BERANI BERUBAH: Berkat Sedekah Sayur Warga Jadi Makmur

Kala itu ketika 2021 akhir, masih terdampak Covid-19. Namun, pemuda-pemuda ini berinisiatif untuk melakukan kegiatan sedekah sayur. Berkat sambutan yang baik, program ini pun masih awet hingga saat ini.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 22 Jul 2023, 16:35 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2023, 16:35 WIB
Sedekah sayur
Abdul Latif Muawan, koordinator Sedekah Sayur

Liputan6.com, Jakarta Perkumpulan anak muda asal Kendal, Jawa Tengah yang dikenal Resmuka memiliki satu cara tersendiri untuk memakmurkan rakyatnya yaitu dengan sedekah sayur. Program yang sudah berlangsung sejak 2022 ini terlaksana setiap minggu di Jumat pagi.

Kala itu ketika 2021 akhir, masih terdampak Covid-19. Namun, pemuda-pemuda ini berinisiatif untuk melakukan kegiatan sedekah sayur. Berkat sambutan yang baik, program ini pun masih awet hingga saat ini.

“Proses dari sedekah sayur ini berawal dari hari Kamis. Jadi, Kamis siang kita belanja ke Wonosobo, kemudian malam kita pulang sampai sini habis isya. Setelah isya kita packing bersama-sama di sini dan paginya kita bagikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” cerita Koordinator sedekah sayur Abdul Latif Muawan kepada tim Berani Berubah.

Selain sedekah sayur ini, Resmuka memiliki dua program penting lain, yaitu ambulans gratis 24 jam dan bersih-bersih masjid di malam Minggu. Dari yang awalnya hanya 15 orang, kini anggota Resmuka sudah mencapai 80 orang.

Abdul mengatakan, “Untuk anggota kita, semuanya cowok. Jadi, untuk ibu-ibu yang tadi membantu itu adalah mereka inisiatif untuk membantu packing di malam hari. Adapun anak-anak yang bermain, itu memang kita menjadi semacam hadiah untuk kita meramaikan masjid.”

Dia menambahkan, sedekah sayur ini sudah berlangsung dari 2022 sampai sekarang. Mereka kita rutin menyelenggarakan program ini tiap Jumat. “Jadi, bukan hanya di hari besar misalnya Ramadan atau pun hari apa, tetapi kita lakukan di hari Jumat setiap minggunya,” tutur dia.

Sementara itu, Abdul juga mengatakan bahwa sayuran dibagikan setelah solat subuh. “Itu kadang jam 6 habis, kadang jam 8 habis, kadang belum habis juga. Jadi, tergantung seberapa banyak yang kita dapatkan di hari itu. Jadi intinya, kadang kita mendapatkan sayuran itu sedikit kadang juga sangat banyak. Karena apa, teman-teman ada di pasar kadang mereka membagikan. Kita pernah mendapatkan sembilan karung kubs dan otomatis itu pasti nggak habis sebelum dibagikan di sini kan, akhirnya kita bagikan ke tempat yang lain,” jelas dia lebih lanjut.

 

Masyarakat Terbantu

Sedekah sayur
Berkat Sedekah Sayur ini masyarakat merasa terbantu dan tidak khawatir lagi terkait sayuran.

Berkat program ini masyarakat merasa terbantu dan tidak khawatir lagi terkait sayuran. Sebab, mereka bisa mendapatkan sayuran yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Alhamdulillah sekali, kaitannya dengan sedekah sayur ini amat sangat membantu kami sebagai warga desa terutama ibu-ibu karena setiap Jumat kami sudah tidak begitu memikirkan terkait dengan sayuran,” ungkap salah satu warga, Marfuah.

Dia menambahkan, “Adapun pemanfaatannya Alhamdulillah karena sayurnya yang melimpah dan cukup banyak sehingga bisa kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan kami 1, 2, 3 hari ke depan. Jadi kami sudah tidak memikirkan untuk sayuran karena sudah tersedia banyak dari sedekah sayur.“

Adapun mengenai dana untuk sedekah sayur ini, Abdul mengatakan bahwa dia menggerakkan masyarakat untuk gemar bersedekah. “Jadi, logika sederhananya seperti ini, misalnya satu orang bersedekah setiap subuh Rp2.000, jika kumpulkan dalam satu minggu sudah Rp14.000. Bayangkan kalau dikalikan 100 orang, sudah cukup kita untuk membeli sayuran dalam jumlah yang cukup besar,” katanya.

Selain bermanfaat bagi masyarakat, Abdul merasa program ini bisa membuat masjid menjadi lebih ramai, jemaah semakin banyak, dan tentu saja anak-anak muda memiliki kegiatan yang positif.

Dia mengatakan, “Bersih-bersih masjid yang kita lakukan tidak hanya di Kalibogor saja, atau pun Kecamatan Sukorejo saja. Kita sampai ke luar kota, kita sampai ke Jogja, Kebumen, bahkan ke kota-kota lain nantinya. Untuk kegiatan bersih-bersih masjid semuanya memang gratis tanpa biaya apa pun.”

“Berawal dari hal kecil akhirnya bisa menginspirasi banyak orang. Intinya adalah tetap semangat, terus berkarya, pantang menyerah, dan berani berubah,” pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya