Laba Trimegah Karya Pratama Meroket 192 Persen di Semester I 2022

PT Trimegah Karya Pratama mencetak laba bersih 192 persen di semester I 2022

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2022, 14:30 WIB
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik

Liputan6.com, Jakarta PT Trimegah Karya Pratama Tbk. (UVCR) mencetak laba bersih 192 persen di semester I 2022. Perseroan terus mengalami kenaikan yang berkelanjutan dari kinerjanya hingga semester pertama tahun ini.

Direktur Utama PT Trimegah Karya Pratama Tbk. Riky Boy Permata menyampaikan pencapaian ini tidak luput berkat dukungan para pelanggan yang terus setia menggunakan voucher-voucher dari UVCR.

"Perseroan mengucapkan terima kasih dan akan terus berbenah untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (19/9/2022).

Pada tahun 2021, Perseroan mengalami kenaikan pendapatan di tahun 2021 sebesar 177 persen dibanding tahun 2020. Kemudian, kenaikan laba kotor di tahun 2021 sebesar 128 persen dibanding tahun 2020, kenaikan laba bersih di tahun 2021 sebesar 253 persen dibanding tahun 2020 dan  kenaikan aset di tahun 2021 sebesar 96 persen dibanding tahun 2020..

Selain itu, juga kenaikan ekuitas di tahun 2021 sebesar 158 persen dibanding tahun 2020 serta penurunan liabilitas di tahun 2021 sebesar 3,7 persen dibanding tahun 2020.

Kenaikan ini juga terus berkelanjutan sampai akhir semester I 2022, di mana Perseroan mengalami kenaikan pendapatan sebesar 71 persen dibandingkan semester satu di tahun 2021, kenaikan laba kotor sebesar 61 persen dibandingkan semester satu di tahun 2021, kenaikan laba bersih sebesar 192 persen dibandingkan semester satu di tahun 202, kenaikan aset sebesar 16 persen dibandingkan semester satu di tahun 2021 dan kenaikan ekuitas sebesar 3 persen dibandingkan semester satu di tahun 2021.

 

Pendapatan

Ilustrasi laba rugi atau neraca keuangan. Foto: Freepik
Ilustrasi laba rugi atau neraca keuangan. Foto: Freepik

Perseroan mencatat pencapaian pendapatan sebesar Rp939 miliar pada posisi Desember 2021, berbanding Rp338 miliar pada Desember 2020. Sumber pendapatan Perseroan dari channel distribusi e-commerce telah berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan pendapatan perseroan sebanyak 177 persen pada tahun 2021.

Sementara pada semester II/2022 perseroan mencatat pencapaian pendapatan sebesar Rp657,7 miliar berbanding Rp383,1 miliar pada semester I/2021.

Riky menerangkan pertumbuhan pendapatan ini juga disebabkan karena akselerasi digital yang terjadi di Indonesia yang tidak dimungkiri terjadi akibat Pandemi di seluruh belahan dunia. Distribusi produk di channel e-commerce menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar UVCR di tahun 2021 sehingga meningkatkan laba kotor UVCR dibanding tahun sebelumnya year on year.

Laba kotor perseroan pada tahun 2021 meningkat menjadi sebesar Rp31 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp13 miliar. Sementara pada semester I/2022, Perseroan mencatat pertumbuhan laba kotor sebesar Rp21 miliar dibandingkan semester I 2021.

Hal ini dapat dicapai perseroan, karena terjadinya penurunan beban usaha pada perseroan yang menghasilkan kenaikan 61 persen pada semester 2022.

 

 

Pengelolaan Kegiatan Operasional

Pengelolaan kegiatan operasional yang efektif, diiringi dengan pemanfaatan sumber daya perusahaan yang cermat mampu menghasilkan peningkatan laba operasional sebesar 129 persen dan meningkatkan laba bersih tahun 2021 sebesar 253 persen dibanding tahun 2020 dan tetap tumbuh di tahun 2022 hingga sebesar 192 persen pada semester I.

Berbanding terbalik dengan aset lancar UVCR pada tahun 2021 yang mengalami kenaikan 109 persen dibandingkan tahun 202o, total liabilitas UVCR tahun 2021 mengalami penurunan 3,87 persen sehingga rasio lancar perusahaan meningkat dari 1,67 ke 3,82. Aset perseroan pada semester I/2022 juga mengalami kenaikan dari Rp 96,1 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya diperiode yang sama.

Sementara untuk liabilitas, kenaikan pada jumlah liabilitas semester I ini disebabkan karena meningkatnya uang muka pelanggan UV Mobile yang merupakan deposit atas ultra value balance milik end user yang dibeli dari perusahaan melalui aplikasi Ultra Voucher untuk penggunaan end user itu sendiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya