Harga Emas Turun Tipis Usai Cetak Rekor Tertinggi

Harga emas batangan mencapai titik tertingginya sejak 6 November pada hari Kamis, dan telah naik lebih dari 0,8% sejauh ini untuk minggu ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Des 2024, 07:20 WIB
Diterbitkan 14 Des 2024, 07:20 WIB
Ilustrasi harga emas hari ini
Harga emas spot turun 1,1% menjadi USD 2.652,29 per ons, karena dolar AS stabil pada level tertingginya dalam lebih dari dua minggu. Ilustrasi harga emas hari ini (dok: Foto AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun dampak penguatan dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari Jumat setelah pada sesi perdagangan sebelumnya mencapai titik tertinggi dalam lebih dari lima minggu.

Harga emas pada pekan ini berada di jalur kenaikan mingguan karena ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve minggu depan.

Mengutip CNBC, Sabtu (14/12/2024), harga emas spot turun 1,1% menjadi USD 2.652,29 per ons, karena dolar AS stabil pada level tertingginya dalam lebih dari dua minggu.

Harga emas batangan mencapai titik tertingginya sejak 6 November pada hari Kamis, dan telah naik lebih dari 0,8% sejauh ini untuk minggu ini.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,1% menjadi USD 2.678,50 per ons.

"Emas mengalami tahun yang eksplosif dan kita memasuki akhir tahun yang mungkin akan mengalami sedikit penurunan dalam beberapa minggu terakhir, tetapi saya pikir itu akan berlangsung singkat dan saya yakin emas akan terus bergerak jauh lebih tinggi," kata analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis.

Didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter, pembelian bank sentral yang kuat, dan permintaan safe haven, harga emas telah memecahkan beberapa rekor tertinggi sepanjang tahun ini.

Para pelaku pasar sekarang melihat peluang 97% dari penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed pada 17-18 Desember.

 

Menanti Pernyataan Jerome Powell

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Fokus juga akan tertuju pada komentar Ketua Jerome Powell saat para pelaku pasar menganalisis kebijakan moneter AS untuk 2025, terutama mengingat rencana tarif Presiden terpilih Donald Trump yang menurut para ekonom akan memicu inflasi lebih lanjut.

Bank sentral biasanya mempertahankan suku bunga tinggi untuk mengekang inflasi, yang pada gilirannya meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

"Secara umum, kami melihat ekonomi AS yang lebih kuat tahun depan, yang seharusnya tidak terlalu memberikan ruang bagi pemangkasan suku bunga dan dengan demikian tidak akan terlalu memberikan dorongan bagi emas," kata Carsten Menke, analis di Julius Baer.

 

Harga Logam Mainnya

(Ilustrasi perak-silver by AI)
(Ilustrasi perak-silver by AI)

Sedangkan untuk harga logam lainnya sebagai berikut:

  • Harga Perak spot turun 1,3% menjadi USD 30,55 per ons
  • Harga Platinum turun 0,9% menjadi USD 921,75 per ons
  • Harga paladium turun 1,9% menjadi USD 951,87 per ons.

Ketiga logam tersebut diperkirakan akan mengalami kerugian mingguan pada pekan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya