Liputan6.com, Jakarta Guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk memperkuat kepemimpinan daerah, salah satunya melalui Orientasi Kepemimpinan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2025 di Magelang, Senin (24/2/2025).
Pada agenda tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang merata di seluruh Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Pimpinan Daerah memiliki peran strategis dalam membangun masa depan ekonomi Indonesia. Selain mendukung industri kreatif, Pimpinan Daerah juga perlu mengantisipasi future jobs dengan mendorong pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan, seperti teknologi digital, robotika, dan kecerdasan buatan.
Advertisement
“Kita harus menyiapkan generasi muda untuk pekerjaan yang bahkan belum ada saat ini. Future jobs bukan sesuatu yang jauh, melainkan sudah di depan mata,” ungkap Menko Airlangga.
Dalam keynote speech-nya, Menko Airlangga juga menggarisbawahi beberapa poin yang menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional, antara lain penguatan sektor perbankan nasional, optimalisasi ekosistem tabungan emas, industrialisasi di berbagai daerah, hingga pemanfaatan ekonomi digital dan industri kreatif.
Menko Airlangga mengungkapkan bahwa kekuatan perbankan nasional saat ini mencapai USD90 miliar dalam sembilan bulan terakhir. Angka tersebut mencerminkan potensi besar dalam mendorong perputaran ekonomi domestik. Selain itu, Pemerintah juga terus mendukung pengembangan investasi di sektor strategis, termasuk industri hilirisasi dan pengolahan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Seiring dengan perkembangan ekonomi digital, Pemerintah terus mendorong generasi muda untuk mengembangkan keahlian dalam bidang teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan big data. Berbagai program pelatihan seperti Apple Academy, IBM Hybrid Cloud Academy, serta kerja sama dengan universitas ternama dunia telah dijalankan guna meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia
Sektor Industri Kreatif
Di sektor industri kreatif, Indonesia memiliki peluang besar dalam mengekspor produk budaya seperti batik, tenun, fashion muslim, hingga animasi dan komik yang semakin diminati di pasar global. Industri ini telah mencapai nilai USD12,36 miliar dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Ekonomi kreatif adalah sektor tanpa batas, sky is the limit. Berapa pun produk berkualitas yang kita hasilkan, akan selalu ada pasar yang siap menyerapnya,” tutur Menko Airlangga
Pemerintah juga terus berkomitmen dalam menciptakan ekonomi yang lebih hijau melalui pengembangan energi terbarukan, seperti proyek hydropower di Kalimantan Utara yang berpotensi mengekspor listrik ke Malaysia dan Filipina. Selain itu, dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Pemerintah menyediakan skema kredit investasi dengan bunga rendah guna meningkatkan daya saing industri lokal.
Advertisement
Bonus Demografi
Lebih lanjut, Indonesia tengah menghadapi bonus demografi yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang tinggi, Pimpinan Daerah perlu menciptakan kebijakan yang mendorong produktivitas dan inovasi agar Indonesia dapat menjadi negara kaya sebelum memasuki fase negara tua.
“Bonus demografi ini kesempatan emas. Kita harus menjadi negara kaya, sebelum menjadi negara tua. Jangan sampai kita menjadi negara tua dan tidak kaya. Nah, ini tantangannya kepada kita semua,” ujar Menko Airlangga.
