Bulog Tunggu Arahan Prabowo-Gibran soal Program Makan Siang Gratis

Bulog mengakui belum ada komunikasi terkait program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Mei 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2024, 19:00 WIB
bayu
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengakui belum ada komunikasi terkait program makan siang gratis yang diusung oleh Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, mengingat tinggal menghitung bulan menjelang pelantikan pada Oktober 2024 mendatang.

Menurut Bayu, mekanisme program ini tentunya pemerintah baru yang akan memberikan panduan bagaimana nanti pelaksanaannya.

"Belum ada komunikasi menunggu saja arahan dari pemerintah tentunya pemerintahan yang baru memberikan guidance bagaimana itu dilaksanakan," kata Bayu kepada media, di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024).

Stok Beras untuk Makan Siang Gratis

Bayu menyatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan arahan penugasan untuk menyiapkan stok beras program makan siang gratis.

"Sampai dengan saat ini belum ada arahan untuk menyiapkan stok atau apa pun kepada kami," tutur Dirut Perum Bulog itu.

Perlu diketahui, Prabowo Subianto mengungkap cara merealisasikan janji kampanye utamanya yakni makan siang gratis dan susu gratis.

 

Efisiensi APBN

Prabowo
Prabowo mengunjungi kantin sekolah Beijing No. 2 Middle School di Dongcheng District, China, yang menerapkan program makan siang gratis. (dok. Instagram @prabowo/https://www.instagram.com/p/C5TJV5WRjYQ/)

Menurut dia, cara utama adalah dengan melakukan efisiensi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN dengan memangkas anggran lain yang tak tepat guna.

"Jadi ini soal efisiensi (APBN), tata pemerintahan yang baik, administrasi yang baik, manajemen yang baik," kata Prabowo saat menghadiri undangan Qatar Economic Forum di Doha, Kamis (16/5).

Prabowo melanjutkan, saat melakukan efisiensi harus juga diperhatikan soal defisit yang tidak lebih dari 3 persen. Dia optimis, dengan hitungan yang matang maka janji kampanyenya tersebut bisa diwujudkan.

“Kami telah mempelajari ini. Kami telah menghitung angka-angkanya, dan kami percaya diri akan dapat mewujudkan itu,” jelas dia.

 

 

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya