Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi menjajaki kerja sama pemenuhan cadangan pangan nasional ke India. Utamanya terkait pemenuhan stok beras dan daging di dalam negeri.
Arief mengatakan, India sudah melakukan pembatasa ekspor beras hasil produksinya. Pada sisi yang sama, dia mengatakan Indonesia membutuhkan penguatan cadangan beras lewat importasi, salah satunya India.
Baca Juga
"Kami ke India hari ini ingin melakukan penjajakan kembali. Kita ketahui bersama Pemerintah India masih menerapkan pembatasan perdagangan. Penguatan stok yang bersumber dari beras India akan terus kita proses," ujar dia dalam keterangannya, dikutip Rabu (20/12/2023).
Selain soal beras, Arief menyebut ada negosiasi terkait pemenuhan stok daging di Indonesia. Dia pun merayu India untuk mau memasok 150 ribu ton daging kerbau.
Advertisement
"Di samping itu, kita juga dorong pemenuhan ketersediaan daging kerbau sebanyak 150.000 ton untuk kepentingan dalam negeri," ungkap Arief.
Pertermuan Lain
Informasi, Mantan Direktur Utama ID Food ini bakal mengunjungi India hingga 21 Desember 2023. Salah satunya melakukan pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk India Ina Haginingtyas Khrisnamurthi di New Delhi. Dia menyebut hal ini untuk memastikan pasokan pangan ke Indonesia dari negara-negara mitra dagang.
"Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia selalu berupaya memastikan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan untuk kepentingan dalam negeri dan trade balance. Tentunya ini memerlukan dukungan dari banyak pihak dan stakeholder, termasuk dukungan negara sahabat," ujar Arief.
"Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memastikan ketersediaan pangan yang ada di Indonesia berasal dari sumber yang terbaik dan tentunya harga yang kompetitif. Ini juga untuk optimalisasi kerja sama dengan berbagai pihak dalam penyediaan pangan dalam negeri," sambungnya.
Â
Bulog Nego India
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penambahan stok cadangan beras pemerintah atau CBP 2024 sebesar 3-3,8 juta ton. Selain penyerapan gabah dalam negeri, pemenuhan stok juga akan dilakukan melalui program impor beras.
Guna memenuhi misi tersebut, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi tengah berkunjung ke India untuk menjajaki kerjasama impor beras.
"Sekarang pak Dirut sedang ke India. Jadi sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan India," ujar Manager Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya di kantornya, Jakarta, Jumat (15/12/2023).
Tuntaskan Impor
Tomi mengatakan, Bulog saat ini masih punya misi untuk menuntaskan sisa 500 ribu ton impor dari total 1,5 juta ton yang ditugaskan Presiden Jokowi. Diharapkan itu bisa tuntas terkontrak pada akhir tahun ini.
"Kalau kita harapannya sebesar-besarnya. Kalau memang India bisa menyanggupi dari sisa kontrak impor 500.000 ton ini, kenapa tidak. Walaupun Thailand dan Vietnam masih berproduksi," paparnya.
Menurut informasi Perum Bulog, dari 1 juta ton impor beras yang telah terkontrak, sekitar 500 ribu ton telah masuk ke Indonesia. Sementara separuh sisanya sedang dalam perjalanan.
Â
Advertisement
Beras Impor Vietnam
Sebanyak 13,5 ribu ton beras impor asal Vietnam kembali mendarat di Banyuwangi via Pelabuhan Tanjungwangi. Beras tersebut akan digunakan untuk persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Beras impor yang masuk ke gudang beras di Banyuwangi dipakai untuk mencukupi kebutuhan daerah defisit,"ujar Kepala Bulog Banyuwangi Harisun, Rabu (13/12/2023).
Selain digunakan untuk mencukupi beberapa daerah di Jawa Timur, beras juga akan didistribusikan ke Porvinsi lain seperti Bali dan NTT.
"Terakhir kami mengirim ke Bali sebanyak 3 ribu ton. Sementara untuk pengiriman selanjutnya, kami masih menunggu penugasan dari Kantor Bulog pusat," ucapnya.
Belasan ribu ton beras tersebut merupakan kiriman dua kloter terakhir, yakni masing-masing sebanyak 10,4 ribu ton dan 3,1 ribu ton.
"Untuk yang 10,4 ribu ton, proses bongkar muat telah selesai. Sementara untuk yang 3,1 ribu ton, hari ini masih berlangsung," paparnya.