Liputan6.com, Jakarta Migrain adalah masalah kesehatan umum yang sering dirasakan hampir semua orang. Masalah ini ditandai dengan sakit kepala yang bisa dapat berlangsung selama berhari-hari.
Melansir laman The Indian Express, Jumat (17/12/2021), salah satu dokter bernama Mark Hyman mengatakan, "Migrain terkadang sampai membuat orang memasuki ruang gawat darurat."
Baca Juga
Lebih lanjut dia menjelaskan, “Akar penyebab migrain mungkin tidak bersumber di kepala. Ada faktor lain yang menjadi penyebab.”
Advertisement
Hyman pun membeberkan apa saja yang menjadi penyebab seseorang terkena migrain.
Sensitivitas makanan
Migrain umumnya disebabkan terhadap pengaruh makanan. Salah satunya gluten yang termasuk jenis protein. Biasanya ditemukan dalam gandum, barley, rye, oat, dan lain-lain. Jika Anda justru tidak suka gluten, itu dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Bagi seseorang yang sensitif terhadap gluten, Hyman menyarankan, “Singkirkan gluten, susu, telur, dan ragi selama tiga minggu dan kemudian perkenalkan masing-masing secara individual selama tiga hari, lalu berhenti dan perhatikan gejalanya.”
Ketidakseimbangan hormon
Banyak wanita mengalami migrain pramenstruasi. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan estrogen dan progesteron. Lebih tepatnya terlalu banyak estrogen dan tidak cukup memiliki progesteron.
Selain itu, Hyman juga menyebutkan bahwa migrain bisa jadi karena stres, terlalu banyak mengonsumsi alkohol, gula, tepung, dan kurang berolahraga atau tidur.
“Demi menghindari migrain, penting untuk menjaga pola hidup sehat dan menghindari pesta minuman keras dan junk food,” ujarnya.
Kekurangan magnesium
Jika tubuh kekurangan magnesium, Anda akan sering mengalami sakit kepala dan migrain. Oleh karena itu, “Konsumsi magnesium glisinat, sitrat, oksida, atau aspartat dalam dosis yang meredakan gejala,” sarannya.
Namun, ia menyarankan untuk berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter jika memiliki penyakit tertentu. “Jika Anda memiliki penyakit ginjal. lakukan ini dengan pengawasan dokter,” tuturnya.
Ketidakseimbangan usus
“Mengidentifikasi dan mengobati ketidakseimbangan bakteri atau ragi di usus juga dapat membantu,” kata Hyman. Usus dapat tetap sehat dengan menyediakan enzim, probiotik, dan lemak omega-3 secara teratur. Memiliki usus yang sehat itu akan memastikan bahwa Anda memiliki pencernaan yang lebih baik, nafsu makan dan siklus tidur yang sehat.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement