Liputan6.com, Jakarta Menjadi hal yang sulit ketika harus memilih untuk berkarier atau membuka peluang bisnis. Namun, berbeda dengan Prasojo. Dia rela pensiun atas kemauannya sendiri dari profesinya sebagai guru dan lebih memilih mengembangkan usaha pribadi untuk menjadi pelukis kaos.
Lalu, bagaimanakah kisahnya?
Baca Juga
Prasojo bercerita, awal mula dirinya membuka peluang bisnis ini dari ketertarikannya di bidang melukis. Dia akhirnya melukis di atas kaos untuk dirinya sendiri. Namun, ketika teman-teman melihat hasil karyanya, mereka pun ikut tertarik dan memesan kaos lukis tersebut.
Advertisement
“Saya melihat bahwa kalau ini ditekuni, usaha kaos lukis ini, saya mungkin akan membawa hasil baik bagi saya dan keluarga. Walaupun saya masih memiliki sekitar 4 atau 5 tahun batas waktu pensiun, saya memutuskan untuk pensiun atas kemauan sendiri dan sekarang saya fokus pada usaha kaos lukis ini,” cerita dia kepada tim Berani Berubah.
Sayangnya, kebanyakan orang menganggap bahwa hasil karya Prasojo ini merupakan kaos sablon. Alhasil dia pun harus menjelaskan bahwa bisnisnya ini bukan menjual kaos sablon, tapi lukis.
Dia menuturkan, “Jadi, kaos lukis itu sesuatu yang bisa dikatakan bahwa itu sesuai dengan pemesanan. Jadi, hanya edisi terbatas atau limited edition.”
Sementara itu, untuk teknik promosinya, dia memasarkan produk atau hasil karyanya ke teman-teman, baik di kantor atau beberapa sekolah. Selain itu, dia juga ikut kegiatan dasar yang diadakan di sekolah-sekolah di sekitar Salatiga.
Salah satu pembeli mengungkapkan bahwa kaos lukis hasil tangan terampil Prasojo ini cukup unik. Sebab, pemesanan dengan sistem custom membuat kaos ini menjadi tidak pasaran.
“Kalau uniknya sih, ini kan dibuat satu per satu dan kita bisa pesan apa saja sesuai keinginan. Jadi, ada satu tulisan, ada satu kaos yang bisa dipakai dan tidak ada yang menyamai itu sudah sebuah kesenangan pribadi untuk dipakai ke mana-mana,” terang pembeli Hawin Alaina.
Adapun untuk kisaran harganya, Prasojo menjual kaos lukis ini mulai Rp 100-150 ribu, tergantung seberapa banyak gambar yang dipakai. “Misalnya untuk satu sisi Rp 100 ribu, untuk dua sisi kaos depan belakang Rp 150 ribu,” jelas ia lebih lanjut.
“Dengan keyakinan pada diri saya adalah terus berkarya, berkreasi, berkembang, sekalipun harus meninggalkan zona nyaman hasil baik akan dapat dicapai bila kita berani berubah!” pungkasnya.