Diving Neymar di El Clasico Dihujat Pelatih Rusia

Di mata Fabio Capello, Neymar terlalu mudah terlalu jatuh di kotak terlarang ketika El Clasico

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 26 Okt 2014, 17:47 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2014, 17:47 WIB
David Beckham Saksikan Kemenangan PSG Atas Barcelona
Penyerang Barcelona, Neymar (tengah), berlari melewati pemain depan PSG, Javier Pastore (kanan), saat berlaga di pertemuan kedua Liga Champions 2014-2015 Grup F di Stadion Parc des Princes, Paris (1/10/2014). (AFP PHOTO/Franck Fife)

Liputan6.com, Moscow: Pelatih Rusia, Fabio Capello ikut berkomentar soal laga El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona. Bukan hasil positif Madrid yang disoroti pelatih asal Italia itu, melainkan aksi diving yang ditujukan pada bomber Barcelona, Neymar da Silva.

Neymar mencetak gol pertama Barcelona pada partai paling prestisius  di Spanyol itu. Setelah pertandingan, eks-pemain Santos itu dicibir karena terlalu mudah terjatuh ketika berduel di kotak penalti Madrid. Capello meminta Neymar menghentikan kebiasaan tidak sportif itu. Bagi mantan pelatih Madrid itu, diving Neymar tidak hanya merugikan diri tetapi juga timnya.

"Neymar striker hebat. Tapi saya benci, seorang pemain di level tertinggi terlalu mudah terjatuh setiap kali Anda menyentunya," kata Capello dilansir dari Fox Sport Italia. "Sikap tersebut sangat mengganggu," kata Cepello ketus.

Kritik tersebut sebelumnya pernah dilancarkan oleh pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone pada April 2014 lalu ketika Atletico menghadapi Barcelona di perempat final Liga Champions musim lalu. Sama seperti Capello, di mata Simeone, Neymar gampang jatuh di kotak terlarang.

"Diving sudah menjadi karakteristik permainannya. Bagian dari permainan seperti inilah yang kemudian membuat banyak orang kecewa, " kata Simeone waktu itu.

Pandangan negatif terhadap diving Neymar juga pernah dilontarkan legenda Brasil, Pele. Dia mengatakan, Neymar sering melakukan aksi teatrikal di kotak penalti. Kendati banyak menerima kritik, tidak sedikit pihak yang membela.

Banyak yang menilai, wajar bila Neymar melakukan diving sebagai bentuk untuk melindungi diri dari pelanggaran keras yang dilakukan lawan. Alasan tersebut memang cukup beralasan, pada perhelatan Piala Dunia 2014 lalu, pemain 22 tahun itu berada dalam urutan ke-4 pemain yang paling sering dilanggar bersama Lionel Messi.

Neymar sendiri harus mengakhiri Piala Dunia 2014 lebih karena mengalami cedera tulang punggung setelah dilanggar keras pemain Kolombia, Juan Zuniga di babak perempat final.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya