Liputan6.com, Jakarta PT Kimia Farma Tbk akhirnya buka suara terkait penemuan mayat di salah satu gudang apotek di Samarinda, Kalimantan Timur. Menajemen perusahaan mengaku siap membantu proses penyelidikannya.
Sebelumnya, ditemukan seorang perempuan tak bernyawa di salah satu gudang Apotek Kimia Farma Hudyaatullah, Samarinda. Penemuan mayat ini terjadi pada 18 Februari 2024 lalu.
Direktur Operasional Kimia Farma Apotek (KFA) Muhardiman menyampaikan turut berbelasungkawa kepada pihak keluarga almarhumah BMJ yang ditemukan meninggal di gudang penyimpanan barang-barang bekas milik KFA Hidayatullah pada 18 Februari lalu. Dia menegaskan, gudang tersebut bukan merupakan gudang obat dan tidak dipakai untuk operasional harian.
Advertisement
“Sejak ditemukannya jasad Almarhumah pada Minggu (18/2/2024), kami segera melaporkannya kepada pihak berwajib," ungkap Muhardiman dalam keterangannya, Kamis (21/4/2024).
Dia menegaskan pihak KFA tidak akan menutup-nutupi segala bukti yang diperlukan untuk menelusuri kronolgi kejadian penemuan mayat itu.
"Manajemen segera memerintahkan seluruh pegawai apotek untuk koperatif dengan aparat kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dengan memberikan semua data dan informasi pendukung. Tidak ada yang ditutup-tutupi,” tegas dia.
Olah TKP
Kapolresta Samarinda Kombes Pol. Ary Fadli, menyatakan polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ditemukannya jenazah perempuan berinisial BMJ. Menurutnya, jenazah ditemukan di gudang tempat penyimpanan barang bekas di area Apotek Kimia Farma Hidayatullah.
"Gudang lama untuk menyimpan barang yang sudah tidak terpakai. Kalau ada barang tidak terpakai lagi baru dipindahkan oleh [pegawai Apotek Kimia Farma] yang ke sana. Jadi, jarang diakses. Memang gudang lama, hanya untuk menyimpan barang-barang tidak terpakai," jelasnya.
Dia menyampaikan telah dilakukan autopsi dan penyelidikan lanjutan untuk mengetahui kronologi peristiwa bagaimana jenazah bisa berada di tempat itu dan seluruh barang bukti sudah diamankan kepolisian. Barang bukti lainnya, menurut dua, yaitu CCTV baik dari luar maupun dari dalam yang merupakan milik Kimia Farma.
“Kami berkoordinasi dengan Kimia Farma yang membantu kita dengan memberikan CCTV itu bagaimana kita bisa urai peristiwa ini sehingga bisa terang-benderang dan bisa memberikan kepastian hukum bagi semua pihak, terutama keluarga,” tuturnya.
Pendapatan Kimia Farma Tumbuh 8,15%, Rugi Susut Jadi Rp 130,27 Miliar hingga Kuartal III 2023
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan pendapatan konsolidasi hingga kuartal III 2023 sebesar Rp7,72 triliun. Angka itu meningkat 8,15 persen dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp7,13 triliun.
Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan penjualan produk etikal yang meningkat 12,25 persen, yaitu sebesar Rp2,89 triliun dari tahun sebelumnya Rp2,58 triliun.
Produk generik juga menjadi kontributor pendongkrak pertumbuhan pendapatan KAEF. Penjualan produk generik pada kuartal III tahun 2023 menembus Rp1,82 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,43 triliun atau tumbuh 27,17 persen.
Pertumbuhan ini mencerminkan upaya Kimia Farmadalam memenuhi dan menjaga ketersediaan produk generik bagi masyarakat di Apotek Kimia Farma maupun apotek, rumah sakit, dan toko obat pihak ketiga.
Penjualan produk Over The Counter (OTC) secara konsolidasi tumbuh stabil sebesar 2,56 persen dari Rp1,62 triliun pada kuartal III 2022 menjadi Rp1,66 triliun pada kuartal III 2023. KAEF terus memantapkan pengembangan bisnisnya melalui roadmap produk yang lebih inovatif, salah satunya produk kategori OTC.
"PT Kimia Farma Tbk terus melakukan upaya dalam melakukan penguatan portofolio produknya, antara lain penguatan produk-produk vitamin, mineral, dan suplemen (VMS), di mana kebutuhan produk VMS diperkirakan akan meningkat di tahun–tahun selanjutnya,” ujar Direktur Utama Kimia Farma David Utama dalam keterangan resminya, Selasa (31/10/2023).
Laba usaha kuartal III 2023 secara konsolidasi dibukukan positif sebesar Rp240,58 miliar atau meningkat 76,37 persen dibanding tahun sebelumnya Rp136,4 miliar. Hasil ini ditopang dari peningkatan pendapatan konsolidasi sebesar 8,15 persen dan pendapatan lain–lain sebesar 28,24 persen.
Advertisement
Tekan Rugi
Kimia Farma dapat menurunkan rugi bersih yang lebih baik pada kuartal III 2023 yaitu Rp130,27 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 184,14 miliar atau menurun 29,25 persen, walaupun di sisi lain terdapat peningkatan tingkat suku bunga.
”KAEF tetap optimis dapat membukukan pertumbuhan penjualan yang positif hingga akhir tahun 2023, melalui serangkaian strategi yaitu operational excellence di semua rantai bisnis, efisiensi, peningkatan komersialisasi produk serta optimalisasi working capital dengan berfokus pada prinsip Cash is King untuk dapat mendukung perbaikan operasional secara menyeluruh,” kata dia.
Perseroan pun terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik atau service excellence kepada pelanggan dan melakukan transformasi untuk mencapai tujuan menjadi garda terdepan layanan kesehatan di Indonesia.