Kementerian Pekerjaan Umum akan melengkapi jalan Tol Tanjung Benoa dengan fasilitas penunjang bagi pengendara motor. Itu karena tol ini berada di tengah laut dan fasilitas dipersiapkan untuk menghindari kecelakaan fatal bagi pengedara motor.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum A Ghani Ghazaly mengatakan pada musim-musim tertentu kondisi angin pada jalan tol Tanjung Benoa sangat kencang.
"Karena ada beberapa bulan dalam setahun anginya cukup kencang, angin dari Laut Australia," kata Ghani di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Dia mengungkapkan, instansinya telah mengeluarkan aturan pada tol sepanjang 12,7 kilometer (km) tersebut untuk menggunakan alat pengukur kecepatan angin.
Alat ini dipakai untuk menghindari kecelakaan pada pengendara sepeda motor yang melintasi jalan tol tersebut akibat kecepatan angin yang kencang.
"Di dalam aturan kita, mereka harus memasang monitoring angin, pada saat membahayakan sepeda motor harus ditutup operator. Langsung terkoneksi kantornya," ungkap dia.
Menurut dia, sistem tersebut telah diterapkan pada jembatan penyeberangan Surabaya-Madura. "Di Suramadu seperti itu, ada bendera atau kincir angin kalau anginnya kenceng ada tanda sirine," tutupnya.
Ghani menggungkapkan, tol tersebut rencananya akan diresmikan pada 12 September nanti, bersamaan dengan peresmian bandara Ngurah Rai di Bali.
"Tutup lubang utilitas, rencananya Presiden akan meresmikan 12 September bersamaan bandara, mudah-mudahan bisa," pungkas dia. (Pew/Nur)