Liputan6.com, Jakarta Dibanding kompetitor lain di bisnis ritel, Diamondfair, anak usaha milik Diamond Group adalah perusahaan yang harus banyak mengejar ketertinggalan. Namun demikian, tantangan itu justru membuat manajemen Diamondfair kian fokus memperdalam strategi marketing di ranah online dan offline.
Diamondfair sendiri, adalah toko yang menjual berbagai produk Diamond Group, seperti susu segar, susu UHT, es krim, jus, yoghurt dan masih banyak produk makanan minuman lain.
Baca Juga
Khusus untuk strategi marketing offline, salah satu aktivitas below the line yang mereka lakukan untuk menambah awareness masyarakat terhadap brand Diamondfair, adalah dengan menggelar bazaar yang ternyata mendapat respons baik dari masyarakat.
Advertisement
Melissa Huang, Direktur PT Diamondfair Ritel Indonesia menjelaskan event ini membawa banyak keuntungan bagi konsumen.
“Sudah harga di toko kami bersaing, saat bazaar kami tambahkan lagi dengan diskon menarik lainnya. Efeknya, konsumen datang berbondong-bondong,” ujarnya.
Bazaar Diamondfair pertama, digelar Juni 2022. Saat itu, bazaar hanya digelar sebulan sekali dan acaranya berlangsung sehari. Kala itu, pihak manajemen ingin melihat animo masyarakat terlebih dahulu. Setelah dinilai sukses, kegiatan pasar murah tersebut ditambah menjadi tiga hari dalam sebulan.
Kelebihan Dibanding Toko Ritel Lain
Tak hanya itu, jika awalnya bazaar hanya digelar di satu toko, kini kegiatan tersebut dihelat di 38 toko Diamondfair yang tersebar di Indonesia. Harapannya, dengan semakin banyak orang datang ke bazaar, semakin luas info mereka terkait hadirnya bisnis ritel Diamond Group itu di tengah publik.
Kelebihan Diamondfair dibanding toko ritel lain, mereka unggul dari sisi kualitas produk dan penetapan harga. Alasannya, karena produk yang dijual di Diamondfair adalah barang yang didominasi milik Diamond sendiri, maka banderol harganya jadi jauh lebih bersahabat.
“Dalam super bazaar nasional ini, kami memberikan potongan harga menarik untuk es krim, susu, dan produk Diamond lain. Untuk informasi lebih lengkap terkait bazaar, konsumen bisa mengikuti Instagram kami di akun @Diamondfair.Indonesia. Bazaar Diamondfair terdekat digelar 30 Oktober – 1 November 2022 di seluruh toko Diamondfair di Indonesia,” terang Melissa.
Advertisement
Bekasi Punya Pabrik Es Krim Terbesar di Indonesia Senilai Rp 2 Triliun
Para pelaku industri masih percaya diri dan optimistis terhadap iklim usaha yang kondusif di Indonesia, meskipun di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Hal ini ditandai dengan upaya mereka yang terus menggelontorkan investasinya dalam membangun pabrik baru atau perluasan usaha.
“Berdasarkan laporan dari IHS Markit, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia selamatahun 2021 ini didominasi pada level di atas 50 atau menandakan dalam tahap ekspansif. Pada bulan November lalu, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 53,9,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Peresmian Pabrik Es Krim PT Yili Indonesia Dairy di Bekasi, Jumat (10/12).
Menperin memberikan apresiasi kepada PT Yili Indonesia Dairy yang telah berinvestasi mencapai Rp 1,9 triliun dari rencana totalnya sebesar Rp 2,5 triliun. Perusahaan ini membangun pabrik es krim terbesar diIndonesia.
“Kami memandang kehadiran PT Yili Indonesia Dairy dalam memproduksi es krim Joyday adalah suatu strategi bisnis yang tepat untuk memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk susu olahan, khususnya es krim yang berkualitas,” paparnya.
PT Yili Indonesia Dairy merupakan anak usaha dari Yili group asal Tiongkok. Yili Group selaku perusahaan pengolahan susu terbesar di Asia dan lima besar di dunia.
PT Yili Indonesia Dairy memiliki kapasitas produksi sebesar 159 ton per hari, dengan proyeksi menghasilkan 4 juta es krim per hari setelah realisasiinvestasi tahap dua.
“Ekspansi ini dibutuhkan Indonesia. Tidak hanya menambah nilai ekonomi, tetapi juga menambah serapan tenaga kerja. Kami berharap, dari tenaga kerja yang sudah terserap sebanyak 270 orang ini akan terus bertambah sesuai dengan tergetnya yang akan mencapai 5.000 orang,” ujar Agus.
Menperin meyakini, penanaman modal PT Yili di Indonesia menjadi gerbang pembuka bagi investasi perusahaan selanjutnya di masa depan. “Mengutip pepatah kuno dari Lao Tzu, perjalanan seribu mil harus dimulai dengan satu langkah,” tuturnya.
Komisaris Yili Group, Pan Gang menyampaikan, ke depannya, Yili Group akan terus meningkatkan inovasi produk serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
“Yili Group juga akan berpartisipasi secara aktif ke dalam pengembangan ekonomi lokal dan bekerja sama dengan mitra untuk memberi manfaat bagi lebih banyak orang di Indonesia,” tuturnya.
Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik yang besar, pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 17 hektare ini juga akan membidik pasar ekspor ke wilayah Asia Tenggara, yang diawali ke Thailand pada pertengahan Desember 2021. Perusahaan telah memiliki sertifikasi ISO 22000:2018 Sistem Manajemen Keamanan Pangan.