Hutama Karya Gondol Kontrak Baru Proyek Jaringan Pipa Air Limbah Jakarta Senilai Rp 620,7 Miliar

Untuk pengerjaan proyek Konstruksi Jaringan Pipa Air Limbah Jakarta ini, Hutama Karya bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk melalui skema kerja sama operasi (KSO)) Adhi-Hutama, dengan porsi Hutama Karya 49 persen dan Adhi Karya 51 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Mei 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2023, 12:30 WIB
Dinas SDA DKI Jakarta Siapkan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) mendapat kontrak proyek baru untuk Pekerjaan Konstruksi Jaringan Pipa Air Limbah Jakarta Sewerage Development Project Zona 1 Paket 6 (Area 2-2) di DKI Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) mendapat kontrak proyek baru untuk Pekerjaan Konstruksi Jaringan Pipa Air Limbah Jakarta Sewerage Development Project Zona 1 Paket 6 (Area 2-2) di DKI Jakarta.

Untuk pengerjaan proyek ini, Hutama Karya bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk melalui skema kerja sama operasi (KSO)) Adhi-Hutama, dengan porsi Hutama Karya 49 persen dan Adhi Karya 51 persen.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyatakan, dalam proyek senilai Rp 620,772 miliar ini akan dibangun jaringan pipa air limbah. Itu nantinya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sanitasi yang layak serta berkelanjutan bagi masyarakat di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Manfaat jangka panjang dengan kehadiran jaringan pipa air limbah di DKI Jakarta ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah rumah tangga, yang selama ini dibuang langsung ke lingkungan seperti ke sungai. Sehingga bisa meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan juga sehat.

"Melalui pelayanan sistem sanitasi terpusat (off site sanitation) dan sistem sanitasi setempat (on-site sanitation), pekerjaan konstruksi jaringan pipa air limbah ini akan mengakomodir wilayah yang tidak terjangkau dan belum tersedianya pengelolaan air limbah yang baik bagi masyarakat sekitar, di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Barat," ujar Tjahjo, Jumat (12/5/2023).

 

Target Selesai 2026

Dinas SDA DKI Jakarta Siapkan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat
Petugas memeriksa instalasi pengolahan air limbah di Jagakarsa, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menyiapkan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan dan permukiman. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lebih lanjut, Tjahjo menjelaskan, dalam proyek ini Hutama Karya bertanggung jawab pada pekerjaan:

  • Pemasangan pipa
  • Konstruksi vertical shaft (dimana shaft adalah lubang menerus antara satu lantai dengan lantai lainnya untuk meletakan saluran pipa utilitas secara vertikal)
  • Konstruksi manhole pracetak
  • Pekerjaan repavement (pengaspalan kembali jalan yang terkena dampak)
  • Pekerjaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMKK).

"Dalam konstruksinya, akan diterapkan sejumlah metode kerja yang efektif seperti penggunaan metode jacking pipe yang memungkinkan pemasangan pipa tanpa harus membuka trench. Sehingga meminimalisir kerusakan pada lingkungan dan infrastruktur yang ada. Metode ini juga meminimalisir gangguan bagi masyarakat sekitar dan bisnis yang beroperasi di sekitar lokasi proyek karena tidak memerlukan trench," paparnya.

Proyek ini ditargetkan bisa rampung seluruhnya pada akhir 2026.

 

Tepat Waktu dengan Zero Accident

Dinas SDA DKI Jakarta Siapkan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat
Petugas melakukan pengontrolan di pengolahan air limbah di Jagakarsa, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menyiapkan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan dan permukiman. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Tjahjo juga menyampaikan, Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu dengan zero accident.

Hasil dari pekerjaan juga dapat bermanfaat secara maksimal untuk masyarakat, dengan harapan kedepannya perseroan mampumendapatkan proyek sejenis, baik di DKI Jakarta maupun wilayah Indonesia lainnya.

"Dengan luas instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seluas 3,9 Ha dan kapasitas IPAL 240.000 m3 per hari, ini akan dapat mengakomodir pembuangan air limbah bagi 989,389 jiwa di sana," pungkas Tjahjo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya