Pabrik Bata Tutup, 233 Karyawan Kena PHK

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menyampaikan lebih dari 200 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat ditutupnya pabrik sepatu Bata di daerah itu, PT Sepatu Bata Tbk.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Mei 2024, 14:15 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2024, 14:15 WIB
Satu Perusahaan di Purwakarta Kembali Tumbang, Kini Giliran Produsen Sepatu Ternama
Pabrik sepatu Bata di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta tampak sepi karena sudah tak lagi beroperasi. foto (Liputan6.com/Asep Mulyana)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menyampaikan lebih dari 200 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat ditutupnya pabrik sepatu Bata di daerah itu, PT Sepatu Bata Tbk.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Didi Garnadi mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari manajemen mengenai kondisi PT Sepatu Bata yang gulung tikar akibat sepi order.

Ia menyampaikan bahwa sebelum resmi ditutup, sekitar akhir Maret lalu, pihak perusahaan sepatu Bata melaporkan rencana penghentian produksi di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta.

Merugi Akibat Sepi Pesanan

Di antara alasannya, karena selama empat tahun terakhir, pabrik sepatu Bata ini mengalami kerugian akibat sepi order.

"Pada awal Mei 2024, kami menerima laporan terjadinya PHK, karena perusahaannya tutup," katanya dikutip dari Antara, Senin (6/5/2024).

Menurut dia, akibat sepi order, PT Sepatu Bata melakukan PHK para karyawannya secara bertahap. Jumlah karyawannya yang terkena PHK sebanyak 233 orang.

"Pihak perusahaan telah melaporkan akan menyelesaikan seluruh hak-hak karyawannya yang di PHK, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata dia.

PT Sepatu Bata Tbk mendirikan pabrik di Purwakarta sejak 1994 dan resmi ditutup pada awal Mei 2024.

Penghentian produksi pabrik sepatu Bata yang berlokasi di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta itu telah diumumkan melalui keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia, 2 Mei 2024.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Produsen Sepatu Bata Tutup Pabrik di Purwakarta, Begini Kinerja Keuangannya

PT Sepatu Bata Tbk (Foto: laman Bata)
PT Sepatu Bata Tbk (Foto: laman Bata)

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan menghentikan aktivitas pabrik PT Sepatu Tbk yang berada di Purwakarta, Jawa Barat pada 30 April 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 3 Mei 2024, dikutip Senin (6/5/2024), manajemen PT Sepatu Bata Tbk menyatakan telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi COVID-19 dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat. Seiring hal itu Perseroan memutuskan menghentikan aktivitas pabrik di Purwakarta.

“Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk Hatta Tutuko dalam keterbukaan informasi BEI.

Selain itu, ia mengatakan, kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia.

Adapun keputusan menghentikan aktivitas produksi pabrik PT Sepatu Bata Tbk yang berada di Purwakarta berdasarkan keputusan direksi pada 30 April 2024 yang sebelumnya telah disetujui berdasarkan persetujuan dari keputusan dewan komisaris pada 29 April 2024.

“Dengan adanya keputusan ini, Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta,” tulis Hatta.

 

 


Harga Saham Bata

sepatu-bata-121130b.jpg
Bata

Hatta mengatakan, keputusan ini merupakan hal terbaik yang dapat diambil berdasarkan evaluasi menyeluruh dan kesepakatan pihak-pihak terkait, dan bertujuan mengefektifkan operasional Perseroan.

“Perseroan berkomitmen untuk memastikan kelancaran transisi bagi seluruh karyawan dan mitra kami yang terkena dampak perubahan ini,” tulis Hatta.

Seiring Bata menutup pabrik di Purwakarta, harga saham BATA merosot pada sesi pertama perdagangan Senin, 6 Mei 2024. Berdasarkan data RTI, harga saham BATA merosot 11,58 persen menjadi Rp 84 per saham. Harga saham BATA dibuka stagnan Rp 95. Saham BATA berada di level tertinggi Rp 95 dan terendah Rp 81 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham 124 kali dengan volume perdagangan 20.288 saham. Nilai transaksi Rp 169,6 juta.


Pabrik Bata Tutup

[Bintang] Sepatu Bata
Bata Hotshot berbagai macam pilihan warna. (Image: tweetiz.com)

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) telah mengambil keputusan untuk menghentikan operasi produksi di pabrik Perseroan yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat. Bata tutup ini karena permintaan sepatu yang terus menurun.

Menurut laporan resmi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), keputusan ini telah diputuskan oleh direksi pada tanggal 30 April 2024 dan disetujui oleh dewan komisaris pada tanggal 29 April 2024.

Direktur Sepatu Bata Hatta Tutuko menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah empat tahun melakukan berbagai upaya di tengah kondisi industri yang sulit akibat dampak pandemi serta perubahan perilaku konsumen yang cepat.

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta ditutup karena permintaan terhadap produk yang diproduksi di sana terus menurun, sementara kapasitas produksinya jauh melampaui kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh pemasok lokal di Indonesia.

Tutuko menegaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari evaluasi menyeluruh dan kesepakatan bersama pihak terkait, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional Perseroan.

"Perseroan berkomitmen untuk memastikan kelancaran transisi bagi seluruh karyawan dan mitra yang terdampak oleh perubahan ini," ujar Tutuko ditulis, Minggu (5/5/2024).

Sebelumnya, Perseroan telah menyelesaikan pembangunan pabrik sepatu di Purwakarta pada tahun 1994. Meskipun demikian, kondisi pasar dan dinamika industri yang berubah telah mendorong Perseroan untuk mengambil langkah yang diperlukan demi menjaga kelangsungan bisnisnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya