Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan family office bisa berdiri di Indonesia bulan depan. Pasalnya saat ini Indonesia dinilai sudah tertinggal dari Malaysia.
Luhut bilang Presiden Prabowo Subianto telah setuju mengenai konsep family office ini. Dalam waktu dekat dia ingin inisiatif ini bisa berjalan.
Advertisement
"Lanjut, harus. Presiden setuju, mengenai itu tinggal kita tangani lagi," ungkap Luhut di Menara Global, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Advertisement
Dia ingin family office itu bisa berdiri dalam waktu dekat, jika memungkinkan bisa dimulai bulan depan. Menurutnya, sudah ada studi yang menunjukkan manfaat berdirinya family office di Indonesia.
"Kita mau cepat. Ya kalau saya ketemu Presiden, kalau saya boleh usul ya bulan depan harus kita jadikan," tegas dia.
Luhut tak mau Indonesia kalah dari Malaysia yang sudah lebih dulu mengoperasikan family office di Negeri Jiran. Salah satu perbedaannya adalah besaran insentif yang ditawarkan negara kepada investor dan orang super kaya.
"Karena kita studi kok udah, udah lama kita studi dan ya kita ndak mau kalah dengan negara tetangga kita. Jangan sampai kita di bypass," ujar dia.
"Memang alur berpikir kita itu harus dibalik. Jangan untung saya aja, untungmu juga harus dipikir, investornya. Nah itu yang kita suka salah, 'Oh dia dapat untung', tapi kalau ndak kasih ke dia, kita kan gak dapat apa-apa," imbuh Luhut.
Siapkan Insentif
Lebih lanjut, Luhut mengatakan pemerintah harus memberikan insentif yang bagus buat para orang super kaya dalam family office. Pasalnya, hal itu yang berhasil dilakukan oleh Malaysia di Johor. Soal insentif ini juga diakuinya sudah dibahas bersama Kementerian Keuangan.
"Ya karena mereka kasih insentif yang sangat kompetitif. Ya kita harus. Bukan kita iya juga, kita harus. Kalau enggak ya kita kalah," tegasnya.
Luhut mengisahkan, Malaysia sudah membuat kawasan ekonomi khusus di Johor. Konsep ini disebut meniru hal yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Bedanya, adalah besaran insentif yang diberikan oleh pemerintah kepada para investor. Dia turut menyentil Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu.
"Kita bisa ketinggalan dengan Johor. Yang sekarang membuat jadi special economic zone. Mereka nyontoh dari kita. Tapi mereka memberikan insentif lebih bagus lagi," ungkapnya.
Advertisement
Family Office di Malaysia
"Kita ini kadang-kadang berpikirnya, saya bilang sama Febrio nih. Feb, lu mintanya untung melulu, orang kasih juga dong untung. Jadi hidup ini enggak bisa dong hanya untung doang," imbuh Luhut.
Dia mengatakan, family office di Malaysia diminati karena banyak orang super kaya yang mencari tempat aman bagi hartanya.
"Jadi family office. Kita lambat. Sekarang mereka udah buat. Mereka udah buat. Karena ada duit banyak yang ber-anu, mencari tempat singgah yang dia merasa aman," pungkas Luhut.