Komitmen Indonesia Percepat Transisi Energi Banjir Dukungan Internasional

Komitmen Indonesia mengupayakan kesepakatan global dalam mengakselerasi percepatan transisi energi dalam G20 dapat dukungan penuh dari sejumlah organisasi internasional.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 10 Feb 2022, 11:40 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2022, 11:40 WIB
FOTO: Presidensi G20 Indonesia Resmi Dibuka
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama sejumlah pejabat tinggi negara dan Chair Business 20 Shinta Widjaja Kamdani dan Co Chair Youth 20 Michael Victor Sianipar saat Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (1/12/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Komitmen Indonesia mengupayakan kesepakatan global (global deal) dalam mengakselerasi percepatan transisi energi dalam forum Transisi Energi G20 dapat dukungan penuh dari sejumlah organisasi internasional.

Sebagai negara yang memiliki pengaruh di kawasan Asia Tenggara atas isu-isu energi global, Direktur Eksekutif International Energy Agency (IEA) Fatih Birol mengatakan, Indonesia punya pengaruh kuat di Kawasan Asia Tenggara atas isu-isu energi global.

"Sebuah kehormatan bagi saya dan IEA untuk mendukung agenda Indonesia apalagi sebagai negara berkembang pertama yang menjadi Presidensi G20. Apalagi saya dan Menteri ESDM tengah menjalankan kolaborasi Indonesia-IEA dan IEA dipercaya sebagai (salah satu) strategic advisor bagi pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 pada agenda Transisi Energi," kata Fatih, Kamis (10/2/2022).

Fatih bahkan mengapresiasi secara khusus kepada Presiden RI atas kebijakan-kebijakan mengatasi permasalahan pandemi Covid-19 dan secara spesifik memilih isu transisi energi sebagai agenda utama pada G20. 

"Kepemimpinan Presidensi Indonesia menghadapi pandemi sungguh menjadi inspirasi bagi para pemimpin dunia. Saya senang Presidensi Indonesia kali ini mengangkat transisi energi ke high level meeting G20," jelasnya.

Dukungan lain juga diberikan oleh Internasional Renewable Energy Agency (IRENA). Pihak lembaga senang transisi energi diidentifikasikan sebagai isu prirotas pada Presidensi G20 Indonesia. 

Melalui forum ini, Director General IRENA Francesco La Camera menilai, Indonesia memiliki kesempatan tidak hanya untuk mendorong momentum politik, tetapi juga menunjukkan kepemimpinan transisi energi melalui aksi. 

"Saya menyambut baik komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," jelas La Camera.

La Camera menegaskan, perjanjian kemitraan yang ditandatangani antara IRENA dan Indonesia selama COP26 menegaskan kesiapan IRENA untuk mengerahkan kemampuan penuhnya untuk bekerja sama dengan Indonesia. 

"Kami siap membantu Anda baik dalam konteks Presidensi G20 dan dalam hal pencapaian tujuan transisi energi nasional yang lebih luas serta memobilisasi pembiayaan dan investor," ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sistem Energi Terbarukan

Sebagai Presidensi G20, Indonesia mulai menggelar berbagai pertemuan tingkat tinggi di Bali
Sebagai Presidensi G20, Indonesia mulai menggelar berbagai pertemuan tingkat tinggi di Bali (dok: Ilyas)

Guna pemulihan yang lebih cepat dan lebih kuat dari dampak Covid-19 dan menyelaraskan dengan masa depan net zero, ia mendorong sistem energi terbarukan.

"Sebuah sistem yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan dan berkeadilan. Yang membebaskan kita dari volatilitas dan ketidakstabilan hari ini. Sistem dengan energi terbarukan, hidrogen hijau, dan bioenergi modern," paparnya.

United Nations The Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP) juga menegaskan dukungan penuh terhadap Presiden G20 Indonesia dalam mengusung isu transisi energi. 

"ESCAP sangat mendukung upaya aspirasi Indonesia sebagai anggota ESCAP dalam mendorong energi berkelanjutan. Kami akan membantu secara teknis rencana aksi terhadap implementasi energi bersih di negara berkembang yang difokuskan pada negara-negara kepulauan. Dukungan terhadap Indonesia ini akan diberikan secara maksimal," ujar Sekretaris Eksekutif ESCAP, Arsmida S Alisjahbana. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya