Liputan6.com, Pelatih baru Juventus, Masimilliano Allgeri sadar betul banyak pihak yang meragukan kapasitasnya memimpin I Bianconeri di musim 2014-15. Keraguan terbesar datang dari suporter yang menolaknya untuk mengambil alih posisi yang ditinggalkan Antonio Conte.
Menanggapi hal itu, Conte bersikap santai. Mantan pelatih Cagliari itu akan menjawab kritikan dengan prestasi. bagi pelatih 46 tahun itu, keraguan tersebut merupakan konsekuensi melatih Juventus; tim dengan sejarah prestasi panjang.
"Saya memahami keraguan dari para fans yang ingin melihat perubahan dari pelatih dalam waktu sehari," kata Allegri sebagaimana dilansir dari Soccerway. "Namun saya akan membungkam kritik dengan rasa hormat dan dengan hasil. Saya di sini untuk melanjutkan kemenangan," janji mantan pelatih AC Milan itu.
Advertisement
Allegri pun berani memasang target besar, mengantarkan Juventus berbicara banyak di kancah Eropa. Prestasi yang belum dicapai pelatih Juventus sebelumnya, Antonio Conte. Juventus sendiri terakhir kali menyabet gelar juara Liga Champions pada 1995-96.
Dalam dua musim beruntun, langkah Juventus hanya sampai babak penyisihan grup Liga Champions. "Kami memiliki misi untuk menuntaskan target di Eropa (Liga Champions). Kompetisi itu memiliki pesona besar dan Juventus sudah sepantasnya kembali meraih sukses itu atau setidaknya mencapai babak 8 besar," ujar Allegri.
"Conte telah memberikan kontribusi besar untuk Juventus. Tim ini telah mendominasi di Italia tetapi kami ingin lebih berprestasi di Liga Champions," kata Allegri menaruh respek pada pendahulunya.