Liputan6.com, Samoa: Pada 2011, Jaiyah Saelua mencatatkan diri sebagai transgender pertama yang bermain di kualifikasi Piala Dunia. Maka tak heran, penampilan dan permainan dari penggawa Tim Nasional Samoa itu menarik perhatian dunia.
Ketika itu, Timnas Samoa berada di posisi terbawah ranking FIFA. Samoa memiliki timnas terburuk di dunia, dimana mereka belum pernah memenangi satu pun laga internasional.
Samoa hanya bisa mencetak dua gol selama 17 tahun. Dan pada 2011, Samoa menderita kekalahan 0-31 yang merupakan kekalahan terbesar di laga internasional sepakbola.
Pada babak kualifikasi melawan Tonga (2011), Samoa akhirnya mencatatkan kemenangan pertama dengan skor 2-1. Namun, hasil pertandingan hampir berakhir imbang jika saja Saelua tak menyelamatkan gawang timnya di menit-menit akhir.
Adegan penyelamatan itu kemudian dijadikan bagian dalam film dokumentari tentang Timnas Samoa dan kemenangan pertama mereka. Film itu berjudul "Number one" dan ditayangkan di New York, Los Angeles, dan San Francisco.
"Itu adalah momen terbaik dalam hidupku," kata Saelua kepada VICE News, Senin (28/4/2014).
Saelua sendiri mulai bermain sepakbola sejak usia 11 tahun. "Dan pada tahun pertama di SMA, aku diminta ikut seleksi di Timnas dan lolos," kata dia.
Saelua sempat meninggalkan Timnas Samoa dan kuliah di University of Hawaii. Namun, pada 2011 saat pulang ke Samoa, ia bertemu seorang temannya di Timnas Samoa dan Saelua lalu diajak ikut seleksi dan lolos lagi.
Meski gagal membawa negaranya ke Brasil, Saelua bertekad kembali membela Samoa di kualifikasi Piala Dunia mendatang. "Aku juga ingin membantu proses perkembangan pemain muda," tambahnya.
Advertisement