Liputan6.com, Jakarta Kemandirian Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui teknologi digital semakin berkembang pesat seiring dengan meningkatnya adopsi internet dan inovasi teknologi di berbagai sektor.
Digitalisasi memungkinkan UKM untuk lebih mandiri, terutama dalam hal pemasaran, operasional, dan pengelolaan keuangan. Dengan akses ke platform e-commerce, media sosial, dan aplikasi pembayaran digital, UKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas tanpa bergantung sepenuhnya pada toko fisik atau perantara, sehingga mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
Advertisement
Selain itu, teknologi digital juga memberikan solusi untuk berbagai tantangan bisnis, seperti manajemen stok, pemesanan, dan layanan pelanggan. Berbagai aplikasi manajemen bisnis dan perangkat lunak akuntansi membantu pelaku UKM dalam mengelola operasional dan keuangan secara transparan dan efisien.
Advertisement
Dengan begitu, mereka dapat mengoptimalkan produksi dan distribusi tanpa harus bergantung pada sistem konvensional. Teknologi ini memungkinkan UKM untuk lebih cepat merespons permintaan pasar dan mengurangi risiko keterlambatan dalam rantai pasok.
Lebih lanjut, keberadaan teknologi finansial (fintech) juga memperkuat kemandirian UKM melalui akses pembiayaan yang lebih mudah, seperti layanan pinjaman online dan platform crowdfunding. Tanpa harus bergantung sepenuhnya pada perbankan tradisional, UKM dapat memperoleh modal kerja untuk ekspansi bisnis.
Digitalisasi UMKM juga mendorong inovasi produk dan pemasaran melalui platform online, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing dan kemampuan bertahan UKM dalam kondisi pasar yang dinamis. Dengan semua manfaat tersebut, teknologi digital menjadi kunci bagi kemandirian dan keberlanjutan UKM di era ekonomi modern.
Landasan Hadirnya PaDi UMKM
Dikutip dari Antara, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengungkap jika nilai produk dalam negeri BUMN pada 2023 meningkat sampai dengan Rp917,2 triliun atau 67 persen dibanding tahun sebelumnya. Begitu juga dengan nilai belanja BUMN pada UMKM yang meningkat pesat mencapai 57 persen. Pencapaian ini tak terlepas dari inisiatif pengembangan Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM) selama empat tahun ke belakang.
PaDi UMKM merupakan inisiatif pemerintah Indonesia yang dirancang untuk memperkuat ekosistem Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memanfaatkan teknologi digital. Platform PaDi tidak hanya memfasilitasi akses UMKM ke pasar, terutama BUMN, tetapi juga mempercepat transformasi digital sektor UKM, membantu mereka meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan bisnis mereka.
“PaDi UMKM berupaya membangun sebuah ekosistem secara end-to-end mulai dari memberi akses pasar lewat platform digital dan event offline hingga edukasi melalui berbagai program untuk memastikan UMKM bisa naik kelas,” ujar CEO PaDi UMKM, Jimmy Karisma Ramadan.
Langkah PaDi UMKM Dukung Kemandirian UMKM
PaDi UMKM memang acap melaksanakan kegiatan seperti expo, bazar, conference, Business Matching yang mempertemukan UKM dengan pembeli, dalam hal ini perusahaan dan BUMN secara langsung. Termasuk mengambil beberapa langkah strategis untuk mendukung kemandirian UKM melalui teknologi digital, di antaranya;
1. Memperluas Akses Pasar Melalui Platform Digital
PaDi UMKM membuka peluang bagi UKM untuk memasarkan produk dan layanan mereka secara langsung kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta. Sebelum adanya platform ini, banyak UMKM mengalami kesulitan untuk mengakses pasar BUMN secara langsung karena keterbatasan akses dan proses pengadaan yang kompleks. Melalui tender digital dan sistem e-procurement yang transparan, UMKM dapat mengikuti lelang dan transaksi B2B (Business-to-Business) dengan lebih mudah.
2. Meningkatkan Efisiensi Operasional dan Pembiayaan
Platform PaDi UMKM juga menawarkan fitur pengelolaan toko online yang memudahkan UKM dalam memantau pesanan, melakukan promosi produk, dan mengatur stok. Hal ini membantu mereka menjalankan bisnis secara lebih efisien dan terstruktur. Selain itu, PaDi UMKM menyediakan solusi pembiayaan jangka pendek berbasis invoice atau Purchase Order (PO) yang belum jatuh tempo. Dengan adanya fasilitas ini, UKM dapat mengatasi masalah arus kas tanpa harus bergantung pada pinjaman konvensional.
3. Mendorong Kolaborasi dengan BUMN dan Pemulihan Ekonomi
PaDi UMKM berperan penting dalam memfasilitasi kolaborasi antara UMKM dan BUMN untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Dengan transaksi yang difasilitasi oleh platform ini, BUMN dapat lebih mudah menemukan produk lokal berkualitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Proses pengadaan yang dilakukan secara digital melalui Control Tower Dashboard meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, baik bagi UKM maupun BUMN, sehingga kepercayaan dan kolaborasi jangka panjang dapat terjalin dengan lebih baik.
4. Memperkuat Daya Saing UMKM dengan Teknologi Digital
Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat mengembangkan bisnis mereka lebih mandiri dan kompetitif. Fitur-fitur seperti promosi online dan manajemen toko daring membantu memperluas pasar UMKM dan membuat UMKM lebih bersaing dengan produk global. Kehadiran PaDi UMKM juga mendorong para pelaku UMKM untuk lebih adaptif terhadap perubahan pasar dan inovasi teknologi yang terus berkembang.
Advertisement
Solusis Strategis
PaDi UMKM telah menjadi salah satu solusi strategis untuk memberdayakan UKM di Indonesia dengan dukungan teknologi digital. Dengan memfasilitasi akses pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan menyediakan solusi pembiayaan, PaDi UMKM mendorong kemandirian dan keberlanjutan bisnis UKM.
Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat posisi UMKM di pasar domestik tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi persaingan di pasar internasional.
Hingga saat ini, PaDi UMKM telah berhasil menarik partisipasi dari 117.860 UMKM yang bergabung di platform ini. Melalui dukungan tersebut, nominal transaksi tercatat telah mencapai Rp 7 triliun dalam rentang waktu 2020 hingga 2024.