1.030 Ton Timah Telah Diekspor Lewat BKDI

Sebanyak 1.030 ton timah batangan asal Indonesia telah diekspor ke sejumlah negara melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI).

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 11 Okt 2013, 10:41 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2013, 10:41 WIB
timah-130701b.jpg
Sebanyak 1.030 ton timah batangan asal Indonesia telah diekspor ke sejumlah negara. Timah itu merupakan hasil transaksi perdagangan di hasil perdagangan yang digelar di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI).

Menurut Business Development BKDI, Ibrahim, ekspor timah tersebut telah dilakukan sebanyak tiga kali. Ekspor perdana yang digelar pada 21 September 2013 dengan volume 149,99 ton senilai US$ 3,416 juta. Timah tersebut diekspor ke Belanda, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).

Selanjutnya pada 25 September 2013, sebanyak 250 ton timah diekspor ke Singapura, Jepang dan China. Nilai transaksi ekspor tersebut mencapai US$ 5,523 juta.

Terakhir pada 9 Oktober lalu, 630 ton timah senilai US$ 12, 64 juta juga telah dikirim ke  Singapura, Jepang, AS, Belanda, India dan Uni Emirat Arab.

"Sebelum 80%-90% timah Indonesia diekspor ke Singapura. Sekarang setelah transaksi fisik timah melalui BKDI, negara tujuan ekspor jadi lebih banyak," ungkap Ibrahim saat mengunjungi kantor Liputan6.com, seperti ditulis Jumat (11/10/2013).

BKDI merupakan bursa berjangka yang telah mendapat tugas dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan RI untuk melaksanakan Permendag No 32/ 2013 tentang Ketentuan Ekspor Timah.

Dalam pasal 11 regulasi baru itu disebutkan timah batangan atau timah dalam bentuk lainnya sebelum diekspor wajib diperdagangkan lewat bursa timah. Ketentuan dalam pasal 11 ayat 3 menjelaskan untuk timah batangan mulai berlaku 30 Agustus 2013, sedangkan timah dalam bentuk lainnya mulai berlaku 1 Januari 2015.

Ibrahim menjelaskan, transaksi jual beli timah batangan hanya boleh dilakukan bagi penjual dan pembeli yang terdaftar di BKDI. Saat ini sudah ada 21 perusahaan yang tercatat sebagai anggota bursa.

"Timah yang dijual dalam bentuk batangan sehingga ada nilai tambah. Dulu kan kita kalau ekspor ke Malaysia dan Singapura dalam bentuk bahan baku," jelas dia. (Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya