Tarif KRL Jabodetabek Tak Berubah, Hanya Kereta Api Lokal Merak Naik Jadi Rp 5.000

Perlu diketahui tarif KRL Jabodetabek yaitu untuk 25 km pertama sebesar Rp. 3.000 , kemudian 10 km berikutnya Rp 1.000.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mei 2023, 23:52 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2023, 15:50 WIB
Tarif KRL Jabodetabek
PT Kereta Api Indonesia memastikan tidak ada kebaikan tarif kereta api untuk KRL Jabodetabek. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (PM) Nomor 25 Tahun 2023 yang diterbitkan pada April 2023 lalu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia memastikan tidak ada kebaikan tarif kereta api untuk KRL Jabodetabek. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (PM) Nomor 25 Tahun 2023 yang diterbitkan pada April 2023 lalu. 

"Dapat kami informasikan bahwa penyesuaian tarif KRL Jabodetabek itu tetap, tidak ada kenaikan, tidak ada penyesuaian," ujar VP Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Erni Sylviane Purba, saat konferensi pers KAI, Jakarta, Rabu (3/5). 

Perlu diketahui tarif KRL Jabodetabek yaitu untuk 25 km pertama sebesar Rp. 3.000 , kemudian 10 km berikutnya Rp 1.000.

Kendati demikian, untuk kereta lokal Merak terdapat kenaikan tarif, yang semula Rp 3.000 menjadi Rp 5.000 flat. "Kenaikan ini khusus kereta lokal Merak, tetapi khusus KRL Jabodetabek ini tidak ada perubahan masih dengan tarif yang sama," terangnya. 

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero, membantah adanya kenaikan tarif. Bantahan ini disampaikan usai sebuah unggahan menyampaikan bahwa tarif kereta api komersil akan naik.

"KAI menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif kereta api," ujar Vice President Public Relations KAI Joni Martinus, kepada merdeka.com, Rabu (26/10).

Joni menjelaskan bahwa tarif kereta Komersial bersifat fluktuatif, menyesuaikan dengan demand (permintaan) dari pelanggan. Sekalipun permintaan tinggi, Joni memastikan tarif yang diberikan selalu berada dalam Tarif Batas Bawah (TBB) dan Tarif Batas Atas (TBA) yang telah ditetapkan.

KAI Commuter Layani 13 Juta Penumpang Selama Libur Lebaran

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan bahwa pengurangan unit kereta beroperasi tersebut akan menggerus kapasitas angkut harian KRL sebanyak 1,2 juta penumpang dan 1.081 perjalanan per hari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

VP Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter, Erni Sylviane Purba mengatakan selama masa angkutan lebaran tahun 2023 pihaknya mencatat telah melayani sebanyak 13 juta penumpang lebih. Angka tersebut terhitung mulai tanggal 19 April 2023 hingga 2 Mei 2023 untuk posko angkutan lebaran.

"Yang menjadi highlight angkutan lebaran, kita bisa melayani 13 juta penumpang lebih," ujar Erni dalam konferensi pers KAI, Jakarta, Rabu (3/5/22023

Dia menjelaskan selama masa angkutan lebaran, pihak melayani 3 layanan diantaranya KRL Jabodetabek sekitar 12,5 juta penumpang, kemudian melayani kereta lokal Merak hanya sampai Cilegon sebanyak hampir 200 ribu penumpang.

"Angkutan Merak ini sampai Cilegon, tetapi kami melakukan kereta lanjutannya dengan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk menyiapkan bis-bis untuk mereka," katanya.

Pada 13 juta penumpang tersebut, menurutnya ada dua hari libur yakni hari pertama dan kedua lebaran dengan melayani sebanyak 1,2 juta penumpang. "Kita melihat bahwa di stasiun Manggarai sendiri di hari libur dan hari biasa itu tetap menjadi stasiun transit terpadat," terangnya.

"Kita melayani 150-180 ribu orang transit di Stasiun Manggarai, jadi kalo kita melihat biasanya yang dari Bogor yang memenuhi untuk transit ke Sudirman dan Tanah Abang untuk bekerja. Tetapi ini kita lihat seimbang jadi dari daerah Bekasi dan Cikarang mau menuju Ragunan, mereka turun di Stasiun Pasar Minggu. Sehingga kita lihat bahwa ketika selama libur itu penumpang kami justru ke arah Bogor kemudian ke Arah Jakarta Kota dan Pasar Minggu untuk Mengunjungi Ragunan dan sekitarnya," lanjutnya.

Sambungnya, KAI Commuter juga sejak awal tahun 2023 sudah melayani KA bandara Basuta sekitar 7 ribu penumpang per hari. "Ini rekornya kemarin paling tinggi hampir 7 ribu penumpang per hari dan di sini kita melayani hampir 100 ribu penumpang khusus KA Bandara," tuturnya.

Menhub Bidik Penumpang KRL 2 Juta per Hari

FOTO: Waspada Ancaman Omicron hingga Februari Mendatang
Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membidik kereta rel listrik alias KRL Commuter bisa melayani 2 juta penumpang per hari. Mengingat ada tren kenaikan penumpang KRL belakangan ini.

Guna mendukung target tersebut, maka diperlukan perbaikan di sejumlah aspek. Mulai dari pelebaran di stasiun, hingga penambahan armada yang mumpuni untuk dioperasikan.

"Kita tahu bahwa pergerakan saudara kita yang bergerak di Jabodetabek ini waktu 2018 sampai 1,2 juta orang, sekarang sudah mendekati 1 juta (penumpang per hari) dan ini satu jumlah yang besar," ujar dia saat meresmikan pembangunan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Minggu (30/4/2023).

"Secara jangka panjang kita akan tingkatkan jumlah penumpang yang bisa dibawa oleh KRL ini kurang lebih 2 juta (pengguna per hari)," sambung Menhub Budi.

Penggantian armada KRL dan pengembangan stasiun jadi langkah yang tak bisa dilepaskan. Menhub Budi bilang, upaya itu bisa meningkatkan kapasitas angkut dari KRL Commuter.

"Dan itu ada improvement yang harus dilakukan baik sarana dan prasarana. Dari sarana kita buat 1 improvement dari shifting yang dilakukan dan nanti headway jadi pendek dan hari ini kita bangun stasiun Tanah Abang agar ini bisa meningkatkan kapasitas 3 kali lipat," bebernya.

Informasi, PT Kereta Commuter Indonesia tengah menggodok solusi penggantian armada yang akan pensiun dalam waktu dekat. Di sisi lain, pengembangan stasiun seperti stasiun Manggarai dan Stasiun Tanah Abang pun ikut dilakukan.

 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membidik kereta rel listrik alias KRL Commuter bisa melayani 2 juta penumpang per hari. Mengingat ada tren kenaikan penumpang KRL belakangan ini. Guna mendukung target tersebut, maka diperlukan perbaikan di sejumlah aspek. Mulai dari pelebaran di stasiun, hingga penambahan armada yang mumpuni untuk dioperasikan. "Kita tahu bahwa pergerakan saudara kita yang bergerak di Jabodetabek ini waktu 2018 sampai 1,2 juta orang, sekarang sudah mendekati 1 juta (penumpang per hari) dan ini satu jumlah yang besar," ujar dia saat meresmikan pembangunan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Minggu (30/4/2023). "Secara jangka panjang kita akan tingkatkan jumlah penumpang yang bisa dibawa oleh KRL ini kurang lebih 2 juta (pengguna per hari)," sambung Menhub Budi. Penggantian armada KRL dan pengembangan stasiun jadi langkah yang tak bisa dilepaskan. Menhub Budi bilang, upaya itu bisa meningkatkan kapasitas angkut dari KRL Commuter. "Dan itu ada improvement yang harus dilakukan baik sarana dan prasarana. Dari sarana kita buat 1 improvement dari shifting yang dilakukan dan nanti headway jadi pendek dan hari ini kita bangun stasiun Tanah Abang agar ini bisa meningkatkan kapasitas 3 kali lipat," bebernya. Informasi, PT Kereta Commuter Indonesia tengah menggodok solusi penggantian armada yang akan pensiun dalam waktu dekat. Di sisi lain, pengembangan stasiun seperti stasiun Manggarai dan Stasiun Tanah Abang pun ikut dilakukan.

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
KRL Jabodetabek. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan dimulainya pembangunan Stasiun Tanah Abang. Pembangunan ini merupakan untuk memperluas area stasiun.

Perluasan kawasan stasiun ini akan memanfaatkan lahan seluas 4 hekat milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI. Menhub Budi mengatakan, pada Desember 2023 mendatang, sebagian kawasan yang dibangun sudah bisa dilakukan.

"Kita sudah melakukan kegiatan groundbreaking di Stasiun Tanah Abang. Seperti kita lihat ini, ada tanah seluas 4 hektar dan kita akan mulai bangun bulan ini dan insyaaAllah Desember ini bisa digunakan," ujar dia saat peresmian pembangunan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Minggu (30/4/2023).

Sementara itu, pembangunan secara keseluruhan ditargetkan rampung pada September 2024 mendatang. Lahan pembangunan ini berada di kawasan Depo Kereta Api di sisi Stasiun KRL Tanah Abang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya