Liputan6.com, Jakarta Lokananta telah hadir dengan wajah dan konsep baru. Studio rekaman pertama di Indonesia ini disulap menjadi pusat kegiatan kreatif bagi anak muda.
Ada sejumlah penambahan fasilitas di Lokananta, tak sebatas pada sewa studio rekaman yang juga sudah dimodernisasi. Seperti tempat berkumpul yang didukung oleh banyaknya tenanis UMKM lokal.
CEO Lokananta Wendi Putranto menerangkan, ini jadi salah satu bagian untuk menggaet masyarakat datang ke Lokananta. Ada dua kategori area yang hadir saat ini, yakni area berbayar dan gratis.
Advertisement
Area berbayar adalah lingkungan sekitar galeri Lokananta seperti museum yang merekam perjalanan Lokananta dan kontribusinya terhadap musik Indonesia. Sementara itu, untuk lingkungan lainnya tak akan dipungut biaya.
"Akses pameran memang berbayar seharga Rp 25 ribu tiketnya, dibuka 5 Juni," ujarnya di Lokananta, Surakarta, Jawa Tengah, ditulis Sabtu (3/6/2023).
Dikelola Mbloc
Pengelolaan Lokananta sendiri akan ditangani oleh Mbloc. Sehingga, konsep yang diusung bakal serupa dengan Mbloc Space di kawasan Blok M, Jakarta dan Mbloc di Medan. Harapannya, kata Wendi, Lokananta bisa menarik minat masyarakat.
"Memang yang baru itu ruang kreatif publik dan destinasi cagar budaya musik. Dua hal itu yang akan jadi landasan operasional Lokananta, Kita buka tiap hari jam 10, tempat pameran tadi sampai 5 sore," paparnya.
Â
25 UMKM
Sementara itu, di area yang gratis akan ada 25 tenan UMKM yang bisa jadi pilihan masyarakat yang datang ke lokasi. Bagian ini ada di ruang terbuka di wilayah belakang dari Lokananta.
"Tak bebrayar, itu ada area twnant ada 25 tenant UMKM dan UKM terkurasi yang akan buka. Jadi ada FnB, cinderamata produk-produk kriya dari UMKM yang bisa masuk sini dan buka operasionalnya lebih malam. Dari jam 10 pagi hingga malam, weekend kita lagi dipertimbangkan bisa jam 11 atau 12 malam nantinya. Ini yang kami godok tapi yang pasti taman libgkar tribun tenant itu area yang bisa dakses gratis tanpa berbayar," urainya.
"Kalau pameran, berbayar dan ada perpus di Lokananta galeri, ini perpus jadi perpustakaan musik paling lengkap di Indoensia. Perpus musik akan tampikkan buku musik, khususnya musik indonesia. Jadi mudah-mudahan semua yang riset musik Indonesia, mahasiswa, pelajar, siswa siswi bisa dapat gambran tentang musik Indonesia tinggal terbang yang kampusnya mungkin di Aceh, Papua mau riset, ada di perpus Lokananta, itu ambisi dari operator," pungkas Wendi.
Â
Advertisement
Lokananta Gandeng UMKM Hingga Ambisi Jadi Pusat Museum Musik Indonesia
Studio perekaman pertama di Indonesia, Lokananta akan diresmikan pada 3 Juni 2023, besok. Konsep baru disebut akan hadir sebagai salah satu daya tarik aset BUMN ini.
Direktur Lokananta, Wendi Putranto mengungkapkan studio yang lahir pada 1956 ini mengusung sejumlah pilar bisnis. Mulai dari menggandeng UMKM hingga nantinya berambisi menjadi museum musik rujukan di Indonesia.
“Lokananta baru memiliki visi untuk menjadi Creative and Commercial Hub bagi para musisi, seniman, dan UMKM, lokal sehingga dapat memberikan dampak sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia," ujar dia dalam Konferensi Pers, di Lokananta, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (2/6/2023).
Visi itu bakal dituangkan dalam beberapa misi. Diantaranya, pertama, destinasi cagar budaya musik Indonesia, kedua, Pertunjukan kesenian usaha sebagai hubungan masyarakat. Ketiga, melestarikan & mengembangkan aset-aset seni budaya dalam bidang musik, keempat, Ruang kreatif publik bagi kegiatan komunitas & umum.
Kelima, pusat pengembangan talenta kreatif, dan keenam, Pemberdayaan sekaligus pembinaan bisnis UMKM.
"Kedepannya memang baru, tak hanya sebagai pabrik piringan hitam, tak hanya rekaman dan penyedia jasa rekaman, tapi ada pola placemaking seperti di Blok M, Mbloc, dan tempat lain. Ada kerja sama dengan pemilik lahan, disini (Lokananta) dengan PNRI, dengan Danareksa dan PPA," bebernya.
"Ini jadi pendekatan baru dimana Lokananta creative dan commercial hub bagi industri kreatif di Solo dan kita kembangkan pemberdayaan UMKM," tambah Wendi.
Â
Museum Musik
Lebih dari itu, Wendi mengungkap salah satu ambisi yang ditanamkan di lingkungan Lokananta. Nilai historis yang melekat di Lokananta, bakal diperkuat dengan tujuan aset BUMN ini sebagai pusat rujukan museum musik Indonesia.
Dia menyebut, berbagai potensi perkembangan industri musik tanah air yang dimulai dari Lokananta sebagai harta karun di masa depan.
"Lokananta salah satu harta karun musik Indonesia, destinasi wisata, cagar budaya kedepannya yang akan menjadi landmark kota Solo dan jadi aset nasional," terangnya.
"Indonesia belum punya museum musik yang bagus, saya sudah ke Malang, disana ada museum musik, tapi duh, belum bagus. Terus terang ini (Lokananta) yang paling keren," pungkasnya.
Advertisement