Tepis Kebocoran, PLN Jamin Data 17 Juta Pelanggan Aman

Data yang dikelola PLN dalam kondisi aman. Data yang beredar adalah data replikasi bukan data transaksional aktual dan sudah tidak update.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Agu 2022, 18:17 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi Gedung PLN (Dok: Istimewa)
Ilustrasi Gedung PLN (Dok: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero), memastikan bahwa data-data pelanggan dalam kondisi aman dan layanan berjalan normal. Hal tersebut disampaikan menyusul adanya informasi 17 juta data pelanggan PLN yang bocor.

Juru bicara PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, data yang dikelola PLN dalam kondisi aman. Data yang beredar adalah data replikasi bukan data transaksional aktual dan sudah tidak update.

"Kami pastikan server data milik PLN aman dan tidak dimasuki pihak lain. Data transaksi aktual pelanggan aman," ujar Gregorius, Jumat (19/8/2022).

PLN telah dan terus menerapkan keamanan berlapis bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk tindakan pengamanan yang sangat ketat dengan tujuan memperkuat dan melindungi data-data pelanggan.

"Kami sedang melakukan investigasi atas user-user yang terotorisasi dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum bilamana ditemukan indikasi pelanggaran hukum menyangkut kerahasiaan data perusahaan," pungkas Gregorius.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

17 Juta Data Pelanggan PLN Diduga Bocor, Dijual di Forum Hacker

Tangkapan layar dugaan kebocoran data PLN (breached.to)
Tangkapan layar dugaan kebocoran data PLN (breached.to)

Dugaan kebocoran data kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, pengguna internet di Twitter melaporkan adanya penjualan lebih dari 17 juta data pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Tangkapan layar yang dibagikan menunjukkan laman breached.to. Isinya adalah akun bernama loliyta, yang mengklaim menjual data PLN.

Mengutip laman tersebut, Jumat (19/8/2022), beberapa data pelanggan PLN yang diklaim dijual di antaranya ID, ID pelanggan, nama pelanggan, tipe energi, KWH, alamat, nomor meteran, hingga tipe meteran, serta nama unit UPI.

"Hi, Im selling data PLN 17 MILLION++ with field ID,Idpel,Name,Consumer Name,Energy Type,Kwh,Address,Meter No,Unit Upi,Meter Type,Nama Unit Upi,Unit Ap,Nama Unit Ap,Unit Up,Nama Unit Up,Last Update,Created At," tulis akun itu.

Lebih lanjut, pelaku juga membagikan beberapa sample dari data-data PLN tersebut. Beberapa pengguna diketahui sudah me-mention kabar kebocoran data ini melalui akun Twitter PLN di @pln_123. Belum ada tanggapan PLN terkait hal ini.

 

 

Jenis Data Pelanggan PLN yang Diduga Bocor

PLN
Gedung PLN. Dengan kondisi efisiensi dan optimalisasi capital expenditure (Capex), PLN mampu memitigasi faktor eksternal yang berdampak pada keuangan PLN. Dari sisi pengelolaan utang, PLN mampu menurunkan utang dari Rp 451 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 417 triliun pada Juni 2022. PLN memprediksi bisa mengurangi beban utang Rp 5 triliun per tahun. (Dok. PLN)

Seorang hacker mengklaim telah mencuri 17 juta data pelanggan PLN. Ia menjual jutaan data tersebut di sebuah forum hacker bernama Breach Forums.

Pantauan Tekno Liputan6.com di forum hacker tersebut, Jumat (19/8/2022), ada beberapa jenis data pelanggan PLN yang ditawarkan.

Antara lain adalah ID, ID pelanggan, nama konsumen, alamat, tipe energi, nomor meter, besaran Kwh, dan lain sebagainya.

Untuk meyakinkan calon pembeli, pelaku (hacker) dengan nama akun 'Loliyta' itu menampilkan beberapa sampel data korban beserta alamat lengkapnya.

"Hi, Im selling data PLN 17 MILLION++ with field ID, Idpel, Name, Consumer Name, Energy Type, Kwh, Address, Meter No, Unit Upi, Meter Type, Nama Unit Upi, Unit Ap, Nama Unit Ap, Unit Up, Nama Unit Up, Last Update, Created At," tulis akun itu.

Infografis Data Pengguna Facebook Indonesia Bocor
Infografis Data Pengguna Facebook Indonesia Bocor
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya