Penjualan emas mencapai 2,5 ton hingga Oktober 2013 di PT Pegadaian (Persero). Penjualan ini meningkat 30% dibandingkan realisasi tahun lalu sekitar 1,8 ton emas.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Suwhono mengatakan, penjualan emas itu setara Rp 1,24 triliun hingga Oktober 2013. Angka itu sudah melampaui Rencana Kerja Anggaran perusahaan (RKAP) sebesar Rp 1,1 triliun sepanjang 2013.
Â
"Penjualan emas Oktober Rp 1,2 triliun dengan volume 2,5 ton. Tahun lalu kenaikan 20-30%. Tahun lalu 1,8 ton, target 1 ton sudah lewat," kata Suwhono, saat hadir dalam peresmian gerai Waroeng Rajawali, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (22/11/2013).
Suwhono menambahkan, laba perseroan mencapai Rp 1,2 triliun hingga Oktober 2013 sedangkan pendapatan mencapai Rp 5 triliun.
"Proyeksi hingga akhir tahun ini laba Rp 1,7 triliun-1,8 triliun, karena harga emas turun," ujar Suwhono.
Suwhono mengungkapkan, penjualan emas tidak sebanding dengan bisnis gadainya. Hal ini dilatarbelakangi penurunan harga emas. Kendati demikian, jumlah nasabah dan transaksi meningkat. "Bisnis gadai tidak mencapai target, namun transaksi dan nasabah naik," pungkasnya.
Terkait dengan gerai, saat ini pegadaian telah menambah gerainya di setiap Waroeng Rajawali milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Hal ini dilakukan sebagai bentuk sinergi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Ada di tokonya, baru satu ini, di Denpasar nanti ada dua, setiap ada toko begini inginnya ada pegadaian, investasinya tidak banyak cuma sewa bulanan saja. Macam-macam nggak jual emas saja terima gadai, terima bayar pulsa bayar listrik bayar telpon bisa semua di sini," pungkasnya. (Pew/Ahm)
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Suwhono mengatakan, penjualan emas itu setara Rp 1,24 triliun hingga Oktober 2013. Angka itu sudah melampaui Rencana Kerja Anggaran perusahaan (RKAP) sebesar Rp 1,1 triliun sepanjang 2013.
Â
"Penjualan emas Oktober Rp 1,2 triliun dengan volume 2,5 ton. Tahun lalu kenaikan 20-30%. Tahun lalu 1,8 ton, target 1 ton sudah lewat," kata Suwhono, saat hadir dalam peresmian gerai Waroeng Rajawali, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (22/11/2013).
Suwhono menambahkan, laba perseroan mencapai Rp 1,2 triliun hingga Oktober 2013 sedangkan pendapatan mencapai Rp 5 triliun.
"Proyeksi hingga akhir tahun ini laba Rp 1,7 triliun-1,8 triliun, karena harga emas turun," ujar Suwhono.
Suwhono mengungkapkan, penjualan emas tidak sebanding dengan bisnis gadainya. Hal ini dilatarbelakangi penurunan harga emas. Kendati demikian, jumlah nasabah dan transaksi meningkat. "Bisnis gadai tidak mencapai target, namun transaksi dan nasabah naik," pungkasnya.
Terkait dengan gerai, saat ini pegadaian telah menambah gerainya di setiap Waroeng Rajawali milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Hal ini dilakukan sebagai bentuk sinergi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Ada di tokonya, baru satu ini, di Denpasar nanti ada dua, setiap ada toko begini inginnya ada pegadaian, investasinya tidak banyak cuma sewa bulanan saja. Macam-macam nggak jual emas saja terima gadai, terima bayar pulsa bayar listrik bayar telpon bisa semua di sini," pungkasnya. (Pew/Ahm)