Filantropi Singapura Melonjak Dampak Family Office, 2 Terbesar dari Indonesia

Pemerintah Singapura bermaksud membangun momentum kenaikan filantropi dengan mendorong lebih banyak family offices untuk menyalurkan upaya filantropi regional dan global mereka melalui Singapura.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Feb 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 07:00 WIB
Ilustrasi Family offices. (Foto by AI)
Ilustrasi Family offices. (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Jalanan di Singapura semakin dipadati dengan mobil-mobil mahal seperti Bentley dan Porsche. Ini menjadi tanda bahwa semakin banyak orang kaya di seluruh dunia dan perusahaan investasi mereka yang datang ke Singapura.

Sekolah, badan amal, dan lembaga sosial juga berkembang pesat di negara tersebut yang didorong oleh sumbangan yang besar dari para pendatang baru yang kaya ini.

Kehadiran mereka dapat dilihat dari banyak sisi. Yayasan Low Tuck Kwong, yang dinamai menurut nama miliarder pendiri Bayan Resources Indonesia, menduduki puncak daftar donatur yang berbasis di Singapura pada 2023.

Saat itu yayasan miliar salah satu orang terkaya di Indonesia tersebut menyumbangkan 127,6 juta dolar Singapura untuk tujuan pendidikan dan perawatan kesehatan.

Sebagian besar dana ini diberikan kepada Lee Kuan Yew School of Public Policy, lembaga pendidikan pascasarjana yang merupakan bagian dari Universitas Nasional Singapura.

Selain inisiatif berdampak luas seperti pendidikan, perawatan kesehatan, dan pengentasan kemiskinan, para donatur juga mendukung tujuan khusus seperti konservasi laut.

Peran Family office

Dalio Philanthropies, yang didukung oleh kantor keluarga raksasa dana lindung nilai Ray Dalio, tahun lalu mensponsori program tiga minggu kepada 400 pemuda dan pendidik di Singapura untuk mempelajari tentang ilmu kelautan dan maritim.

Family office, yang merupakan perusahaan swasta yang didirikan oleh individu dan keluarga kaya untuk mengelola keuangan mereka, memainkan peran penting dalam gelombang filantropi ini.

The Dalio Family Office, yang berkantor pusat di Westport, Connecticut, mengumumkan rencana untuk membuka kantor satelit di Singapura pada 2020 untuk mengawasi investasi dan filantropinya di Asia.

Dalio Philanthropies juga merupakan bagian dari inisiatif Blue Oceans dari Philanthropy Asia Alliance, yang menyatukan organisasi untuk mendukung konservasi laut dan samudra di Asia.

Aliansi ini didukung oleh Temasek Trust, perusahaan filantropi perusahaan negara Singapura, Temasek Holdings.

Anggota lain dari Philanthropy Asia Alliance termasuk Jollibee Group Foundation dan Tanoto Foundation, yang terakhir didirikan oleh Chairman RGE Sukanto Tanoto.

Insentif Pajak

Stacy Choong, mitra di firma hukum internasional Withersworldwide, mengaitkan peningkatan aktivitas filantropi di Singapura ini dengan beberapa faktor termasuk meningkatnya konsentrasi kekayaan di Singapura, regulasi dan insentif pajak yang menguntungkan, dan keinginan individu dengan kekayaan bersih tinggi untuk memberi kembali kepada masyarakat.

Reputasi negara kota ini akan tata kelola yang baik juga menjadi daya tarik.

“Orang-orang menginginkan jaminan bahwa perwalian dan yayasan mereka akan dikelola secara bertanggung jawab dan efektif setelah mereka tidak ada lagi,” kata Stacy Choong. Untuk diketahui, Stacy Choong memberi nasihat kepada klien tentang perencanaan warisan dan inisiatif filantropi.

 

Singapura Jadi Pusat Filantropi

Ilustrasi Family offices. (Foto by AI)
Ilustrasi Family offices. (Foto by AI)... Selengkapnya

Menurut Otoritas Moneter Singapura, negara kota ini kini menjadi tuan rumah bagi lebih dari 2.000 family offices. Angka ini naik dari 200 pada 2019.

Pemerintah Singapura bermaksud membangun momentum ini dengan mendorong lebih banyak family offices untuk menyalurkan upaya filantropi regional dan global mereka melalui Singapura.

Beberapa yayasan yang berbasis di Singapura telah mendukung inisiatif yang menjangkau jauh melampaui Asia.

Chandler Institute of Governance menyelenggarakan pelatihan khusus untuk lebih dari 500 pemimpin pemerintah setiap tahun di seluruh Afrika dan Asia. Sementara kegiatan Ishk Tolaram Foundation mencakup penyediaan pelatihan keterampilan untuk disabilitas di Nigeria.

“Yang berubah dalam beberapa tahun terakhir adalah pemerintah Singapura berupaya menjadi pusat filantropi Asia,” kata Anthonia Hui, seorang filantropis dan pendukung seni pertunjukan yang pindah dari Hong Kong ke Singapura pada tahun 2000.

W!ldrice, sebuah kelompok teater lokal yang populer, menganggap Anthonia Hui dan suaminya sebagai salah satu pendukung terbesarnya.

Hui, yang memiliki latar belakang dalam pengelolaan kekayaan, mengatakan bahwa penasihat keuangan tidak secara otomatis memasukkan filantropi sebagai bagian dari percakapan mereka dengan klien di masa lalu, tetapi kini lebih banyak yang melakukannya karena adanya insentif dari pemerintah.

Menurut Otoritas Moneter Singapura, insentif yang diberikan termasuk pengurangan pajak sebesar 100% atas dana yang disumbangkan ke luar negeri jika persyaratan tertentu terpenuhi.

 

2 Donatur Terbesar

Menilai ukuran sebenarnya dari sektor filantropi Singapura merupakan tantangan karena banyaknya cara donatur dalam menyumbang.

Soristic memperkirakan total sumbangan oleh organisasi filantropi yang didanai swasta yang terdaftar di Singapura mencapai 431 juta dolar Singapura pada 2023, hampir dua kali lipat dari total pada 2022.

Yayasan amal yang sebagian besar kekayaannya dikumpulkan di luar Singapura mencakup tiga dari 10 donatur teratas: Yayasan Low Tuck Kwong, Yayasan Tanoto, dan Yayasan Keluarga Moh, yang didirikan oleh keluarga mendiang taipan furnitur, Laurence Moh, yang memperoleh kekayaannya di Amerika Serikat (AS).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya