Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berencana mendorong Indonesia menjadi 10 besar ekonomi terbesar dunia pada tahun 2030 melalui sektor manufaktur sebagai penopang utama.
Memasuki era industri 4.0, perusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Senior Analyst Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan bahwa era Industri 4.0 mendorong pelaku industri mengoptimalkan sistem produksi melalui otomasi digital dan pemanfaatan IoT.
Advertisement
Hal tersebut diungkapkan Ronny dalam talk show Mobil Connect: Business Insights Exchange Supporting the Indonesia Manufacturing yang digelar PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) di acara Manufacturing Expo 2023 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta
"Hal ini memberikan peluang besar bagi industri manufaktur untuk meningkatkan banyak hal antara lain efisiensi dan produktivitas, produk dan layanan, keselamatan dan keamanan kerja, serta daya saing untuk memperkuat posisi pelaku industri di pasar," ujar Ronny dikutip Sabtu (9/12/2023).
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Dadang Asikin selaku Chairman Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia.
“Menyambut Industri 4.0, perlu ada perubahan mindset dengan mempersiapkan diri terhadap trend baru yang mulai bergeser kepada era digitalisi atau robotik," ungkap dia.
Menurut dia, pentingnya dukungan infrastruktur seperti internet, artificial intelligence dan tenaga kerja yang terampil juga sangat diperlukan untuk mengatur kinerja dan efisiensi produksi di era industri 4.0.
Tren efisiensi di era Industri 4.0 sendiri juga disebut mempengaruhi permintaan solusi pelumasan industri manufaktur di Indonesia.
Pelumasan Berteknologi Tinggi
B2B Commercial Sales General Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia Lukman Hakim, menjelaskan bahwa secara umum, semua mesin membutuhkan pelumas.
Namun, terdapat beberapa mesin yang menuntut produktivitas dan presisi tinggi serta tingkat downtime yang rendah sehingga membutuhkan solusi pelumasan berteknologi tinggi.
"Sehingga, melihat tren industri saat ini, tentunya pelaku industri pasti akan mencari solusi pelumasan yang bisa memberikan fitur keandalan presisi, perlindungan komponen untuk menekan downtime produksi dalam kaitannya mengejar produktivitas dan efisiensi biaya produksi korosi serta kemudahan perawatan,” ujar Lukman.
“ExxonMobil akan mendukung penuh visi pemerintah dalam usaha efisiensi dan produktivitas industri di Indonesia melalui solusi holistik yang menggabungkan produk pelumasan terbaik dan layanan canggih yang didukung oleh para ahli. Untuk mendukung sektor manufaktur Indonesia ke depan, kami akan terus mengembangkan berbagai produk pelumasan dan layanan yang dikhususkan bagi pelaku industri yang membutuhkan solusi pelumasan di berbagai industri seperti industri plastik, tekstil, pengolahan logam dan FMCG,” katanya lagi.
Sejalan dengan tren industri manufaktur, tambah Lukman, EMLI menghadirkan rangkaian produk pelumas berbagai varian produk pelumas yang dikhususkan untuk industri manufaktur bagi pengguna mesin Computer Numerical Control (CNC) untuk membantu kinerja mesin tetap presisi dengan perlindungan yang baik di event Manufacturing Expo 2023.
Advertisement
Menperin Minta Bantuan Startup Ajari Pengusaha Kecil Melek Teknologi
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan pentingnya revolusi industri 4.0 dan transformasi digital bagi sektor industri kecil dan menengah (IKM).
Menurut dia, pemerintah bakal terus memberi dukungan, edukasi, dan pembinaan kepada para pelaku industri untuk meningkatkan adopsi teknologi.
"Saya menargetkan setidaknya pada tahun 2024 terdapat dua tambahan perusahaan yang memperoleh status Global Lighthouse dari WEF dan lima tambahan perusahaan yang memperoleh National Lighthouse Industry 4.0," kata Agus Gumiwang Kartasasmita pada Indonesia 4.0 Conference & Expo di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Sebagai implementasi, Kementerian Perindustrian mengajak perusahan teknologi rintisan (startup) dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita meyakini, masalah yang terjadi di sektor industri dapat dipecahkan melalui transformasi teknologi. Oleh karenanya, sebagai pelaksanaan Gerakan Making Indonesia 4.0, Kemenperin mendorong ratusan startup teknologi dapat terhubung dengan IKM.
"Program Startup for Industry merupakan strategi Kementerian Perindustrian untuk mempersiapkan tech startup Indonesia sebagai penyedia teknologi bagi industri dan masyarakat," ujar Reni.
Dikatakan Reni, Startup4industry punya peran sebagai hub atau penghubung industri dan startup untuk berbagi sumber daya, seperti akses untuk manufaktur produksi massal, akses pembiayaan, basis data permasalahan industri, akses kompetisi implementasi teknologi, akses ke pasar yang lebih luas, hingga go global.
Tercatat, Ditjen IKMA Kemenperin sudah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 3 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membiayai 58 proyek implementasi dalam kurun waktu 2018-2023, sekaligus pemberian penghargaan kepada para startup pemenang saat program berakhir.
Kemenperin telah membuka pendaftaran program Startup for Industry 2023 sejak 14 Maret hingga 31 Mei 2023. Kompetisi tersebut mengusung tema Inspiring Industry Transformation.
Pihaknya mencatat 1.115 startup berpartisipasi dan melaksanakan proses seleksi hingga terpilih 111 finalis dan 100 hubungan bisnis antara startup dan industri. Selanjutnya, hanya 20 finalis pilihan yang akan melaksanakan proyek implementasi selama tiga bulan di 20 mitra dari sektor IKM, dengan pengawasan dan bimbingan tim Startup4industry.
"Setelah para finalis terpilih, startup teknologi akan mengimplementasikan beberapa solusi teknologi, seperti otomatisasi, industrial internet of things, digitalisasi proses bisnis, kecerdasan buatan, industri hijau, teknologi imersif, advanced digital marketing dan traceability," tutur Reni.
Punya Startup Inovatif, Indonesia Bisa Ngebut Jadi Negara Maju
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan penciptaan usaha rintisan (startup) yang berkualitas, inovatif, dan berwawasan teknologi mempercepat Indonesia mewujudkan diri menjadi negara maju.
“Oleh karena itu, hal ini menjadi prioritas Pemerintah agar dapat mendorong potensi ekonomi digital Indonesia menuju negara maju di tahun 2045. Maka menjadi penting untuk berkolaborasi dan bersinergi antar Kementerian/Lembaga (K/L) dalam mewujudkan hal tersebut,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam acara: Road to Indonesia Startup Ecosystem Summit (ISES 2023), yang berlangsung di Solo, Jumat (11/8/2023).
MenkopUKM menyebut saat ini Pemerintah sedang mendorong rasio kewirausahaan mencapai sebesar 3,95 persen di tahun 2024. Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) pun turut aktif berkerja sama dengan semua pihak, K/L, para inkubator swasta dan kampus, dalam menciptakan usaha-usaha rintisan baru.
“Entrepreneur Hub disiapkan dalam melahirkan entrepreneur dan start-up baru yang inovatif dan berwawasan teknologi. Kita beruntung, saat ini di Indonesia terdapat 2.600 start-up dan menjadi yang terbesar keenam dunia. Indonesia punya embrio terbaik untuk dikembangkan melahirkan start-up hingga entrepreneur berkualitas,” jelasnya.
KemenKopUKM bersama Kemenkomarves (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) menggelar Road To Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023.
Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari UMKM Nasional yang berlangsung pada 10 - 13 Agustus 2023.
Pembukaan acara Road To Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023 (ISES 2023) dihadiri oleh MenKopUKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, serta Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Advertisement