Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan tantangan dunia kerja 4.0 semakin berat. Oleh karena itu, menurut Ida butuh kekompakan, soliditas baik organisasi pekerja, organisasi pengusaha dan pemerintah.
“Tantangan dunia kerja 4.0 semakin berat, industri 4.0 buka peluang tercipta profesi baru, sementara profesi lama mudah tergerus, sementara itu terjadi perubahan besar dalam jenis pekerjaan, karakter pekerjaan, dan maupun skill yang dibutuhkan oleh dunia usaha di era transformasi digital,” ujar Ida saat memberikan sambutan pada Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional, Senin (1/5/2023) yang dikutip melalui youtube Kementerian Ketenagakerjaan.
Ia menambahkan, situasi ini menuntut untuk berubah melakukan penyesuaian pola kerja, pengelolaan usaha dari tradisional ke digital sebagai solusi pertahankan usaha.
Advertisement
"Untuk menjawab tantangan itu dibutuhkan kekompakan soliditas di antara kita, baik organisasi pekerja, organisasi pengusaha dan pemerintah karena itu bisa meyakini lewat kekompakan, dan soliditas ini tantangan-tantangan ketenagakerjaan bisa dilewati bersama,” ujar Ida Fauziyah.
Ida menuturkan, hal tersebut dibuktikan saat melalui masa sulit selama pandemi COVID-19 dalam 2,5 tahun terakhir. Usai melalui hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menghentikan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Desember 2022.
"Situasi pandemi berikan kesempatan kita semua untuk bersama-sama melakukan perbaikan diri, jadikan Indonesia bangsa kuat dan tangguh melalui kebersamaan, Kadin, Apindo, pimpinan konfederasi, dan federasi buruh, bangun soliditas, berkomitmen bersama-sama, sesulit apapun bergandengan tangan. InsyaAllah sesulit apapun kita lalui, buktikan ketika COVID-19,” ujar dia.
Hadapi Tantangan dengan Kekompakan
Ida menuturkan, tantangan ke depan bukan semakin ringan tetapi semakin berat. “Saya yakin dan percaya dengan soliditas kebersamaan, sinergi kita bisa hadapi bentuk tantangan, betapa indah dan eloknya kekompakan soliditas diwujudkan,” ujar dia.
Adapun hal itu dapat diwujudkan dalam kelembagaan hubungan industrial melalui forum Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Nasional dan Dewan Pengupahan Nasional sebagai lembaga resmi di bidang ketenagakerjaan.
Ida juga menyoroti soal anggota serikat pekerja. Ia menuturkan, total anggota serikat pekerja 4,2 juta orang dan menunjukkan banyak pekerja/buruh yang masih belum bergabung di konfederasi dan federasi.
“Meski itu banyak, saya berharap jumlah keanggotaan tersebut diiringi kemampuan manajerial, akuntabilitas, pemikiran konstruktif demi kemajuan bangsa,” ujar dia.
Ia pun mengajak lembaga tripartite nasional dan Dewan Pengupahan Nasional untuk berkolaborasi dengan anggota lain sehingga hasilkan kesepakatan bersama untuk memajukan dunia usaha.
Advertisement
Ucapan Hari Buruh dari Sri Mulyani: Setiap Tetesan Keringat Adalah Perjuangan
Sebelumnya, buruh di seluruh dunia tengah menyambut May Day atau Hari Buruh sedunia yang jatuh pada Senin hari ini, 1 Mei 2023.
Dalam menyambut May Day, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kelompok pekerja merupakan komponen penting yang turut memajukan Indonesia.
"Dari sisi perekonomian, mereka adalah pelaku utama yang terus menggerakan roda perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," tulis Menkeu dalam unggahan di laman Instagram pribadinya @smindrawati, dikutip Senin (1/5/2023
Kemudian dari sisi pembangunan, Sri Mulyani mengatakan, buruh merupakan pelaksana pembangunan sesungguhnya sehingga kini, sehingga Indonesia bisa memiliki berbagai fasilitas infrastruktur.
"Memperingati Hari Buruh kali ini, saya ingin mengucapkan terima kasih atas seluruh kerja keras dan dedikasi yang diberikan, baik untuk keluarga dan untuk Indonesia," tuturnya.
"Setiap tetesan keringat para pekerja adalah sebuah cerita perjuangan yang luar biasa," tambah Menkeu.
"Selamat Hari Buruh Internasional," tutupnya.
Sejarah May Day 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia, di Indonesia Jadi Libur Nasional
Sebelumnya, pada 1 Mei setiap tahunnya, para buruh di seluruh dunia memiliki momen perayaan, yakni peringatan May Day atau Hari Buruh Sedunia.
Mengutip laman Time, Jumat (28/4/2023) sejarah May Day atau Hari Buruh berawal ketika aksi unjuk rasa oleh buruh pada 1 Mei 1886 ketika terjadinya kerusuhan Haymarket di Chicago, Amerika Serikat.
Protes itu terkait aksi mogok kerja untuk memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk untuk bekerja dalam kurun waktu delapan jam sehari.
Namun sayangnya, protes tersebut berujung menjadii bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi. Ketika polisi berusaha untuk meredam aksi massa, muncul oknum yang melempar bom dan polisi langsung mengeluarkan tembakan.
Peristiwa itu menewaskan tujuh petugas polisi dan melukai 60 warga lainnya, serta 4 hingga 8 korban sipil diperkirakan tewas dan 30-40 orang terluka.
Sementara di Indonesia, sejarah May Day atau Hari Buruh dimulai sejak 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee
Advertisement