Fakta mencengangkan seputar kesenjangan orang kaya dan miskin muncul dalam laporan Oxfam, konfederasi internasional yang terdiri dari 90 negara dengan misi memberantas kemiskinan dan ketidakadilan di seluruh dunia. Laporan itu mengungkapkan, total harta 85 orang terkaya di dunia saat ini setara dengan kekayaan setengah populasi manusia di muka bumi ini.
Jumlah kekayaan orang-orang terkaya itu bahkan setara dengan harta dari 3,5 miliar jiwa orang miskin di dunia. Organisasi global itu menunjukkan adanya peningkatan para miliarder yang sangat pesat.
Sebaliknya, pergerakan kehidupan kaum miskin justru semakin tersendat. Sebanyak 210 orang dinobatkan menjadi miliarder tahun lalu. Angka itu menambah 1.426 miliarder lainnya dengan tambahan total harta sebesar US$ 5,4 triliun menjadi US$ 110 triliun.
Seperti dikutip dari CNBC, Senin (20/1/2014), dalam laporan bertajuk `Working for the few`, Kekayaan para konglomerat itu berjumlah 65 kali lipat lebih banyak dari setengah populasi miskin di dunia. Salah satu contoh datang dari India, dimana jumlah miliarder meningkat menjadi 61 orang dari semula tak sampai 6 orang.
Oxfam melaporkan harta senilai US$ 250 miliar dari total kekayaan penduduk sebesar US$ 1,2 miliar didominasi segelintir orang saja di India.
"Kepemilikan harta dalam jumlah besar yang berada di tangan sedikit penduduk ini menunjukkan adanya ancaman yang signifikan pada sistem ekonomi dan politik global," seperti ditulis dalam laporan tersebut.
Dibandingkan bergerak maju secara merata, masyarakat dunia saat ini terbagi berdasarkan kekuasaan politik dan ekonominya. Kondisi tersebut menyebabkan adanya ketegangan sosial yang tinggi dan meningkatkan potensi risiko perpecahan di antara masyarakat.
Beberapa rekomendasi yang diberikan untuk menghindari ancaman tersebut adalah dengan tidak melihat kekayaan sebagai tolak ukur politik di suatu negara. Dalam survei yang digelar di enam negara, Oxfam menemukan bahwa mayoritas penduduk yakin, hukum saat ini dikendalikan orang-orang berduit.(Sis/Shd)
Baca Juga
Jumlah kekayaan orang-orang terkaya itu bahkan setara dengan harta dari 3,5 miliar jiwa orang miskin di dunia. Organisasi global itu menunjukkan adanya peningkatan para miliarder yang sangat pesat.
Sebaliknya, pergerakan kehidupan kaum miskin justru semakin tersendat. Sebanyak 210 orang dinobatkan menjadi miliarder tahun lalu. Angka itu menambah 1.426 miliarder lainnya dengan tambahan total harta sebesar US$ 5,4 triliun menjadi US$ 110 triliun.
Seperti dikutip dari CNBC, Senin (20/1/2014), dalam laporan bertajuk `Working for the few`, Kekayaan para konglomerat itu berjumlah 65 kali lipat lebih banyak dari setengah populasi miskin di dunia. Salah satu contoh datang dari India, dimana jumlah miliarder meningkat menjadi 61 orang dari semula tak sampai 6 orang.
Oxfam melaporkan harta senilai US$ 250 miliar dari total kekayaan penduduk sebesar US$ 1,2 miliar didominasi segelintir orang saja di India.
"Kepemilikan harta dalam jumlah besar yang berada di tangan sedikit penduduk ini menunjukkan adanya ancaman yang signifikan pada sistem ekonomi dan politik global," seperti ditulis dalam laporan tersebut.
Dibandingkan bergerak maju secara merata, masyarakat dunia saat ini terbagi berdasarkan kekuasaan politik dan ekonominya. Kondisi tersebut menyebabkan adanya ketegangan sosial yang tinggi dan meningkatkan potensi risiko perpecahan di antara masyarakat.
Beberapa rekomendasi yang diberikan untuk menghindari ancaman tersebut adalah dengan tidak melihat kekayaan sebagai tolak ukur politik di suatu negara. Dalam survei yang digelar di enam negara, Oxfam menemukan bahwa mayoritas penduduk yakin, hukum saat ini dikendalikan orang-orang berduit.(Sis/Shd)
Baca Juga
Harga Rumah Meroket Karena Ulah Pengusaha Tambang
Orang Kaya Belum Jadi `Sasaran Tembak` Kenaikan Pajak
125 Juta Orang Kaya Baru Bakal Huni Indonesia
Advertisement