Harga Emas Susut di Tengah Gejolak Pasar Negara Berkembang

Harga emas terdorong naik pada Kamis (30/1/2014) pagi ini akibat adanya gejolak di pasar negara berkembang dan saham global yang melemah

oleh Nurmayanti diperbarui 30 Jan 2014, 07:46 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2014, 07:46 WIB
emas-dunia-harian130515c.jpg
Harga emas terdorong naik pada Kamis (30/1/2014) pagi ini akibat gejolak di pasar negara berkembang dan saham global yang melemah sehingga menambah minat pembelian investor terhadap logam mulia ini.

Harga logam mulia naik 5,6 % dari nadir tiga tahun pada bulan Desember. Data ekonomi terbaru menunjukkan perumahan AS dan pemulihan pasar tenaga kerja tidak merata. Sementara masalah politik dan ekonomi telah mencengkeram negara-negara berkembang dari Turki ke India .

Keuntungan mengikuti emas setelah harganya turun 28% pada 2013, mengakhiri kemenangan beruntun selama 12 tahun dan membuat logam mulia salah satu aset kinerja terburuk tahun ini.

Melansir laman Wall Street Journal, harga emas untuk pengiriman Februari, kontrak yang paling aktif diperdagangkan naik US$ 11,40 atau 0,9% menjadi US$ 1,262.20 per troy ounce  di divisi Comex New York Mercantile Exchange, sedikit di bawah harga tertinggi selama sembilan minggu.

Kekhawatiran tentang kesehatan pasar negara berkembang intensif setelah kenaikan suku bunga oleh bank sentral di Turki dan Afrika Selatan tidak cukup untuk menenangkan kekhawatiran tentang stabilitas pasar negara berkembang. Pasar saham global jatuh karena investor pindah ke yen Jepang, utang pemerintah AS dan emas.

"Jika Anda yakin bahwa di mana ada asap , ada api , muncul isu - pasar ini bisa memiliki implikasi yang luas untuk emas," kata Roy Friedman, Wakil Presiden Eksekutif Dillon Gage Metals, dealer logam mulia.

Emas telah keluar dari nikmat dengan investor dalam beberapa bulan terakhir di tengah antisipasi bahwa ekonomi global menguat akan mendorong Federal Reserve untuk mengekang upaya stimulus.

Program obligasi membeli bank sentral dan langkah-langkah lain untuk meningkatkan ekonomi AS telah mendorong banyak investor membeli emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko yang dirasakan lainnya.

Namun Komite kebijakan Fed mengatakanmereka akan memotong pembelian obligasi sampai US$ 65 miliar pada bulan Februari dari saat ini sebesar US$ 75 miliar pada Januari. Bank sentral mengisyaratkan pengurangan lebih lanjut  dalam beberapa bulan mendatang.(Nrm)

 Baca juga:  

Harga Emas Bakal Makin Mahal Pekan Ini

Ingin Mulai Investasi? Yuk Simak Investasi yang Jadi Pilihan

Harga Emas Turun Lagi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya