Liputan6.com, Jakarta - Lisa BLACKPINK dan Frederic Arnault, anak orang terkaya di dunia Bernard Arnault menjadi sorotan lantaran diisukan pacaran.
Mengutip Kanal Regional Liputan6.com, Senin (10/7/2023), warganet baru-baru ini diramaikan dengan isu kencan salah satu personel BLACKPINK, Lisa BLACKPINK. Dalam sebuah forum online warganet menanggapi sebuah cuplikan Lisa yang diduga tengah berkencan di Paris. Sosok yang berada di sampingnya adalah Frederic Arnault, demikian dikutip dari Allkpop.
Pada video itu menunjukkan Lisa yang terlihat bahagia dan tersenyum dengan manis. Sejumlah warganet juga menduga jika Lisa meletakkan kepalanya pada pundak Frederic Arnault.
Advertisement
Pengunggah video cuplikan itu menyatakan jika mereka tidak percaya jika Lisa berkencan dengan anak dari Bernard Arnault, orang terkaya di dunia saat ini.
Frederic adalah putra dari Bernard Arnauld, pemilik perusahaan barang mewah LVMH. Bernard Arnault merupakan CEO dari produsen barang mewah terbesar di dunia. Perusahaan Bernard Arnault menaungi beberapa barang mewah yang mungkin sudah dikenal yakni Louis Vuitton, Fendi, Christian Dior, Celine, dan lainnya, demikian mengutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com.
Bernard Arnault, seorang ayah dari dua anak dengan istri pertama Anne Dewavrin. Dua anak tersebut yakni Delphine (47) dan Antoine (45). Ia juga memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan Helene Mercier yakni Alexandre (30), Frederic (28), dan Jean (24).
Untuk mencegah lima anaknya berebut harta, orang terkaya di dunia Bernard Arnault pun mulai merencanakan membagikan warisan. Ia menunjukkan lima anaknya menduduki posisi di sejumlah perusahaan. Frederic Arnault bertanggung jawab atas produsen jam tangan Swiss, Tag, Heurer, demikian dikutip dari Kanal Lifestyle Liputan6.com.
Mengutip Business Insider, Frederic Arnault menjadi CEO Tag Heuer pada usia 25 tahun. Setelah magang di Facebook dan McKinsey, dalam waktu singkat menjalankan startup pembayaran, Frederic dengan cepat naik pangkat di LVMH.
Ia bergabung dengan perusahaan secara penuh pada 2017 sebagai kepala sementara teknologi di produsen jam tangan Swiss tersebut. Pada 2018, ia menjadi direktur strategi dan digital. Frederic diangkat menjadi CEO Tag Heuer pada usia 25 tahun, pada 2020.Berikut mengenai Frederic Arnault dan perjalanan kariernya.
Sosok Termuda yang Jadi CEO
Frederic Arnault dikenal sebagai sosok pendiam. Akan tetapi, ia dekat dengan saudara laki-lakinya Alexandre dan Jean Arnault. Ketiga saudara tersebut sering muncul pada liburan, dan acara lainnya. Frederic sering mengunggah kebersamaan dengan saudara laki-lakinya di Instagram.
Dikutip dari laporan the Richest.com pada 31 Juli 2022, Frederic mengenal merek mewah Tag Heuer ketika berusia 11 tahun. Ia menerima Tag Heuer Aquaracer dari sang ayah.
Bernard Arnault akuisisi perusahaan itu pada 1999, dan sejak itu berkembang menjadi merek jam tangan LVMH yang signifikan.
Setelah saudara laki-lakinya Alexandre, Frederic merupakan anak Arnault termuda kedua yang memegang posisi CEO. Meski ia mencurahkan banyak perhatian pada jam tangan, saat ini mencapai 15 persen dari seluruh penjualan.
Ia juga membantu Tag Heuer menjalin kemitraan signifikan dengan Porsche.Ia bangun startup pembayaran mobile dengan seorang teman dan menjual ke BNP, perusahaan investasi asal Prancis.
Ia sempat menjabat sebagai Lead Paramedic untuk the Paris Brigade of Sapeurs-Pompiers dari Oktober 2014-Maret 2015. Kemudian, melanjutkan bisnis dan bergabung sebagai direktur strategi dan digital Tag Heuer dari 2018-2020.
Advertisement
Target Frederic Arnault
Frederic menjadi sorotan pada 2020, saat bekerja sama dengan Ryan Gosling untuk Tag Heuer setelah mengambil alih.
Frederic mengenali peluang dan akhirnya menyetujui kontrak dua tahun dengan Ryan Gosling setelah negosiasi selama 1,5 tahun. Pada kuartal III 2021, perseroan catat pendapatan dari jam tangan dan perhiasan sebesar 7,1 miliar. Selain bisa berbicara bahasa Inggris, Italia dan Jerman dengan mudah, sosok Frederic juga multitalenta yang bisa bermain piano dan tenis.
Selama tiga tahun sebelumnya, ia bekerja untuk perusahaan dalam berbagai kapasitas, mengembangkan strategi digital karena produsen jam tangan berjuang untuk berkomunikasi dengan pembeli generasi baru.
Meski sangat muda untuk posisi barunya, ia juga bekerja sama dengan CEO TAG Stephane Bianchi sebelumnya. Pendapatan perusahaan jam tangan mewah milik LVMH itu telah pulih sejak Frederic Arnault ambil alih.
Ia pun ingin Tag Heuer menjadi perusahaan senilai USD 1 miliar. Frederic berkata masih banyak yang harus dilakukan. Ia optimistis dalam segala hal termasuk jam tangan yang berhubungan hingga berlian dan NFT.
Sempat Ingin Jadi Arsitek
Dikutip dari The New York Times, saat ia kecil ingin menjadi seorang arsitek. Ketika berusia 15 tahun, ia ingin menjadi pengusaha. Saat ditanya mengapa, ia berkata hal itu pertanyaan yang sangat pribadi.
Setelah lulus sekolah, ia melanjutkan di Ecole Polytechnuque, universitas sains dan teknologi terkemuka Prancis, sama seperti ayahnya.
Seperti kebanyakan anak Arnault, dan seperti ayah mereka, Frederic adalah pemain tenis. Ia juga suka golf, lari dan selancar. Ia dan salah satu saudara laki-lakinya sering bermain melawan ayah mereka.
“Kompetisi adalah kata yang sering muncul terkait Frederic. Begitu juga tenang dan pendiam. Dia seperti ayahnya dalam hal itu,” ujar Bianchi.
“Ia benci kalah,” ujar Gregoire Genest, salah satu teman sekolahnya.
“Kami biasanya bertaruh pada pertandingan, seperti yang kalah harus melakukan 50 push up. Tapi dia murah hati, ketika dia menang, tentang tidak membuat Anda melakukan push up, terutama jika kami keluar larut malam sebelumnya. Itu membuatnya sangat pandai bernegosiasi. Ia tahu seberapa jauh dapat mendorong orang,” ia menambahkan.
Ia menuturkan, kalau Frederic menyukai bisnis dan bermain catur. Ia mencintai matematika. Seperti sang ibu, Frederic juga bermain piano. Ia menyukai composer Rusia dan Liszt. Sebelum menjadi CEO Tag Heuer, ia juga mengadakan konser setahun sekali dan bermain dengan Mosco Philharmonic. “Sulit untuk berlatih dengan cukup,” tutur dia.
Bianchi menuturkan, saat masih bekerja bersama, mereka akan hadiri pertemuan sepanjang hari di La Chaux-de-Fonds, dan pada jam 9 atau 10 malam, semua akan kembali ke keluarga, sedangkan Arnault akan pergi berlatih. “Sepertinya dia berada di dunia yang berbeda. Wajahnya berbeda. Ia sangat begitu masuk di musik,” kata dia.
Arnault menuturkan, musik seperti meditasi. “Ini memungkinkan saya untuk fokus pada hal lain,” kata dia.
Advertisement