Liputan6.com, Jakarta Pertemuan ketiga Sherpa G20 telah berjalan dengan baik dan lancar. Pertemuan ini diselenggarakan untuk membahas rancangan Deklarasi Pemimpin G20 (Leaders’ Declaration) terbagi atas 6 sesi pembahasan.
Pertemuan dipimpin oleh Co-Sherpas G20 Indonesia, Edi Prio Pambudi dan Dian Triansyah Djani. Leaders’ Declaration merupakan komitmen dari para Pemimpin G20 terhadap upaya bersama dalam pemulihan ekonomi dan kesehatan pasca pandemi COVID-19.
Co-Sherpas G20 Indonesia, Edi Prio Pambudi, menjelaskan, rancangan Deklarasi berisikan substansi pembahasan prioritas Presidensi G20 Indonesia yakni Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Digital, dan Transisi Energi. Deklarasi juga membahas mengenai isu ketahanan pangan yang menjadi isu global saat ini.
Advertisement
“Pertemuan juga meng-endorse concrete deliverables. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar Presidensi G20 Indonesia dapat menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia serta meningkatkan peran dan profil Indonesia pada forum G20, maka Presidensi G20 Indonesia mengenalkan pendekatan baru dalam menghasilkan concrete deliverables, yaitu proyek, program, atau inisiatif sebagai manfaat nyata dan bentuk konkret,” kata Edi dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, Kamis (29/9/2022).
Proyek-proyek dimaksud sejalan dengan prinsip presidensi, yaitu lead by examples bagi pembangunan yang berkelanjutan, riil, dan konkret dengan memanfaatkan kerja sama internasional yang melibatkan peran multi stakeholders.
“Melalui upaya percepatan realisasi deliverables proyek-proyek tersebut, Presidensi G20 Indonesia diharapkan dapat memberikan manfaat nyata dan menjadi legacy Indonesia bagi G20,” ujarnya.
Â
Â
Sepakat Cari Solusi
Adapun selama pembahasan dalam pertemuan ketiga Sherpa G20 di Yogyakarta tersebut, semua negara hadir dan semua sepakat untuk mencari solusi dan jalan keluar atas berbagai isu dan permasalahan global.
Suasana pertemuan sangat kondusif, dengan semangat saling mendukung untuk mencari solusi bersama , dengan mempertimbangkan berbagai perbedaan dan kepentingan yang ada.
Terlihat komitmen yang kuat dari para Sherpa G20 untuk mendorong tercapainya konsensus di tingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan G20. Para Sherpa sepakat untuk menegaskan dan melaksanakan komitmen yang telah disepakati pada forum G20.
“Dalam pertemuan ini, kita dapat melihat komitmen bersama negara G20 untuk tetap satu, dengan menawarkan solusi bagi permasalahan global yang terjadi dewasa ini. Krisis energi, kelangkaan dan kenaikan harga pangan, inflasi, hingga keberlanjutan pemulihan pasca COVID-19 merupakan isu yang tidak hanya dihadapi negara G20,” jelasnya.
Â
Â
Advertisement
Leaders’ Declaration
Isu tersebut juga berpengaruh bagi negara berkembang dan negara rentan. Para Sherpa menunjukkan komitmen nyata untuk menguatkan kredibilitas G20 bagi masyarakat global.
Edi mengatakan, pembahasan materi Leaders’ Declaration selama beberapa hari pada pertemuan ketiga Sherpa G20 yang berjalan lancar ini, tidak terlepas dari strategi pembahasan yang dimulai dari beberapa isu yang relatif mudah dan bisa diterima oleh semua negara, diikuti dengan berbagai pertemuan bilateral untuk melakukan lobby dan pendekatan dengan beberapa negara kunci untuk dapat tercapai kesepahaman dan kesepakatan.
“Sebagai tindak lanjut, untuk pembahasan lebih lanjut di tingkat teknis dan membahas secara lebih detail substansi Leaders’ Declaration, akan dilanjutkan melalui pertemuan intersesi secara virtual, yang dijadwalkan akan dilakukan tiga kali selama bulan Oktober 2022 ini, sebelum dilakukan finalisasi pada Pertemuan keempat Sherpa G20 di Bali pada bulan November 2022, menjelang pelaksanaan KTT G20,” pungkasnya.