Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dinobatkan sebagai perusahaan berkinerja terbaik untuk kategori Bank Persero dalam ajang Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2024. Penghargaan itu diraih BRI karena dinilai mampu beradaptasi dan inovasi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dunia saat ini.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut didedikasikan untuk seluruh Insan BRILian atau pekerja BRI. Ia menyebut, BRI memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Insan BRILian karena telah memberikan kontribusi optimal kepada perusahaan dan memberikan pelayanan terbaik untuk nasabah.
Baca Juga
"Penghargaan ini dicapai atas kontribusi dan kerja keras Insan BRILian sehingga kinerja BRI tetap mampu tumbuh berkelanjutan," ungkapnya.
Advertisement
"BRI sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia terus berinovasi dan menjalankan transformasi secara berkelanjutan," jelas Sunarso.
Dirinya mengatakan, BRI tetap optismis di kemudian hari guna menciptakan kinerja baik di tengah kondisi perekonomian dunia yang diliputi ketidakpastian.
"Perseroan memiliki optimisme yang besar untuk mengarungi iklim bisnis pada 2024, karena BRI memiliki fundamental yang kuat,” kata Sunarso.
Seluruh Segmen Tumbuh Positif
Dari sisi kinerja, BRI berhasil mencetak laba Rp15,98 triliun hingga akhir Kuartal I-2024. BRI juga berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year-on-year (yoy).
Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% di antaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM. Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset BRI, di mana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.
Apabila dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, segmen mikro tercatat tumbuh 10,51% yoy menjadi Rp622,61 triliun, segmen konsumer tumbuh 11,62% yoy menjadi Rp193,96 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,06% yoy menjadi Rp272,85 triliun dan segmen korporasi tumbuh 15,10% yoy menjadi Rp219,24 triliun.
(*)
Advertisement