Holding BUMN Danareksa dan PT PPA Modernisasi Pelabuhan Batu Ampar

Sebagai realisasi transformasi TPK Batu Ampar menjadi pelabuhan transhipment, dilaksanakan Seremoni Penandatanganan Proyek Pembangunan Container Yard TPK Batu Ampar di lapangan TPK Batu Ampar, Batam, pada Senin 6 Mei 2024.

oleh Arief Rahman H diperbarui 07 Mei 2024, 14:31 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2024, 14:31 WIB
Pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar di Batam yang dioperasikan oleh Persero Batam. (Dok PPA)
Pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar di Batam yang dioperasikan oleh Persero Batam. (Dok PPA)

Liputan6.com, Jakarta - Holding BUMN Danareksa bersama salah satu anggota Holding, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mendukung penuh investasi pengembangan pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar di Batam yang dioperasikan oleh Persero Batam untuk menjadi pelabuhan transhipment internasional.

Pengembangan Terminal Peti Kemas Batu Ampar akan memodernisasikan Pelabuhan Batu Ampar dari Terminal multi-purpose menjadi Terminal Peti Kemas, sehingga dapat menciptakan nilai ekonomi dan mendukung Pulau Batam menjadi salah satu simpul utama perdagangan dunia.

Sebagai realisasi transformasi TPK Batu Ampar menjadi pelabuhan transhipment, dilaksanakan Seremoni Penandatanganan Proyek Pembangunan Container Yard TPK Batu Ampar di lapangan TPK Batu Ampar, Batam, pada Senin 6 Mei 2024.

Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, Holding BUMN Danareksa yang merupakan satu-satunya holding transformasi dan investasi di Indonesia memberikan dukungan serta arahan strategis kepada PPA untuk melakukan optimalisasi proses restrukturisasi dan revitalisasi atas Persero Batam.

"Penandatanganan pengembangan TPK Batu Ampar hari ini merupakan salah satu bukti realisasi transformasi yang dilakukan oleh Holding BUMN Danareksa pada Persero Batam yang mengedepankan sinergi antara ekosistem BUMN dengan pemerintah setempat, sehingga seluruh pihak dapat berperan dalam penciptaan nilai, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian dan sosial di Pulau Batam dan Indonesia secara luas.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (7/5/2024).

Direktur Utama PPA Muhammad Teguh Wirahadikusumah mengatakan, PPA sebagai penerima mandat Surat Kuasa Khusus dari Menteri BUMN melakukan revitalisasi menyeluruh atas Persero Batam agar dapat memperkuat peran strategisnya sebagai operator terminal logistik terintegrasi yang turut meningkatkan konektivitas rantai pasok regional dan internasional.

"Pengembangan TPK Batu Ampar yang dioperasikan oleh Persero Batam merupakan langkah konkret PPA untuk mendukung penyediaan infrastruktur yang berkelanjutan, peningkatan produktivitas, peningkatan konektivitas, efisiensi biaya logistik, serta pelayanan berstandar internasional.” kata dia.

 

Memodernisasi Pelabuhan

Pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar di Batam yang dioperasikan oleh Persero Batam. (Dok PPA)
Pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar di Batam yang dioperasikan oleh Persero Batam. (Dok PPA)

Rencana investasi pengembangan TPK Batu Ampar di atas lahan seluas 32 hektar yang mana akan memodernisasi pelabuhan dengan peralatan Quay Crane, Rubber Tyred Gantry, pembangunan container yard, reklamasi dan pembangunan dermaga utara, serta pengoperasian terminal peti kemas berstandar internasional.

Pengembangan TPK Batu Ampar dilakukan secara bertahap sejak November 2023 dengan mengoperasikan satu unit ship-to-shore (STS) crane dan dua unit harbour mobile crane (HMC) untuk melayani proses bongkar muat kapal peti kemas. Langkah ini telah membawa dampak positif yang signifikan di mana produktivitas bongkar-muat meningkat dari 8 box per jam menjadi 24 box per jam, sehingga mendorong peningkatan efisiensi waktu sandar kapal dari 3-5 hari menjadi hanya 1 hari.

“Pada akhir Maret 2024, Persero Batam mencatatkan sejarah baru dengan meresmikan pelayaran perdana kapal “Maiden Voyage MV SITC Hakata Voy 2407N” secara langsung (direct call) dengan rute internasional Batam-China. Dengan adanya pola ekspor langsung atau direct call dari Batam, biaya logistik diperkirakan dapat semakin kompetitif hingga USD 600 per TEUs,” kata Teguh.

Selanjutnya, melalui pengembangan Tahap 2, kapasitas terminal peti kemas akan ditingkatkan dari sebelumnya 600 ribu TEUs/tahun menjadi 1,6 Juta-2,1 juta TEUs/tahun pada tahun 2028. Adapun nilai total investasi pengembangan TPK Batu Ampar diperkirakan mencapai sekitar Rp3-4 triliun.

 

Lalu Lintas Peti Kemas

Pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar di Batam yang dioperasikan oleh Persero Batam. (Dok PPA)
Pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar di Batam yang dioperasikan oleh Persero Batam. (Dok PPA)

Sebagai informasi, Pelabuhan Batu Ampar terletak di Selat Malaka dan Singapura yang merupakan salah satu jalur utama jalur perdagangan dunia.

Pada tahun 2022, volume lalu lintas peti kemas yang melewati Selat Malaka tercatat mencapai 66 juta TEUs, sehingga Pelabuhan Batu Ampar berpotensi menjadi Pelabuhan Transhipment internasional yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat industri perdagangan dan pelayaran maritim dunia.

Selain itu, Batam memiliki keunggulan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas (free trade zone/FTZ) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di mana investasi dan pertumbuhan ekonomi di Batam mempunyai potensi yang besar.

Sepanjang tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Batam tumbuh 7,04%, ditopang oleh pengembangan infrastruktur yang semakin memudahkan akses dan proses bisnis di Batam, salah satunya adalah proyek strategis pengembangan Pelabuhan Batu Ampar.

 

Lalu Lintas Perdagangan di Selat Malaka

Yadi mengungkapkan, pengembangan TPK Batu Ampar dengan potensi lalu lintas perdagangan di Selat Malaka tentu menjadi daya tarik yang kuat bagi investor untuk dapat bermitra dengan Persero Batam. Saat ini, Persero Batam terlah berhasil memperoleh non-binding offering dari sejumlah calon investor mitra dan tengah ditindaklanjuti melalui proses uji tuntas.

“Kami berharap, pengembangan TPK Batu Ampar akan membuka pintu bagi lebih banyak kesempatan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Batam. Oleh karena itu, Holding BUMN Danareksa melalui PPA membuka peluang kerja sama dengan mitra strategis untuk bersama-sama mewujudkan era baru Batam sebagai salah satu pusat perdagangan dan industri dunia,” tutup Yadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya