Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara buka suara terkait insiden meletusnya senjata api miliknya di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (17/4/2023).
Herry menyampaikan, pistol tersebut dibawa dalam rangka sesi kegiatan latihan menembak bersama di fasilitas tembak resmi di Sulawesi Selatan.
Naas, pistol yang dibawa petugas protokol justru meletus saat melakukan prosedur pembawaan senjata api di counter penitipan senjata api Bandara Sultan Hasanuddin.
Advertisement
"Senjata api tersebut dibawa dalam rangka adanya rencana sesi kegiatan latihan menembak bersama di fasilitas tembak resmi di Sulawesi Selatan," tulis Herry dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Kamis (20/4/2023).
Herry menyebut, saat kejadian berlangsung dirinya tidak berada di lokasi counter penitipan senjata api. Akan tetapi, dirinya mengaku sangat menyesali terjadinya insiden tersebut dan bersyukur tidak ada korban jiwa.
"Saya memohon maaf kepada publik atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat insiden di Bandara Sultan Hasanuddin Senin lalu," ujar Dirut Berdikari itu.
Harry berharap kejadian kecelakaan tersebut tidak terulang di lingkungan manapun. Dia juga menekankan pentingnya selalu menaati prosedur pembawaan senjata api sesuai peraturan yang berlaku.
Â
Polisi: Senjata Api Meletus di Bandara Makassar Milik Dirut PT Berdikari
Sebelumnya, Pihak kepolisian akhirnya angkat bicara terkait insiden pistol meletus milik Direktur Utama BUMN di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pada pada Senin (17/4/2023). Kejadian itu sempat membuat heboh calon penumpang lain dan petugas yang berada di area check in.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana menyebutkan bahwa pistol tersebut adalah milik Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara.
"Iya betul milik dia," kata Komang kepada Liputan6.com, Rabu (19/4/2023).
Â
Advertisement
Kronologi
Kejadian itu bermula kala dirut BUMN yang bergerak di bidang peternakan terintegrasi itu hendak check in di Counter 16 Citilink. Harry menyerahkan barang bawaannya kepada protokoler bandara untuk diperiksa.
"Jadi yang bersangkutan ini menyerahkan barang bawaannya kepada protokoler bandara," jelas Komang.
Namun, saat protokoler tersebut memeriksa senjata dan mengosongkan magazen, tak sengaja pistol milik Harry terjatuh. Saat terjatuh, pistol tersebut kemudian meledak.
"Waktu dikosongkan pistolnya jatuh dan meledak," ucapnya.
Â