Buntut Penemuan Mayat di Lift Bandara Kualanamu, Erick Thohir Bakal Pecat Direksi Angkasa Pura Aviasi?

Menteri BUMN Erick Thohir mendukung proses investigasi terkait temuan mayat perempuan di lift bandara Kualanamu Medan. Dia masih menunggu hasil investigasi untuk menentukan tindakan selanjutnya.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 03 Mei 2023, 19:30 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2023, 19:30 WIB
Mayat Perempuan di Bandara Kualanamu
Penemuan mayat perempuan di Bandara Kualanamu. Menteri BUMN Erick Thohir mengakui masih ada kemungkinan pengelola Bandara Kualanamu melakukan kesalahan. Tapi, lagi-lagi dia tidak mau mengambil kesimpulan terlalu cepat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mendukung proses investigasi terkait temuan mayat perempuan di lift bandara Kualanamu Medan. Dia masih menunggu hasil investigasi untuk menentukan tindakan selanjutnya.

Erick Thohir mengatakan, opsi pemecatan terhadap direksi Angkasa Pura Aviasi belum masuk ke dalam pilihan yang bakal diambil. Dia menekankan masih menunggu hasil investigasi yang saat ini tengah berjalan.

"Yang pasti saya mendukung investigasi. Saya mendukung juga bagaimana perbaikan dari pada sistem yang ada karena ini pelayanan publik. Tapi kalau saya bilang ‘Oh ini direksi langsung dipecat’ ya terlalu dini, kan kita lagi tunggu investigasi,” ungkapnya di Kementerian BUMN, Rabu (3/5/2023).

Meski begitu, dia mengakui masih ada kemungkinan pengelola Bandara Kualanamu melakukan kesalahan. Tapi, lagi-lagi dia tidak mau mengambil kesimpulan terlalu cepat.

"Apakah ada kesalahan? ya mungkin saja, nanti kita lihat hasilnya, tapi proses pertemuan (antara) keluarga dengan Angkasa Pura Aviasi (sudah) terjadi," katanya.

Dia pun mengatakan ikut berduka atas minggalnya perempuan yang diduga terjatuh dari lift Bandara Kualanamu Medan.

"Saya tentu sebagai menteri, saya turut berduka cita dengan kejadian yang saya rasa kurang baik," ujar Erick Thohir.

 


AP II Minta Maaf

Mayat Perempuan di Bandara Kualanamu
Proses evakuasi

Diberitakan sebelumnya, PT Angkasa Pura II, selaku induk usaha PT Angkasa Pura Aviasi yang merupakan pemegang lisensi Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) di Bandara Kualanamu, melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna mendukung penuh proses oleh pihak berwenang, terkait kejadian ditemukannya mayat wanita Aisiah Dewi Hasibuan di Bandara Kualanamu.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, kejadian di Bandara Kualanamu menimbulkan kedukaan mendalam.

"Atas nama grup perusahaan Angkasa Pura II, kami memohon maaf kepada keluarga korban dan masyarakat luas atas kejadian ini. Kami berupaya agar Bandara Kualanamu dapat menjadi lebih baik lagi," ujar Muhammad Awaluddin, dalam siaran tertulisnya, Rabu (3/5/2023).

Dia pun meminta, agar PT Angkasa Pura Aviasi melakukan langkah-langkah serius dalam penyempurnaan aspek pelayanan dan operasional Bandara Kualanamu.

 


5 Personel Dinonaktifkan

Bandara Kualanamu
Antisipasi kenaikan jumlah penumpang, PT Angkasa Pura Aviasi melakukan berbagai persiapan baik sisi udara (airside) maupun sisi darat (landside) (Reza Efendi/Liputan6.com)

Sejalan dengan ini, pada 1 Mei 2023, Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai mengatakan 5 personel Bandara Kualanamu dinonaktifkan.

"PT Angkasa Pura Aviasi memohon maaf kepada masyarakat luas atas peristiwa ini. Sebagai bentuk perbaikan, kami melakukan langkah-langkah di antaranya 5 personel dinonaktifkan yakni 2 pejabat senior manager yang membidangi fungsi operasi dan teknik, serta 3 personel operation security yang membidangi cctv operator, sambil menunggu hasil pemeriksaan kepolisian lebih lanjut," Achmad Rifai.

Achmad Rifai menambahkan penonaktifkan personel ini menjadi salah satu upaya PT Angkasa Pura Aviasi sebagai bagian dari evaluasi personel dan penyempurnaan prosedur guna memenuhi aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan di Bandara Kualanamu.

 


Cek Standar Keselamatan

PT Angkasa Pura Aviasi penuhi aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan di Bandara Kualanamu. Hal ini sejalan dengan Surat Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan tertanggal 1 Mei 2023 yang ditujukan kepada seluruh Kepala Bandar Udara Selaku Penanggung Jawab Tunggal atau single accountable Operasional di Bandar Udara.

"Sesuai surat tersebut, PT Angkasa Pura Aviasi memeriksa seluruh fasilitas di Bandara Kualanamu guna tersedia fasilitas yang memenuhi standar keselamatan, keamanan dan pelayanan terhadap pengguna jasa bandara," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai, Selasa (2/5/2023).

Kesiapan fasilitas juga didukung dengan pemeliharaan dengan jangka waktu tertentu dengan cara pengecekan, tes, verifikasi, dan atau kalibrasi sesuai ketentuan.

Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura Aviasi Dedi Al Subur menuturkan sesuai surat tersebut, Bandara Kualanamu memastikan terdapat SOP baik prosedur pengoperasian, pemeliharaan serta penilaian risiko yang memenuhi aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan di bandara.

Bandara Kualanamu juga memastikan personel bandara memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaan dan mempunya kewenangan penugasan.

"PT Angkasa Pura Aviasi juga melakukan pengawasan dan pengendalian secara internal atas kelaikan fasilitas bandara, pelaksanaan prosedur dan pengoperasian fasilitas bandara serta kompetensi personel bandara, seperti tercantum di dalam surat Direktorat Bandar Udara tersebut," ujar Dedi.

PT Angkasa Pura II selaku induk usaha dari PT Angkasa Pura Aviasi mendukung penuh peningkatan keselamatan, keamanan dan pelayanan di Bandara Kualanamu.

Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional
Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya