selain itu, BRI Insurance juga menyediakan layanan digital melalui aplikasi BRINS Mobile. Aplikasi ini memudahkan pelaku UMKM dalam memiliki asuransi serta mengajukan klaim secara cepat dan praktis.

Melalui kegiatan ini, BRI Insurance menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan UMKM sekaligus mendukung program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang diinisiasi oleh OJK guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan asuransi.

BRI Rancang Strategi Jangka Panjang UMKM

Gedung Bank BRI.
Gedung Bank BRI. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI sukses menggelar BRI Microfinance Outlook 2025. Ajang ini menjadi salah satu upaya BRI dalam mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menuturkan, mengelola UMKM bukan hal mudah, tidak seperti yang digambarkan banyak orang bahwa mengelola UMKM itu bisa dilakukan secara autopilot.

Oleh sebab itu, BRI Microfinance Outlook 2025 itu menjadi bagian penting dari pengelolaan dan pengembangan UMKM.

"Ini event tahunan, tapi tidak hanya sekadar event, tapi banyak hal-hal yang kita inginkan dari event ini. Ini adalah event diskusi, kemasannya seminar, tapi mari kita lihat yang kita datangkan sebagai narasumber, itu betul-betul bisa memberikan insight kepada stakeholder juga, khususnya kepada BRI," ujar Supari melalui keterangan persnya, Rabu, 4 Februari.

Dia menambahkan, pada hari pertama, BRI mengundang sejumlah ahli yang dijadikan narasumber dengan harapan mereka bisa memberikan pandangan terkait dengan isu-isu global maupun domestik.

"Yang hari ini mungkin, terkait dengan adanya perang yang tidak berkesudahan, inflasi di negara-negara maju seperti ini, itu adalah isu global. Kemudian transmisi menjadi isu nasional, sekarang ini dengan teknologi yang semakin masif ini kan cepat. Sehingga suka-tidak suka, isu global itu akan mentransmisikan menjadi isu domestik," jelasnya.

BRI Microfinance Outlook 2025

Gedung PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) (Foto: BRI)
Gedung PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) (Foto: BRI)... Selengkapnya

Lebih jauh, melalui gelaran BRI Microfinance Outlook 2025, seluruh pihak bisa mendapatkan respons kebijakannya dari stakeholder terkait. Misalnya, kebijakan terkait postur APBN.

"Tadi Pak Narso sampaikan. Nanti akan ada policy dalam bentuk mungkin jangka pendek, itu bentuknya pasti postur APBN. Maka tadi sangat bermanfaat sekali pada saat Bu Sri Mulyani

menyampaikan postur APBN 2025. Itu kan salah satu bentuk respon kebijakan terhadap isu-isu global dan isu-isu domestik terutama makronya," imbuh dia.

 

Strategi

Dari situ, BRI akan menyelaraskan serta merespons dalam bentuk strategi yang tentu akan diimplementasikan oleh perusahaan.

Strategi ini tidak hanya berlaku untuk jangka pendek, melainkan juga jangka menengah dan jangka panjang.

"Supaya kita bisa mendapatkan strategi yang presisi untuk mengadress bagaimana dampaknya isu-isu global yang sudah direspons dalam kebijakan stakeholder, kemudian kita masuk melakukan strategi yang baik, fit, untuk bagaimana UMKM ini tetap bisa terlayani oleh BRI," pungkasnya.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya