Mobil RI 36 yang Patwalnya Diduga Arogan Ternyata Punya Raffi Ahmad, Ini Kronologi Kejadian

Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad membenarkan bahwa mobil berpelat RI 36 merupakan kendaraan miliknya.

oleh Arthur Gideon diperbarui 11 Jan 2025, 15:27 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 15:25 WIB
Raffi Ahmad
Dalam daftar tujuh penasihat khusus Prabowo, terdapat Raffi Ahmad yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. (Foto: Dok. Instagram @raffinagita1717)

Liputan6.com, Jakarta - Raffi Ahmad, selaku Utusan Khusus Presiden untuk Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, mengonfirmasi bahwa mobil berpelat RI 36 adalah miliknya dan digunakan untuk urusan kenegaraan. Kendaraan dengan pelat RI 36 ini menjadi viral di media sosial karena pengawalan yang dianggap arogan.

"Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan," ucap Raffi Ahmad dalam siaran persnya pada Sabtu (11/1/2025).

Dia menjelaskan bahwa saat insiden terjadi, dirinya tidak berada di dalam mobil. Mobil tersebut tengah dalam perjalanan untuk menjemput Raffi setelah mengambil beberapa dokumen penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya.

"Pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya," tambahnya.

Raffi juga menyatakan bahwa dia telah melakukan klarifikasi kepada seluruh tim pengawalnya mengenai situasi tersebut.

Berikut adalah kronologi kejadian menurut Raffi Ahmad:

1. Terdapat taksi Alphard berwarna hitam di depan rangkaian mobil.

2. Di depan taksi tersebut ada truk yang berhenti, sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil yang ada di jalur tersebut.

3. Sopir taksi dan pengemudi mobil tersebut kemudian membuka jendela dan terlibat argumen.

4. Petugas patwal yang menyaksikan kejadian itu, khawatir akan terjadinya kemacetan di tengah lalu lintas yang cukup padat, segera menegur sopir taksi dengan mengatakan "Sudah, Maju pak" sambil menunjukkan gestur seperti yang terlihat dalam video.

Polda Metro Panggil Sopir Taksi

Mobil Berplat Nomor RI 36 yang Viral di X
Mobil Berplat RI 36 yang Trending di X (Foto: X @txttransportasi)

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berencana untuk memanggil sopir taksi Alphard yang menjadi korban dari tindakan arogan Brigadir DK saat mengawal kendaraan Kementerian dengan nomor plat RI 36. Sopir tersebut akan dimintai keterangan setelah mengalami perlakuan yang tidak pantas dari anggota kepolisian yang bersangkutan.

"Ditlantas PMJ juga akan mencari pengemudi Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dari personil Ditlantas yang dianggap tidak sopan / arogan," ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman dalam pernyataannya pada hari Sabtu (11/1). Selain itu, Latif juga menyampaikan permintaan maaf kepada sopir taksi tersebut atas tindakan Brigadir RK yang membuatnya merasa tidak nyaman, hingga insiden ini menjadi viral di media sosial.

Latif menegaskan, "Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak / arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya." Permintaan maaf ini menunjukkan komitmen pihak kepolisian untuk meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas mereka dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Diminta Beri Klarifikasi

Mobil Berplat Nomor RI 36 yang Viral di X
Mobil dengan Plat Nomor RI 36 yang Trending di X (Foto: X @txttransportasi)

Di sisi lain, AKBP Argo Wiyono yang menjabat sebagai Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa Brigadir DK telah diminta untuk memberikan klarifikasi mengenai insiden yang terjadi. Argo menjelaskan bahwa menurut pengakuan Brigadir DK, insiden tersebut berlangsung di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Januari sekitar pukul 16.30 WIB. "Bahwa anggota tersebut merupakan personel Ditlantas Polda Metro Jaya atas nama Brigadir DK yang sedang melakukan pengawalan," ungkap Argo dalam pernyataan tertulisnya pada Jumat (10/1).

Brigadir DK menuturkan bahwa insiden bermula ketika sebuah truk penambal jalan berhenti di lajur tengah, yang mengakibatkan terjadinya kemacetan. Pada saat bersamaan, sebuah Taxi Silverbird berusaha menghindar ke arah kanan. Namun, di sisi kanan, ada kendaraan Suzuki Ertiga putih yang juga ingin maju, sehingga hampir terjadi senggolan antara kedua kendaraan. "Akibatnya Taxi Alphard berhenti dengan jeda agak lama dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan dan berpotensi menimbulkan kemacetan," jelas Argo merujuk pada pengakuan Brigadir DK.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya