Ancelotti: Bertemu Simeone adalah Masalah

"Dia telah membuktikan dirinya adalah salah satu yang terbaik di dunia. Ini suatu kehormatan untuk menghadapinya dan juga masalah."

oleh Bogi Triyadi diperbarui 13 Apr 2015, 22:21 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2015, 22:21 WIB
Carlo Ancelotti
Carlo Ancelotti (REUTERS/Youssef Boudlal)

Liputan6.com, Madrid - Untuk kali ketujuh, Real Madrid akan melawan Atletico Madrid pada musim ini. Di enam laga sebelumnya, Madrid empat kali kalah dan dua kali imbang. Setelah disingkirkan di babak 16 besar Copa del Rey, Madrid dipermalukan rival sekotanya itu 0-4 dalam lanjutan La Liga Spanyol di Vicente Calderon, Februari lalu.

Pertemuan ketujuh akan terjadi di perempat final. Madrid akan menjadi tuan rumah pada leg pertaama di Vicente Calderon, Rabu (14/4/2015) besok. Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti mengakui kesulitan menghadapi pelatih Atletico Madrid Diego. Namun, ia mengaku tidak terobsesi dengan Atletico. Tetapi, dengan keinginan memenangkan trofi Liga Champions untuk kali kedua berturut-turut.

Diego Simeone (JAVIER SORIANO / AFP)

"Apa yang bisa saya katakan tentang Simeone? Dia adalah pelatih yang hebat, saya menyukainya. Dia telah membuktikan dirinya adalah salah satu yang terbaik di dunia. Ini suatu kehormatan untuk menghadapinya dan juga masalah," kata Ancelotti dalam konferensi pers seperti dilansir Goal, Senin (13/4/2015).

"Kami tidak memiliki obsesi dengan Atletico, tetapi mencapai final Liga Champions. Tujuan kami bukan untuk mengalahkan Atletico, tapi memenangkan Liga Champions."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Antisipasi Set Piece

Pesta Gol, Real Madrid Raih La Decima
Real Madrid menjadi juara Liga Champions musim 2013/2014 setelah menang dramatis 4-1 atas rival sekota Atletico Madrid melalui perpanjangan waktu di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Minggu (25/5/2014) dinihari WIB (AFP PHOTO/FRANCK FIFE).


Untuk menghadapi Atletico, Ancelotti telah membenahi kelemahan timnya dalam menghadapi set piece atau eksekusi bola mati. "Kami telah belajar menghadapi set piece, tapi cara terbaik untuk melakukannya dengan bermain melawan saingan Anda dalam latihan. Kami tidak memiliki Mario Mandzukic (penyerang Atletico bertubuh jangkung) di sini. Kami juga tak perlu berpikir terlalu banyak tentang hal itu. Jangan lupa, kami memenangkan Liga Champions berkat set piece juga," ucap Ancelotti.

Madrid meraih trofi Liga Champions musim lalu berkat kemenangan 4-1 atas Atletico. Salah satu gol Madrid lahir lewat set piece sepak pojok, di mana Sergio Ramos menanduk umpan Luka Modric di masa injury time untuk mengubah kedudukan menjadi 1-1.

Gol yang ditunggu-tunggu fans Madrid baru tercipta pada menit ketiga injury time babak kedua. Bek Sergio Ramos menjadi penyelamat ketika menanduk umpan sepak pojok Luka Modric (AFP PHOTO/MIGUEL RIOPA)

"Gol Ramos adalah memori yang tak terlupakan karena itu memungkinkan kita untuk menang, seperti trofi penting bagi Madrid," ujar Ancelotti. "Hal itu masih penting sekarang. Tapi itu di masa lalu - memori yang baik di masa lalu. Kami sekarang fokus pada saat ini - untuk memenangkan Liga Champions lagi.

Baca juga:

5 Calon Pendamping Rooney di MU Musim Depan

Menangi Derby, Van Gaal Rayakan Bersama 2 Pemain Cantik City

11 Poin Lagi, Chelsea Juara









Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya