Perdana Menteri Kanada Langganan Spa Mustika Ratu

Murstika Ratu membuka Spa di 12 lokasi yang tersebar di negara lain, seperti, Jepang, Kanada, Singapura, Malaysia, Bulgaria, dan Rusia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Nov 2013, 13:35 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2013, 13:35 WIB
mooryati-soedibyo-131014b.jpg
Meski usianya tak lagi muda, pendiri PT Mustika Ratu Tbk, Mooryati Soedibyo begitu fasih saat menceritakan langkah ekspansi usahanya yang tengah sibuk membuka jasa Spa tradisional di beberapa negara di dunia.  

Wanita kelahiran Surakarta, 85 tahun lalu ini mengaku telah membuka Spa di 12 lokasi yang tersebar di negara lain, seperti, Jepang, Kanada, Singapura, Malaysia, Bulgaria, Rusia dan sebagainya.

"Tahun ini, harapannya bisa masuk ke New York dan Paris. Kami sudah kirim orang ke sana karena ada permintaan dari pihak mereka untuk membuka spa di dua negara tersebut," kata Peraih gelar Doktor Tertua di Indonesia itu saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Sabtu (2/11/2013).

Di Kanada misalnya, sambung Mooryati, Spa milik perusahaan kosmetik itu mematok harga jasa luluran dan massage (pijat) sekitar US$ 300 dolar atau sekitar Rp 3 juta per sekali kunjungan. Sedangkan di Indonesia hanya sekitar Rp 500 ribu untuk satu paket (Spa, lulur dan massage).

"Pelanggan akan senang apabila mendapatkan pelayanan memuaskan, seperti merawat badan, massage, luluran dengan lembut, sabar, penuh perhatian. Makanya, perdana menteri Kanada selalu datang ke Spa kami. Sudah jadi langganan," ujarnya.

Dengan pelayanan apik serta produk dan jasa beragam, kata dia, mampu menarik minat pengunjung di luar negeri untuk kembali datang ke Spa tersebut.

"Omzet Spa sangat beragam setiap tahunnya. Di Kanada contohnya, kami bisa meraup omzet puluhan miliar rupiah. Tapi kami juga harus bayar pajak sangat tinggi sebesar 30% dari total omzet," tutur dia.

Demi memberikan servis terbaik pelanggan, Empu Jamu ini tak segan-segan untuk memboyong para terapis lokal berstandar internasional. Terapis-terapis tersebut telah lulus dari sekolah kecantikan yang didirikannya.

"Keuntungan meleparkan sayap ke luar negeri adalah membuka kesempatan kerja bagi terapis-terapis lokal untuk mencari penghasilan di negara orang. Karena seluruh produk juga asli Indonesia dan bukan diimpor dari China atau manapun," tegas Cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta itu.    

Ke depan, Mooryati optimistis mampu merealisasikan mimpi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu supaya perusahaan jamu dan kosmetik dapat membuka jasa spa tradisional di seluruh provinsi di Indonesia.

"Potensi masih sangat besar di negara ini, sebab para dokter saja mulai menjajal kemampuan menjadi terapis," pungkas salah satu pencetus ide kontes pemilihan Putri Indonesia ini mengakhiri perbincangan. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya