Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyiapkan sejumlah alternatif tempat istirahat di sepanjang jalan arteri, yang dapat digunakan para pemudik. Beberapa di antaranya, Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang dan masjid.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, tempat tersebut disediakan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan.
"Jangan memaksakan diri. Kalau lelah di jalan, istirahat sebentar. Kementerian Perhubungan telah mengalihfungsikan sementara jembatan timbang sebagai tempat istirahat. Selain itu setelah berkoordinasi, Kementerian Agama juga telah mengizinkan masjid-masjid untuk digunakan beristirahat,” ujar Menhub, Rabu (26/3/2025).
Advertisement
Terhitung, terdapat 36 UPPKB yang beralih fungsi sementara sebagai tempat istirahat bagi para pengguna jalan. Alih fungsi tersebut dimulai pada Senin, 24 Maret 2025 pukul 00.00 waktu setempat hingga Rabu (9/4/2025) pukul 24.00 waktu setempat.
UPPKB tersebut tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, serta Bali.
Kemudian, pemerintah melalui Kementerian Agama telah menyediakan masjid sebagai tempat istirahat. Terdapat 148 masjid di Pulau Sumatera dan 214 masjid di Pulau Jawa yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat pemudik.
Masjid-masjid tersebut tersebar di sepanjang jalan arteri. Baik jembatan timbang dan masjid akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti fasilitas ibadah, toilet bersih, dan lainnya.
Menhub Dudy pun meminta pemerintah daerah turut menyediakan tempat istirahat bagi pemudik.
"Kami harap dukungan pemda seperti penyediaan angkutan feeder dari titik-titik kedatangan peserta mudik gratis, mempertimbangkan kebijakan WFA, penyediaan rest area, hingga monitoring dan antisipasi daerah rawan kecelakaan dan kemacetan," tutur dia.
Rawan Hujan dan Badai
Terpisah, Menhub Dudy Purwagandhi mengimbau pemudik yang melakukan perjalanan saat mudik Lebaran 2025, untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi jelang Lebaran.
Hal ini menindaklanjuti informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang menyebutkan aktivitas Madden-Julian oscillation (MJO) atau badai luas di Samudra Hindia.
Badai tersebut perlahan akan bergerak ke arah Indonesia dan diperkirakan akan sampai ke Pulau Jawa pada 25-27 Maret 2025. Dampak yang ditimbulkan biasanya adalah hujan.
"Sepekan ke depan, BMKG memperkirakan bahwa sejumlah daerah tujuan mudik seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jambi, Bali, hingga Sulawesi Tenggara, akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujar Menhub, Selasa (25/3/2025) kemarin.
"Karena itu, saya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi jelang Lebaran," ungkapnya seraya mengimbau.
Advertisement
Banjir dan Longsor Sangat Mungkin Terjadi
Menhub juga memaparkan, potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, gelombang tinggi, hingga kilat dan petir, masih mungkin terjadi dalam kondisi cuaca yang demikian. Menurutnya, hal ini berpotensi besar menyebabkan gangguan pada jadwal perjalanan.
"Saya terus mengingatkan bahwa keselamatan penumpang adalah yang utama. Ini berlaku di semua moda transportasi. Karena itu, apabila terjadi cuaca ekstrem, penundaan atau pembatalan perjalanan bisa saja dilakukan," ungkap Menhub.
Oleh karena itu, ia mengingatkan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi untuk memastikan kondisi fisik dan kendaraan benar-benar prima sebelum melakukan perjalanan.
